PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sulitnya menurunkan berat badan sering membuat seseorang putus asa. Padahal sudah mengurangi segala macam junk food, tetap saja lemak di area pinggul, pinggang, perut dan pipi tetap tak bisa hilang.
Makanan cepat saji memang mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi. Jika sudah tak makan junk food, ternyata tak semudah itu berat badan akan turun.
“Benar bahwa langkah menurunkan berat badan adalah membuang makanan cepat saji yang diproses, mengandung lemak dan gula tambahan,” kata Ahli Diet terdaftar di Seattle, AS, Liz Wyosnick, RDN, seperti dilansir dari Live Strong, Senin (30/12).
Sebuah badan penelitian telah mengaitkan makanan olahan dengan kenaikan berat badan. Sebuah studi kecil yang diterbitkan Mei 2019 di Cell Metabolism menemukan bahwa orang yang makan makanan olahan cenderung mengonsumsi sekitar 500 kalori lebih banyak setiap hari daripada makan makanan yang tidak diproses. Namun tak makan junk food saja belum cukup. Ada beberapa alasan mengapa tubuh tetap tak bisa kurus.
1. Makan Terlalu Banyak
Ukuran porsi dapat membuat perbedaan besar dalam jumlah lemak. Maka perhatikan asupan kalori yang dikonsumsi dalam sehari. Ketika konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi kalori, dan pertahankan ukuran porsi sehat adalah kuncinya.
2. Masih Minum Minuman Manis
Mengonsumsi banyak cairan penting untuk menurunkan berat badan, karena bisa mendukung pencernaan, dan membantu tubuh mengeluarkan racun. Jus buah dan minuman manis. Minuman berenergi dan minuman manis memiliki gula berlebih.
Pilihlah air yang bebas kalori. Dan cobalah minum dua gelas air 30 menit sebelum makan. Satu studi, yang diterbitkan dalam edisi Juli-Desember 2014 dalam Journal of Natural Science, Biology, and Medicinefound menemukan bahwa taktik ini dapat membantu mengurangi rasa lapar. Dan pilihlah jus buah organik yang kaya serat.
3. Waktu Makan Tak Teratur
Melewatkan waktu makan bisa menghambat penurunan berat badan. Misalnya tak sarapan atau melewatkan makan siang. Strategi pengaturan waktu akan mendukung kontrol gula darah yang stabil.
4. Tak Seimbang antara Kalori dan Olahraga
Camilan sebelum dan sesudah olahraga tak masalah. Asalkan tidak berlebihan dan pilihan asupannya juga tepat. Pilih camilan kecil berprotein untuk membantu pemulihan setelah berolahraga. Sia-sia olahraga jika kalori yang diasup berlebihan.
5. Kurang Tidur
Satu studi yang diterbitkan April 2013 dalam Prosiding National Academy of Sciences menemukan bahwa hanya tidur lima jam semalam (bukannya tujuh hingga delapan) membuat peserta memperoleh rata-rata kenaikan berat badan 0,5 kilogram per pekan. Kurang tidur menyebabkan perubahan hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Prioritaskan mendapatkan tidur cukup setiap malam.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman