Jumat, 20 September 2024

Ganda Nomor 1 Dunia Junior Akan Dievaluasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ambisi Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil untuk membuat kejutan di PBSI Home Tournament tidak tercapai. Pasangan ganda campuran muda itu belum bisa mengatasi para seniornya.

Dalam babak penyisihan Grup D kemarin (1/7), Teges/Indah menelan dua kekalahan.

Pada pertandingan pertama, Teges/Indah kalah oleh Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dengan skor 15-21, 10-21. Lalu, pada pertandingan kedua, pasangan yang telah merebut dua gelar itu takluk dengan skor 11-21, 10-21. Dengan hasil tersebut, peluang mereka ke perempat final sirna. Teges/Indah berada di dasar klasemen grup D yang juga dianggap grup neraka.

Indah, pemain ganda campuran junior no 1 dunia itu mengatakan bahwa banyak yang harus diperbaiki ke depan. Dia mengakui penampilannya dengan Teges kurang baik.

- Advertisement -

"Banyak pelajaran yang bisa diambil dalam pertandingan hari ini (kemarin, Red). Ini jadi evaluasi kami agar jangan terlalu puas dengan pencapaian yang ada. Harus mau terus bersaing dan memperbanyak pengalaman," tutur peraih gelar Dutch Junior International 2020 dan German Junior 2020 itu.

Baca Juga:  Ini Alasan Mengapa UEFA Hapus Aturan Gol Tandang 

Teges/Indah sempat memberikan perlawanan pada awal pertandingan. Baik saat melawan Hafiz/Gloria maupun Akbar/Winny. Indah sering memberikan placing bola yang tipis dan tidak dapat diprediksi, sedangkan Teges cukup bagus meng-cover area belakang.

- Advertisement -

Namun, itu tidak berlangsung lama. Begitu mencapai interval, mereka kendur. Selain faktor kalah pengalaman, Teges/Indah tidak dapat menjaga konsistensi penampilan.

Melihat penampilan Teges/Indah, Hafiz menilai sebenarnya pasangan tersebut memiliki potensi besar. "Hanya, mereka belum konsisten menerapkan pola main," kata Hafiz.

"Sebetulnya mereka punya pola yang bagus, tetapi belum bisa tahan. Celah itu yang kami manfaatkan tadi," lanjut dia.

Hal yang sama terjadi pada pertandingan kedua melawan Akbar/Winny. Bahkan, performa Teges/Indah lebih menurun. "Kami tidak menyangka bisa menang mudah. Tadi kami bermain menyerang dan nggak memberi kesempatan sama sekali. Karena kalau dikasih angin, mereka jadi percaya diri lagi," imbuh Teges.

Baca Juga:  Jangan seperti Melawan Slavia

Winny sempat berpikir akan mendapat perlawanan sengit dari Teges/Indah. Hal itu dilihat dari capaian juniornya tersebut tahun ini. Meski baru dipasangkan pada awal tahun, Teges/Indah punya performa yang cukup baik.

"Kami sama-sama tahu karena sering latihan bersama dan diacak. Kadang sama mereka juga (Teges/Indah)," ungkap Winny.

"Mungkin karena mereka masih junior. Tadi (kemarin) mereka tegang dan tidak bisa keluar dari tekanan," tambah pemain yang tahun lalu berpasangan dengan Tontowi Ahmad tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ambisi Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil untuk membuat kejutan di PBSI Home Tournament tidak tercapai. Pasangan ganda campuran muda itu belum bisa mengatasi para seniornya.

Dalam babak penyisihan Grup D kemarin (1/7), Teges/Indah menelan dua kekalahan.

Pada pertandingan pertama, Teges/Indah kalah oleh Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dengan skor 15-21, 10-21. Lalu, pada pertandingan kedua, pasangan yang telah merebut dua gelar itu takluk dengan skor 11-21, 10-21. Dengan hasil tersebut, peluang mereka ke perempat final sirna. Teges/Indah berada di dasar klasemen grup D yang juga dianggap grup neraka.

Indah, pemain ganda campuran junior no 1 dunia itu mengatakan bahwa banyak yang harus diperbaiki ke depan. Dia mengakui penampilannya dengan Teges kurang baik.

"Banyak pelajaran yang bisa diambil dalam pertandingan hari ini (kemarin, Red). Ini jadi evaluasi kami agar jangan terlalu puas dengan pencapaian yang ada. Harus mau terus bersaing dan memperbanyak pengalaman," tutur peraih gelar Dutch Junior International 2020 dan German Junior 2020 itu.

Baca Juga:  Tendangan Salto Giroud Bawa Chelsea Kalahkan Atletico

Teges/Indah sempat memberikan perlawanan pada awal pertandingan. Baik saat melawan Hafiz/Gloria maupun Akbar/Winny. Indah sering memberikan placing bola yang tipis dan tidak dapat diprediksi, sedangkan Teges cukup bagus meng-cover area belakang.

Namun, itu tidak berlangsung lama. Begitu mencapai interval, mereka kendur. Selain faktor kalah pengalaman, Teges/Indah tidak dapat menjaga konsistensi penampilan.

Melihat penampilan Teges/Indah, Hafiz menilai sebenarnya pasangan tersebut memiliki potensi besar. "Hanya, mereka belum konsisten menerapkan pola main," kata Hafiz.

"Sebetulnya mereka punya pola yang bagus, tetapi belum bisa tahan. Celah itu yang kami manfaatkan tadi," lanjut dia.

Hal yang sama terjadi pada pertandingan kedua melawan Akbar/Winny. Bahkan, performa Teges/Indah lebih menurun. "Kami tidak menyangka bisa menang mudah. Tadi kami bermain menyerang dan nggak memberi kesempatan sama sekali. Karena kalau dikasih angin, mereka jadi percaya diri lagi," imbuh Teges.

Baca Juga:  Jika Rangnick Melatih Milan, Sayap Bremen Ini Segera Merapat

Winny sempat berpikir akan mendapat perlawanan sengit dari Teges/Indah. Hal itu dilihat dari capaian juniornya tersebut tahun ini. Meski baru dipasangkan pada awal tahun, Teges/Indah punya performa yang cukup baik.

"Kami sama-sama tahu karena sering latihan bersama dan diacak. Kadang sama mereka juga (Teges/Indah)," ungkap Winny.

"Mungkin karena mereka masih junior. Tadi (kemarin) mereka tegang dan tidak bisa keluar dari tekanan," tambah pemain yang tahun lalu berpasangan dengan Tontowi Ahmad tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari