Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ibra Tak Selamanya jadi Dewa Penyelamat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tak selamanya Zlatan Ibrahimovic menjadi dewa penyelamat bagi AC Milan. Khusus untuk Derby della Madonnina ke-227 di Stadio Giuseppe Meazza kemarin (27/1), Ibra justru jadi ”pesakitan” bagi Rossoneri.

Ibra menerima kartu kuning kedua pada menit ke-58 yang membuat AC Milan tertekan dan akhirnya kalah 1-2 dalam perempat final Coppa Italia. Sebelum pengusiran tersebut, AC Milan unggul 1-0 dengan Ibra sebagai pencetak gol pada menit ke-35.

Itu sekaligus gol keempat Ibra dalam tiga Derby della Madonnina terakhirnya atau sejak bergabung dengan Rossoneri setahun lalu.

”AC Milan tidak menderita sebelum bermain dengan 10 orang. Perilaku buruk (Ibra) yang harus dibayar mahal,” ucap Massimo Ambrosini, mantan gelandang AC Milan, saat menjadi pandit Sky Italia.

Baca Juga:  Dortmund Bantu Muenchen Juara Musim Ini

Ibra memang emosional kemarin. Insiden yang paling menuai atensi adalah ketika dia nyaris baku hantam dengan striker Inter Romelu Lukaku sebelum babak pertama berakhir.

Keduanya lalu terlibat adu mulut yang membuat wasit Paolo Valeri memberikan kartu kuning kepada dua pemain yang pernah satu tim di Manchester United tersebut.

Friksi mereka kembali memanas setelah Valeri membunyikan peluit tanda jeda. Lukaku berusaha mengejar Ibra, tetapi ditahan rekan setimnya. Friksi itu dipicu provokasi Ibra yang menyebut Lukaku sebagai keledai. ”Valeri terlalu lembek. Saat itu Ibra dan Lukaku semestinya dikartu merah,” kritik Tuttosport.

Allenatore AC Milan Stefano Pioli menyatakan, Ibra telah meminta maaf kepada tim atas perilakunya. Menilik rekam jejaknya, Ibra beberapa kali melakukan tindakan emosional di lapangan yang berakibat kekalahan timnya. Tak ubahnya penyakit kambuhan.

Baca Juga:  Doni Aprialdi Pimpin KORMI Provinsi Riau

Yang paling memorable adalah ketika dia mencengkeram rahang bek Fenerbahce yang kini jadi rekan setimnya di AC Milan, Simon Kjaer. Momen itu terjadi pada fase grup Liga Europa musim 2016−2017. Kala itu Ibra membela United dan United kalah 1-2.

Sumber : JawaPos.com

Editor : M Ali Nurman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tak selamanya Zlatan Ibrahimovic menjadi dewa penyelamat bagi AC Milan. Khusus untuk Derby della Madonnina ke-227 di Stadio Giuseppe Meazza kemarin (27/1), Ibra justru jadi ”pesakitan” bagi Rossoneri.

Ibra menerima kartu kuning kedua pada menit ke-58 yang membuat AC Milan tertekan dan akhirnya kalah 1-2 dalam perempat final Coppa Italia. Sebelum pengusiran tersebut, AC Milan unggul 1-0 dengan Ibra sebagai pencetak gol pada menit ke-35.

- Advertisement -

Itu sekaligus gol keempat Ibra dalam tiga Derby della Madonnina terakhirnya atau sejak bergabung dengan Rossoneri setahun lalu.

”AC Milan tidak menderita sebelum bermain dengan 10 orang. Perilaku buruk (Ibra) yang harus dibayar mahal,” ucap Massimo Ambrosini, mantan gelandang AC Milan, saat menjadi pandit Sky Italia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Atlet Indonesia Juara Dunia, Merah Putih Tak Boleh Berkibar

Ibra memang emosional kemarin. Insiden yang paling menuai atensi adalah ketika dia nyaris baku hantam dengan striker Inter Romelu Lukaku sebelum babak pertama berakhir.

Keduanya lalu terlibat adu mulut yang membuat wasit Paolo Valeri memberikan kartu kuning kepada dua pemain yang pernah satu tim di Manchester United tersebut.

Friksi mereka kembali memanas setelah Valeri membunyikan peluit tanda jeda. Lukaku berusaha mengejar Ibra, tetapi ditahan rekan setimnya. Friksi itu dipicu provokasi Ibra yang menyebut Lukaku sebagai keledai. ”Valeri terlalu lembek. Saat itu Ibra dan Lukaku semestinya dikartu merah,” kritik Tuttosport.

Allenatore AC Milan Stefano Pioli menyatakan, Ibra telah meminta maaf kepada tim atas perilakunya. Menilik rekam jejaknya, Ibra beberapa kali melakukan tindakan emosional di lapangan yang berakibat kekalahan timnya. Tak ubahnya penyakit kambuhan.

Baca Juga:  Ziyech Dicoret dari Timnas Maroko, Begini Kata Pelatihnya

Yang paling memorable adalah ketika dia mencengkeram rahang bek Fenerbahce yang kini jadi rekan setimnya di AC Milan, Simon Kjaer. Momen itu terjadi pada fase grup Liga Europa musim 2016−2017. Kala itu Ibra membela United dan United kalah 1-2.

Sumber : JawaPos.com

Editor : M Ali Nurman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari