LESMO (RIAUPOS.CO) – Alarm bahaya sudah berbunyi bagi Tim Monster Energy Yamaha. Kedua pembalapnya, Maverick Vinales dan Valentino Rossi, tidak lagi memiliki unit mesin baru pada sisa Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Lima jatah unit mesin untuk MotoGP 2020, sudah terpakai.
Seperti diketahui, Yamaha mengalami masalah dengan mesin sejak awal Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Mesin motor YZR M-1 milik Valentino Rossi mendadak mati ketika mengaspal di seri pertama, GP Spanyol 2020, 19 Juli lalu.
Sepekan berselang, giliran mesin motor Franco Morbidelli yang rusak saat balapan MotoGP Andalusia 2020. Sementara itu, Maverick Vinales sudah kehilangan satu unit mesin karena dikirim ke Jepang untuk diteliti. Itu berarti, ia hanya memiliki empat jatah mesin.
Dilansir dari Tutto Motori Web, Kamis (1/10/2020), kerusakan mesin itu diduga diakibatkan cacat pada katup. Hal itu terjadi karena adanya kesalahan saat pengiriman katup mesin dari pihak ketiga. Situasi itu sampai membuat Yamaha memohon kepada para pesaing untuk membuka segel.
Sekadar informasi, setiap mesin wajib diperiksa sebelum musim dimulai oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) dan juga Direktur Balap MotoGP. Setelah itu, unit-unit mesin akan disegel sehingga memastikan setiap tim tidak melakukan pengembangan selama musim berjalan.
Nah, setiap pabrikan, kecuali yang mendapat poin konsesi, hanya diberi jatah tujuh unit mesin. Mengingat Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 hanya menggelar 14 seri dari rencana awal 21, maka jatah unit dikurangi menjadi lima saja.
Kembali ke Yamaha, satu orang pembalap mereka sudah menggunkan seluruh jatah mesin baru, yakni Maverick Vinales. Itu berarti, tidak ada lagi unit mesin baru yang akan dipasang di motornya. Yamaha harus pintar-pintar mengatur usia mesin pada sisa enam seri mendatang.
Parahnya lagi, jatah mesin baru Maverick Vinales sudah habis sejak seri kedua di GP Andalusia! Sementara itu, Valentino Rossi baru memakai jatah mesin terakhirnya di MotoGP Catalunya 2020 akhir pekan lalu. Sama seperti rekan setimnya, The Doctor tak lagi punya unit mesin baru.
Konsekuensi paling tidak mengenakkan dari kewajiban menjaga umur mesin adalah mengurangi jumlah putaran per menit (rpm). Dengan berkurangnya rpm, maka tenaga dapur pacu ikut berkurang. Situasi itu akan merembet pada kecepatan puncak motor yang semakin menurun.
Idealnya, setiap unit mesin diganti setelah menempuh jarak 2.500-3.000 kilometer (km). Dengan total jarak tempuh lebih dari 7.000 km pada musim ini, setiap pembalap normalnya akan memakai satu mesin untuk 2-3 balapan sekaligus.
Sumber: Tutto Motori/News/Crash
Editor: Hary B Koriun