PARIS (RIAUPOS.CO) – Belum ada yang mampu menghentikan petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek tahun ini. Di tampil sangat solid untuk mencatat kemenangan ke-33 secara beruntun usai menyudahi perlawanan petenis Amerika Serikat Jessica Pegula dengan 6-3 6-2 di perempatfinal Prancis Terbuka, Kamis (2/6/2022).
Petenis yang genap berusia 21 tahun pada Selasa itu sedang dalam rekor tak terkalahkan terpanjang sejak Serena Williams pada 2013. Saat itu Williamas tak terkalahkan dalam 34 pertandingan berturut-turut.
Petenis Polandia yang memburu gelar kedua Roland Garros dalam tiga tahun itu mengawali laga dengan sedikit goyah sebelum menemukan kembali permainan terbaiknya dan mengungguli lawannya.
Dalam pertemuan berikutnya Swiatek akan bersua petenis Rusia Daria Kasatkina guna memperebutkan tiket final. Swiatek, juara Prancis Terbuka 2020 itu, berusaha menjadi petenis keempat sejak 2000 yang lebih dari satu kali mengangkat Piala Suzanne Lenglen setelah Justine Henin, Serena Williams dan Maria Sharapova.
“Dia bermain sangat rendah (di atas net) sehingga agar tampil bagus saya juga harus bermain rendah. Itu kuncinya dan saya senang bisa bermain dengan dinamika yang baik dan membuatnya tersudut,” kata Swiatek seperti dikutip Reuters.
Dua hari setelah kehilangan set pertama dalam turnamen ini, Swiatek mengawali laga dengan cepat dengan mencuri servis Pegula lewat forehand-nya.
Tetapi sejumlah unforced error seketika merusak permainannya sampai menunjukkan tanda-tanda tertekan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
PARIS (RIAUPOS.CO) – Belum ada yang mampu menghentikan petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek tahun ini. Di tampil sangat solid untuk mencatat kemenangan ke-33 secara beruntun usai menyudahi perlawanan petenis Amerika Serikat Jessica Pegula dengan 6-3 6-2 di perempatfinal Prancis Terbuka, Kamis (2/6/2022).
Petenis yang genap berusia 21 tahun pada Selasa itu sedang dalam rekor tak terkalahkan terpanjang sejak Serena Williams pada 2013. Saat itu Williamas tak terkalahkan dalam 34 pertandingan berturut-turut.
- Advertisement -
Petenis Polandia yang memburu gelar kedua Roland Garros dalam tiga tahun itu mengawali laga dengan sedikit goyah sebelum menemukan kembali permainan terbaiknya dan mengungguli lawannya.
Dalam pertemuan berikutnya Swiatek akan bersua petenis Rusia Daria Kasatkina guna memperebutkan tiket final. Swiatek, juara Prancis Terbuka 2020 itu, berusaha menjadi petenis keempat sejak 2000 yang lebih dari satu kali mengangkat Piala Suzanne Lenglen setelah Justine Henin, Serena Williams dan Maria Sharapova.
- Advertisement -
“Dia bermain sangat rendah (di atas net) sehingga agar tampil bagus saya juga harus bermain rendah. Itu kuncinya dan saya senang bisa bermain dengan dinamika yang baik dan membuatnya tersudut,” kata Swiatek seperti dikutip Reuters.
Dua hari setelah kehilangan set pertama dalam turnamen ini, Swiatek mengawali laga dengan cepat dengan mencuri servis Pegula lewat forehand-nya.
Tetapi sejumlah unforced error seketika merusak permainannya sampai menunjukkan tanda-tanda tertekan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman