SALATIGA (RIAUPOS.CO) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Walikota Salatiga Yuliyanto melakukan penanaman simbolis vanili. Dilanjutkan pemberian bibit vanili secara simbolis kepada perwakilan Asosiasi Petani Vanili Salatiga, Kelompok Petani Amanah, dan Ketua RT 02 RW 01 Banyuputih, Salatiga. Kementerian Pertanian juga akan kembali menyalurkan bantuan 10 ribu bibit tanamam vanili, serta 1.000 bibit kelapa unggul untuk masyarakat Kota Salatiga.
"Pemberian bibit tanaman pertanian tersebut merupakan sinergi MPR dan Kementerian Pertanian untuk memajukan pertanian masyarakat Kota Salatiga. Serta mendukung program pemerintah Kota Salatiga agar satu rumah bisa menanam sepuluh tanaman vanili. Sekaligus bentuk implementasi pencanangan Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili oleh MPR RI dan Kementerian Pertanian," ujar Bamsoet usai memberikan bantuan bibit vanili bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Waroeng Cangkruek, Salatiga, Rabu (31/3/2021).
Turut hadir antara lain Anggota MPR RI Robert Kardinal, Walikota Salatiga Yuliyanto, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi serta Kepala Dinas Pertanian Salatiga Nunuk Dartini.
Ketua DPR RI ke-20 ini juga memberikan penghargaan kepada Mbah Harjo/Hardjo Utomo (92 tahun), petani vanili Salatiga dari desa Randu Acir yang melestarikan tanaman vanili dari tahun 1960. Serta penghargaan kepada Kepala Dinas Pertanian Salatiga, Nunuk Dartini, atas dedikasinya mengembangkan pertanian vanili di Kota Salatiga.
"Mbah Harjo termasuk petani vanili yang merasakan kejayaan vanili. Hasil panennya bisa untuk membeli ternak, lahan dan menyekolahkan anak hingga jenjang perguruan tinggi. Semangat Mbah Harjo dalam menanam vanili harus ditularkan kepada generasi muda, agar mau terjun ke dunia pertanian," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mendorong hilirisasi pengolahan vanili. Selain bisa memberi nilai tambah dan meningkatkan daya saing, juga dapat memperbesar nilai ekspor vanili Tanah Air.
"Pengolahan vanili bisa diterapkan menjadi produk bernilai tambah seperti ekstrak, sari, oleoresin, maupun bubuk, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kuliner. Selain itu, vanili juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, parfum, herbal, dan minyak esensial. Perlu juga dikembangkan sertifikasi organik, keberlanjutan, ketertelusuran, dan transparansi vanili. Sehingga bisa memperkuat posisi vanili Indonesia di mata para buyer potensial mancanegara, terutama di Uni Eropa yang pasarnya terus bertumbuh," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Eka G Putra