Sabtu, 12 Juli 2025

Klub Liga 2 Usulkan Operator Baru

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rencana pembentukan operator kompetisi Liga 2 yang terpisah dari Liga 1 kian mengerucut. Namanya bahkan sudah disiapkan. Yaitu, PT Liga Indonesia Modern (PT LIM).

Sekretaris PSMS Medan Julius Raja menyatakan, dengan operator baru tersebut, pengelolaan Liga 2 diharapkan lebih transparan. Lebih fokus mendengar dan membantu klub kasta kedua agar bisa survive dalam berkompetisi. โ€™โ€™Agar Liga 2 bisa lebih mandiri,โ€™โ€™ katanya.

Dengan adanya operator baru, beberapa hal bisa disesuaikan. Misalnya, untuk hak siar, Liga 2 bisa memakai hak siar berbeda dengan Liga 1. Termasuk bola yang dipakai. โ€™โ€™Tapi, semua tetap satu pintu di PSSI. Sehingga klub bisa mandiri dan subsidinya jelas,โ€™โ€™ paparnya.

Operator baru untuk Liga 2 ini dianggapnya bisa membuat PSSI mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Jika operator Liga 2 untung, PSSI akan mendapat dana tidak hanya dari operator Liga 1, tetapi juga dari Liga 2. โ€™โ€™Transparansi uang ke PSSI juga jelas nantinya,โ€™โ€™ terangnya.

Baca Juga:  Calvert-Lewin Mengancam Persaingan Top Skor Liga Inggris

Agar tidak sekadar jadi wacana, Julius menyebut saat ini klub-klub Liga 2 berencana untuk bertemu. Untuk mematangkan konsep dan siapa yang layak ditunjuk jadi operator baru. โ€™โ€™Kami akan kumpul di Jakarta sekitar Juni. Akan dimediasi Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade,โ€™โ€™ terangnya.

Semen Padang juga mengaku sepakat. Namun, ada beberapa syarat yang diajukan jika memang menginginkan Semen Padang masuk dalam rencana pembentukan operator tersebut. โ€™โ€™Walaupun sangat setuju, tapi perlu pengkajian lebih dalam terkait rencana ini. Jangan sampai terjadi blunder nantinya,โ€™โ€™ ucap Direktur Operasional Semen Padang Effendi Syahputra.

Dia menambahkan, timnya setuju karena memang selama ini merasa hanya jadi anak tiri di LIB. Tidak bisa menyuarakan pendapat, tim-tim Liga 2 harus menerima semua keputusan yang dibuat di RUPS. โ€™โ€™Kami sering tidak dilibatkan dalam kebijakan-kebijakan strategis,โ€™โ€™ tuturnya.

Baca Juga:  Egy Pergi, 30 Ribu Pengikut Tinggalkan Medsos Lechia Gdansk

Namun, dia mengingatkan, kalau nanti sesudah terbentuk, operator baru ini tidak bisa langsung bekerja 100 persen. Masih ada tahapan-tahapan yang harus dicapai. Sebab, euforia klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1. โ€™โ€™Jangan berpikir uang subsidi akan naik berlipat-lipat dulu. Pikiran itu harus dihilangkan dulu,โ€™โ€™ harapnya.

Sementara itu, tidak semua klub Liga 2 setuju dengan adanya operator baru. Salah satunya klub promosi PSG Gresik. Melalui manajernya, Aziz Riduwanto, PSG Gresik tidak setuju adanya operator baru. Alasannya sederhana, klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1.

Untuk operasional selama semusim saja, klub Liga 2 harus sekarat mencari dana. Apalagi untuk memikirkan membuat operator baru yang nantinya pasti membutuhkan dana awal untuk saham. โ€™โ€™Untuk menggaji pelatih dan pemain saja kesulitan, betul tidak? Kami kurang setuju adanya operator baru,โ€™โ€™ tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rencana pembentukan operator kompetisi Liga 2 yang terpisah dari Liga 1 kian mengerucut. Namanya bahkan sudah disiapkan. Yaitu, PT Liga Indonesia Modern (PT LIM).

Sekretaris PSMS Medan Julius Raja menyatakan, dengan operator baru tersebut, pengelolaan Liga 2 diharapkan lebih transparan. Lebih fokus mendengar dan membantu klub kasta kedua agar bisa survive dalam berkompetisi. โ€™โ€™Agar Liga 2 bisa lebih mandiri,โ€™โ€™ katanya.

Dengan adanya operator baru, beberapa hal bisa disesuaikan. Misalnya, untuk hak siar, Liga 2 bisa memakai hak siar berbeda dengan Liga 1. Termasuk bola yang dipakai. โ€™โ€™Tapi, semua tetap satu pintu di PSSI. Sehingga klub bisa mandiri dan subsidinya jelas,โ€™โ€™ paparnya.

Operator baru untuk Liga 2 ini dianggapnya bisa membuat PSSI mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Jika operator Liga 2 untung, PSSI akan mendapat dana tidak hanya dari operator Liga 1, tetapi juga dari Liga 2. โ€™โ€™Transparansi uang ke PSSI juga jelas nantinya,โ€™โ€™ terangnya.

Baca Juga:  Egy Pergi, 30 Ribu Pengikut Tinggalkan Medsos Lechia Gdansk

Agar tidak sekadar jadi wacana, Julius menyebut saat ini klub-klub Liga 2 berencana untuk bertemu. Untuk mematangkan konsep dan siapa yang layak ditunjuk jadi operator baru. โ€™โ€™Kami akan kumpul di Jakarta sekitar Juni. Akan dimediasi Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade,โ€™โ€™ terangnya.

- Advertisement -

Semen Padang juga mengaku sepakat. Namun, ada beberapa syarat yang diajukan jika memang menginginkan Semen Padang masuk dalam rencana pembentukan operator tersebut. โ€™โ€™Walaupun sangat setuju, tapi perlu pengkajian lebih dalam terkait rencana ini. Jangan sampai terjadi blunder nantinya,โ€™โ€™ ucap Direktur Operasional Semen Padang Effendi Syahputra.

Dia menambahkan, timnya setuju karena memang selama ini merasa hanya jadi anak tiri di LIB. Tidak bisa menyuarakan pendapat, tim-tim Liga 2 harus menerima semua keputusan yang dibuat di RUPS. โ€™โ€™Kami sering tidak dilibatkan dalam kebijakan-kebijakan strategis,โ€™โ€™ tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sudah Menatap Semifinal

Namun, dia mengingatkan, kalau nanti sesudah terbentuk, operator baru ini tidak bisa langsung bekerja 100 persen. Masih ada tahapan-tahapan yang harus dicapai. Sebab, euforia klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1. โ€™โ€™Jangan berpikir uang subsidi akan naik berlipat-lipat dulu. Pikiran itu harus dihilangkan dulu,โ€™โ€™ harapnya.

Sementara itu, tidak semua klub Liga 2 setuju dengan adanya operator baru. Salah satunya klub promosi PSG Gresik. Melalui manajernya, Aziz Riduwanto, PSG Gresik tidak setuju adanya operator baru. Alasannya sederhana, klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1.

Untuk operasional selama semusim saja, klub Liga 2 harus sekarat mencari dana. Apalagi untuk memikirkan membuat operator baru yang nantinya pasti membutuhkan dana awal untuk saham. โ€™โ€™Untuk menggaji pelatih dan pemain saja kesulitan, betul tidak? Kami kurang setuju adanya operator baru,โ€™โ€™ tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rencana pembentukan operator kompetisi Liga 2 yang terpisah dari Liga 1 kian mengerucut. Namanya bahkan sudah disiapkan. Yaitu, PT Liga Indonesia Modern (PT LIM).

Sekretaris PSMS Medan Julius Raja menyatakan, dengan operator baru tersebut, pengelolaan Liga 2 diharapkan lebih transparan. Lebih fokus mendengar dan membantu klub kasta kedua agar bisa survive dalam berkompetisi. โ€™โ€™Agar Liga 2 bisa lebih mandiri,โ€™โ€™ katanya.

Dengan adanya operator baru, beberapa hal bisa disesuaikan. Misalnya, untuk hak siar, Liga 2 bisa memakai hak siar berbeda dengan Liga 1. Termasuk bola yang dipakai. โ€™โ€™Tapi, semua tetap satu pintu di PSSI. Sehingga klub bisa mandiri dan subsidinya jelas,โ€™โ€™ paparnya.

Operator baru untuk Liga 2 ini dianggapnya bisa membuat PSSI mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Jika operator Liga 2 untung, PSSI akan mendapat dana tidak hanya dari operator Liga 1, tetapi juga dari Liga 2. โ€™โ€™Transparansi uang ke PSSI juga jelas nantinya,โ€™โ€™ terangnya.

Baca Juga:  Madrid Susah Payah Kalahkan Sevilla

Agar tidak sekadar jadi wacana, Julius menyebut saat ini klub-klub Liga 2 berencana untuk bertemu. Untuk mematangkan konsep dan siapa yang layak ditunjuk jadi operator baru. โ€™โ€™Kami akan kumpul di Jakarta sekitar Juni. Akan dimediasi Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade,โ€™โ€™ terangnya.

Semen Padang juga mengaku sepakat. Namun, ada beberapa syarat yang diajukan jika memang menginginkan Semen Padang masuk dalam rencana pembentukan operator tersebut. โ€™โ€™Walaupun sangat setuju, tapi perlu pengkajian lebih dalam terkait rencana ini. Jangan sampai terjadi blunder nantinya,โ€™โ€™ ucap Direktur Operasional Semen Padang Effendi Syahputra.

Dia menambahkan, timnya setuju karena memang selama ini merasa hanya jadi anak tiri di LIB. Tidak bisa menyuarakan pendapat, tim-tim Liga 2 harus menerima semua keputusan yang dibuat di RUPS. โ€™โ€™Kami sering tidak dilibatkan dalam kebijakan-kebijakan strategis,โ€™โ€™ tuturnya.

Baca Juga:  Akhirnya Zarco ke Avintia

Namun, dia mengingatkan, kalau nanti sesudah terbentuk, operator baru ini tidak bisa langsung bekerja 100 persen. Masih ada tahapan-tahapan yang harus dicapai. Sebab, euforia klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1. โ€™โ€™Jangan berpikir uang subsidi akan naik berlipat-lipat dulu. Pikiran itu harus dihilangkan dulu,โ€™โ€™ harapnya.

Sementara itu, tidak semua klub Liga 2 setuju dengan adanya operator baru. Salah satunya klub promosi PSG Gresik. Melalui manajernya, Aziz Riduwanto, PSG Gresik tidak setuju adanya operator baru. Alasannya sederhana, klub Liga 2 tidak sebesar Liga 1.

Untuk operasional selama semusim saja, klub Liga 2 harus sekarat mencari dana. Apalagi untuk memikirkan membuat operator baru yang nantinya pasti membutuhkan dana awal untuk saham. โ€™โ€™Untuk menggaji pelatih dan pemain saja kesulitan, betul tidak? Kami kurang setuju adanya operator baru,โ€™โ€™ tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari