(RIAUPOS.CO) – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Dumai bergerak cepat memeriksa kesiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) di beberapa sekolah. Sekolah yang dikunjungi adalah yang telah mengajukan proposal untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KMB) tatap muka Januari mendatang.
Plt Kepala Diskes Kota Dumai H Syahrinaldi ikut melakukan peninjauan protokol kesehatan ke sekolah-sekolah, Selasa (29/12). Pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Kota Dumai ini didampingi camat, Kabid Kesehatan Masyarakat Diskes Kota Dumai Shintia Riza, Kasi Promosi Kesehatan Diskes Kota Dumai Martalena, Kasi Kesga Gizi Diskes Kota Dumai Elcha Sesti, dan Kasi Kesling Diskes Kota Dumai Suriani.
“Sampai pada saat ini, tercatat 107 sekolah tingkat SD dan 30 SMP yang telah mengajukan proposal pengajuan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka kepada Dinas kesehatan Kota Dumai,” ujarnya.
Ia mengatakan semua sekolah tersebut akan dikunjungi oleh Dinas kesehatan dan dilakukan pengecekan serta uji kelayakan secara bertahap. “Untuk itu seluruh sekolah di Kota Dumai wajib mempersiapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, “ujarnya.
Ia mengatakan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan pihak sekolah agar mendapatkan izin untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
“Pertama, pihak sekolah mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan dan meneruskan ke Bidang Kesmas Dinas Kesehatan terkait kesiapan penyelenggaraan sekolah secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Kedua, petugas Bidang Kesmas Diskes yang juga Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Kota Dumai bersama dengan Satgas Kecamatan (camat dan kepala puskesmas) akan melakukan survei kelayakan penerapan protokol kesehatan ke sekolah-sekolah yang telah mengajukan proposal kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
“Jika dinyatakan layak, Satgas Covid-19 Kecamatan akan mengeluarkan surat rekomendasi kelayakan dan diteruskan ke Satgas Covid-19 Kota Dumai,” sebutnya.
Ketiga, dilakukan rapid test kepada seluruh guru dan staf di sekolah. Apabila hasil tesnya reaktif dilanjutkan swab. Dan bila ada salah satu tenaga pengajar yang positif, maka pembukaan sekolah tersebut akan ditunda 10 hingga 14 hari ke depannya.
“Keempat, sebelum kegiatan proses belajar mengajar dimulai, sekolah tersebut akan didesinfeksi, dan akan dilakukan edukasi terhadap sekolah dalam melakukan desinfeksi mandiri,” sebutnya.
Kelima, dikatakannya, akan dilakukan simulasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah dengan penerapan protokol kesehatan. “KBM baru boleh dilaksanakan jika sudah keluar surat rekomendasi tatap muka dari Satgas Covid-19 Kota Dumai dan Satgas Kota dan Satgas Kecamatan akan melakukan monitoring secara berkala,” tutupnya.(yls)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan