JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 249 Warga Negara Indonesia (WNI) akan dipulangkan dari Wuhan, Cina, dalam waktu dekat. Pesawat penjemput yang disiapkan pemerintah akan terbang kurang dari 24 Jam.
Mereka dipulangkan karena penyebaran virus corona terus meluas di wilayah Wuhan. Nanti setibanya di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh WNI itu akan dikarantina lebih dahulu di suatu tempat yang belum boleh disebutkan.
"Yang jelas lokasinya (karantina) bukan di RS. Isolasi dilakukan untuk yang positif tertapapar virus corona. Kami tidak menutupi (lokasinya) tetapi ini semua masih dalam pembicaraan dan opsi-opsinya masih terbuka lebar," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan dr Wiendra Waworuntu, dalam konferensi pers, Jumat (31/1).
Menurut Wiendra, WNI yang dievakuasi dipastikan akan berada di lokasi karantina selama 14 hari. Salah satu opsi yang sempat disebutkan adalah di sebuah asrama. Tentunya dengan fasilitas dan tim medis yang bersiaga.
"Ada petugas medisnya, perawat, dokter spesialis, obgyn, dokter jiwa, ahli gizi, dan lainnya. Sekitar 20 orang. Tim medis itu juga yang sebelumnya ikut di pesawat dari Wuhan. Mungkin jumlahnya ditambah untuk pergantian shift," jelas Wiendra.
Wiendra menjamin semua kebutuhan dasar WNI akan dipenuhi, sekaligus juga semuanya ditanggung oleh negara. Kebutuhan lain yang dipersiapkan selain sandang dan pangan tentunya kebutuhan pribadi seperti toilet dan ibadah. Sehingga para WNI tersebut merasa nyaman seperti sedang berada di rumah.
"Soal orang tua atau saudara yang menjenguk, tentu ada jarak dan batasan yang sudah diatur sesuai SOP. Orang tua bisa melihat anaknya nanti dari jarak tertentu, mekanismenya bagaimana itu sudah ada aturannya," katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dr Widyawati MKM menjelaskan, selama proses karantina 14 hari, pastinya akan menimbulkan kejenuhan di antara para WNI. Maka akan ada program yang dipersiapkan bagi mereka agar tak jenuh.
"Pak Menteri Kesehatan meminta kami tim untuk membuat buku panduan bagi yang ada di lokasi karantina nanti. Menunya apa. Kegiatannya apa. Olahraga dan kesenian. Kan bosan juga dua pekan. Biar di lokasi karantina nanti enggak stres," pungkasnya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi