Selasa, 17 September 2024

Dipasarkan Sampai ke Belanda dan Asia Tenggara

Musim Durian di Pulau Bengkalis menjadi berkah tersendiri bagi pemilik kebun. Apalagi musin durian kali ini, lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan merata di semua desa di Pulau Bengkalis. Ini juga menjadi berkah tersendiri bagi H Amin, salah satu pengusaha lempuk durian ternama di Bengkalis.

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

SORE itu, cahaya mata hari terlihat menembus di celah-celah rindangnya pepohonan di kebun milik H Amin di Jalan Abdullah, Dusun Imam Bulqin, Desa Pasiran, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Onggokan durian yang baru jatuh dari pohonya, menghasilkan aroma harum yang menyeruak hidung saat menghirup napas.

Pondok berkuruan sedang menjadi tempat H Amin dan beberapa orang pekerjanya, untuk mengolah buah durian menjadi lempuk. Khas olahanya sudah terkenal di manca negara. Bahkan durian yang dijadian lempuk adalah durian pilihan yang diolah secara baik dan telaten oleh H Amin.

- Advertisement -

"Ya, tidak sembarangan duriannya. Harus durian yang bagus untuk menghasilkan lempuk yang bercita rasa tinggi. Juga perlu ketelatenan dalam mengolahnya sebelum di pasarkan," ucap H Amin sambil memperlihatkan durian di tangannya yang dijadikan lempuk durian.

Selama dua jam Riaupos.co menemaninya dalam mengolah durian menjadi lempuk. Lulusan perguruan tingga di Mesir di tahun 80-an yang bergelar Lc ini, sudah 25 tahun menggeluti usaha lempuk durian. Bahkan usahanya juga sempat jatuh bangun, namun membuatnya tegar untuk terus maju.

- Advertisement -

"Ya, sempat jatuh bangun saya dalam menggeluti usaha ini. Tapi, Alhamdulillah mulai 1996 sampai sekarang saya sudah mendapatkan penghargaan dari presiden, sejak zamanya Buk Mega, Pak SBY sampai Pak Jokowi," ucapnya sambil terseyum.

Sambil berbincang-bincang, H Amin juga tidak lupa menyampaikan, proses pembuatan lepuk durian miliknya. Ia tidak sendirian dalam meniti usaha, ada puluhan karyawan dan juga binaannya. Dia selalu mengawasi secara langsung karyawan dalam membuat lepuk durian.

"Kalau mau menciptakan cita rasa khas dan tahan lama, tentu perlu kontrol langsung. Karena lempuk saya ini untuk dipasarkan ke luar negeri dan tidak sembarangan dalam mengolahnya. Pembelinya juga bukan orang sembarangan, ya dari Malaysia, Belanda, Qatar, Dubai dan negara-neraga lain di Asia Tenggara," ucap pria yang mengaku merantau dari Pulau Jawa ke Pulau Bengkalis hanya berbekal sepasang pakain yang melekat dibadannya.

Baca Juga:  Wakil Ketua MPR Pertanyakan Langkah Kongkrit Penanganan Corona

Lokasi usaha pembuatan lempuk durian H Amin, memang agak jauh dari keramaian masyarakat. Maklum saja, usaha itu ternyata memang berada di perkebunan durian miliknya dan juga kebun durian milik warga setempat. Untuk menuju ke sana, dari pusat Kota Bengkalis butuh waktu sekitar 20 menit saja. Banyak masyarakat dan pejabat yang sudah sampai ke lokasi pembuatan lempuk durian H Amin.

Buah durian menjadi inspirasi bagi H Amin. Usaha lempuk durian yang sudah digelutinya selama 26 tahun. "Kalau di Bengkalis ini siklus musimannya antara bulan Juli dan Agustus. Kalau di Aceh lain lagi, itu sekitar Maret, di Medan Agustus, maka untuk usaha kita ini bahan baku tetap tersedia, tidak pernah putus," ungkap H Amin yang piawai mengaduk lempuk durian di dalam kuali yang sedang dimasak.

Jika di Bengkalis tidak musim Durian, dia bersama karyawanya diboyong ke Aceh. Sehingga Lempuk Durian H Amin ini juga terkenal di Aceh, Medan, Sumatera Barat, Lampung hingga Jambi. Untuk Riau, Kabupaten Bengkalis menjadi home industri lempuk durian terbesarnya.

"Ya. Alhamdulillah, untuk pekerja kita kalau lagi musim durian begini di Bengkalis mencapai 20 pekerja lebih. Belum lagi yang di cabang atau binaan. Kalau prinsip hidup saya, sebaik-baik manusia adalah bermanfaat bagi banyak orang. Artinya lapangan pekerjaan ini terus saya kembangkan," ucapnya dengan ramah senyum.

Lempuk Durian H Amin adalah salah satu makanan khas Bengkalis, terbuat dari durian murni yang dicampur gula putih. Selain memiliki cita rasa khas tinggi, juga terdapat komposisi vitamin yang dipelukan tubuh manusia.

Beda jelas dengan tempoyak yang terkenal di Palembang. Lempuk durian lebih gurih dan harum serta memiliki cita rasa yang sangat unik di lidah. Karena untuk mengolah durian menjadi lempuk, memerlukan waktu cukup lama, hampir 5 jam.

Baca Juga:  Jadikan Ibu Ujung Tombak Kampanye Protokol Kesehatan

"Ya, masaknya cukup lama, ya hampir lima jam lah. Kalau sudah masak di simpan dalam kaleng ukuran besar untuk dijual ke luar negeri sesuai pesanan. Sedangkan kalau di pasakan, kami mengemasnya dalam bentuk kemasan kecil-kecil dengan harga yang terjangkau," ucap H Amin sambil menyebutkan ada pesanan lempuk Durian dari Malaysia sebanyak 500 Kg.

Pulau Bengkalis terkenal dengan lempuk durian, apalagi duriannya segar-segar, cocok dengan struktur tanahnya. Ini diakui H Amin dan berdasarkan pengamatannya yang sudah keliling provinsi di Indonesia dan yang paling bagus itu di Pulau Bengkalis.

"Saya sudah keliling Indonesia dan bahkan luar negeri untuk meneliti buah durian. Karena pemasaran saya sampai ke luar negeri, dengan dibantu pemasaran di Jakarta, sehingga bisa sampai ke Belanda, Dubai, Qatar. Sekali kirim itu bisa mencapai setengah ton hingga satu ton lebih. Di Jakarta tepatnya di Kalideres kita tempatkan salah satu agen lempuk durian di sana," tuturnya yang juga dijuluki profesor lempuk durian.

Dalam merintis usaha, hingga omset yang terbilang cukup menggiurkan H Amin juga dikenal di kalangan masyarakat luas di Riau. Ia yang dikenal ramah dan mudah bergaul serta suka bercanda ini, selalu memberikan nasehat kepada siapapun yang dijumpainya, khususnya dalam memberikan  motifasi dalam berusaha.

"Tahun ini, saya punya target penjualan lempuk sebesar Rp6 miliar. Saya tidak perlu nama, tapi saya perlu uangnya, untuk pekerja dan semua pihak yang ada dalam usaha rumahan ini," sebutnya.

Kepala Dusun Imam Bulqin, Desa Pasiran, Iskandar juga mengatakan, usaha Lempuk Durian H Amin memang sudah ada sejak lama di Desa Pasiran dan sudah terkenal. Tentu ini tidak hanya menjadi berkah bagi H Amin sebagai pengusaha, juga bagi masyarakat di Pulau Bengkalis juga mendapatkan berkahnya juga.

"Tentu usaha ini menjadi motivasi bagi kami dan sangat menyambut baik, karena sebagai salah satu usaha rumahan yang membuka lapangan pekerjaan baru, bagi masyarakat sekitarnya," ujar Iskandar.

Editor: Rinaldi

 

Musim Durian di Pulau Bengkalis menjadi berkah tersendiri bagi pemilik kebun. Apalagi musin durian kali ini, lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan merata di semua desa di Pulau Bengkalis. Ini juga menjadi berkah tersendiri bagi H Amin, salah satu pengusaha lempuk durian ternama di Bengkalis.

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

SORE itu, cahaya mata hari terlihat menembus di celah-celah rindangnya pepohonan di kebun milik H Amin di Jalan Abdullah, Dusun Imam Bulqin, Desa Pasiran, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Onggokan durian yang baru jatuh dari pohonya, menghasilkan aroma harum yang menyeruak hidung saat menghirup napas.

Pondok berkuruan sedang menjadi tempat H Amin dan beberapa orang pekerjanya, untuk mengolah buah durian menjadi lempuk. Khas olahanya sudah terkenal di manca negara. Bahkan durian yang dijadian lempuk adalah durian pilihan yang diolah secara baik dan telaten oleh H Amin.

"Ya, tidak sembarangan duriannya. Harus durian yang bagus untuk menghasilkan lempuk yang bercita rasa tinggi. Juga perlu ketelatenan dalam mengolahnya sebelum di pasarkan," ucap H Amin sambil memperlihatkan durian di tangannya yang dijadikan lempuk durian.

Selama dua jam Riaupos.co menemaninya dalam mengolah durian menjadi lempuk. Lulusan perguruan tingga di Mesir di tahun 80-an yang bergelar Lc ini, sudah 25 tahun menggeluti usaha lempuk durian. Bahkan usahanya juga sempat jatuh bangun, namun membuatnya tegar untuk terus maju.

"Ya, sempat jatuh bangun saya dalam menggeluti usaha ini. Tapi, Alhamdulillah mulai 1996 sampai sekarang saya sudah mendapatkan penghargaan dari presiden, sejak zamanya Buk Mega, Pak SBY sampai Pak Jokowi," ucapnya sambil terseyum.

Sambil berbincang-bincang, H Amin juga tidak lupa menyampaikan, proses pembuatan lepuk durian miliknya. Ia tidak sendirian dalam meniti usaha, ada puluhan karyawan dan juga binaannya. Dia selalu mengawasi secara langsung karyawan dalam membuat lepuk durian.

"Kalau mau menciptakan cita rasa khas dan tahan lama, tentu perlu kontrol langsung. Karena lempuk saya ini untuk dipasarkan ke luar negeri dan tidak sembarangan dalam mengolahnya. Pembelinya juga bukan orang sembarangan, ya dari Malaysia, Belanda, Qatar, Dubai dan negara-neraga lain di Asia Tenggara," ucap pria yang mengaku merantau dari Pulau Jawa ke Pulau Bengkalis hanya berbekal sepasang pakain yang melekat dibadannya.

Baca Juga:  2020, Buku KIR Dilengkapi Chip

Lokasi usaha pembuatan lempuk durian H Amin, memang agak jauh dari keramaian masyarakat. Maklum saja, usaha itu ternyata memang berada di perkebunan durian miliknya dan juga kebun durian milik warga setempat. Untuk menuju ke sana, dari pusat Kota Bengkalis butuh waktu sekitar 20 menit saja. Banyak masyarakat dan pejabat yang sudah sampai ke lokasi pembuatan lempuk durian H Amin.

Buah durian menjadi inspirasi bagi H Amin. Usaha lempuk durian yang sudah digelutinya selama 26 tahun. "Kalau di Bengkalis ini siklus musimannya antara bulan Juli dan Agustus. Kalau di Aceh lain lagi, itu sekitar Maret, di Medan Agustus, maka untuk usaha kita ini bahan baku tetap tersedia, tidak pernah putus," ungkap H Amin yang piawai mengaduk lempuk durian di dalam kuali yang sedang dimasak.

Jika di Bengkalis tidak musim Durian, dia bersama karyawanya diboyong ke Aceh. Sehingga Lempuk Durian H Amin ini juga terkenal di Aceh, Medan, Sumatera Barat, Lampung hingga Jambi. Untuk Riau, Kabupaten Bengkalis menjadi home industri lempuk durian terbesarnya.

"Ya. Alhamdulillah, untuk pekerja kita kalau lagi musim durian begini di Bengkalis mencapai 20 pekerja lebih. Belum lagi yang di cabang atau binaan. Kalau prinsip hidup saya, sebaik-baik manusia adalah bermanfaat bagi banyak orang. Artinya lapangan pekerjaan ini terus saya kembangkan," ucapnya dengan ramah senyum.

Lempuk Durian H Amin adalah salah satu makanan khas Bengkalis, terbuat dari durian murni yang dicampur gula putih. Selain memiliki cita rasa khas tinggi, juga terdapat komposisi vitamin yang dipelukan tubuh manusia.

Beda jelas dengan tempoyak yang terkenal di Palembang. Lempuk durian lebih gurih dan harum serta memiliki cita rasa yang sangat unik di lidah. Karena untuk mengolah durian menjadi lempuk, memerlukan waktu cukup lama, hampir 5 jam.

Baca Juga:  Menangis Ucapkan Syahadat, Deddy Corbuzier Resmi Masuk Islam

"Ya, masaknya cukup lama, ya hampir lima jam lah. Kalau sudah masak di simpan dalam kaleng ukuran besar untuk dijual ke luar negeri sesuai pesanan. Sedangkan kalau di pasakan, kami mengemasnya dalam bentuk kemasan kecil-kecil dengan harga yang terjangkau," ucap H Amin sambil menyebutkan ada pesanan lempuk Durian dari Malaysia sebanyak 500 Kg.

Pulau Bengkalis terkenal dengan lempuk durian, apalagi duriannya segar-segar, cocok dengan struktur tanahnya. Ini diakui H Amin dan berdasarkan pengamatannya yang sudah keliling provinsi di Indonesia dan yang paling bagus itu di Pulau Bengkalis.

"Saya sudah keliling Indonesia dan bahkan luar negeri untuk meneliti buah durian. Karena pemasaran saya sampai ke luar negeri, dengan dibantu pemasaran di Jakarta, sehingga bisa sampai ke Belanda, Dubai, Qatar. Sekali kirim itu bisa mencapai setengah ton hingga satu ton lebih. Di Jakarta tepatnya di Kalideres kita tempatkan salah satu agen lempuk durian di sana," tuturnya yang juga dijuluki profesor lempuk durian.

Dalam merintis usaha, hingga omset yang terbilang cukup menggiurkan H Amin juga dikenal di kalangan masyarakat luas di Riau. Ia yang dikenal ramah dan mudah bergaul serta suka bercanda ini, selalu memberikan nasehat kepada siapapun yang dijumpainya, khususnya dalam memberikan  motifasi dalam berusaha.

"Tahun ini, saya punya target penjualan lempuk sebesar Rp6 miliar. Saya tidak perlu nama, tapi saya perlu uangnya, untuk pekerja dan semua pihak yang ada dalam usaha rumahan ini," sebutnya.

Kepala Dusun Imam Bulqin, Desa Pasiran, Iskandar juga mengatakan, usaha Lempuk Durian H Amin memang sudah ada sejak lama di Desa Pasiran dan sudah terkenal. Tentu ini tidak hanya menjadi berkah bagi H Amin sebagai pengusaha, juga bagi masyarakat di Pulau Bengkalis juga mendapatkan berkahnya juga.

"Tentu usaha ini menjadi motivasi bagi kami dan sangat menyambut baik, karena sebagai salah satu usaha rumahan yang membuka lapangan pekerjaan baru, bagi masyarakat sekitarnya," ujar Iskandar.

Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari