Sabtu, 26 Juli 2025

Gembira Tidak Harus Mewah

Kita sudah memasuki akhir bulan Ramadan. Namun akhir Ramadan jangan diabaikan sebab mungkin saja turunnya malam lailatulqadar itu pada malam 29 Ramadan. Makanya gunakan malam terakhir Ramadan untuk beribadah, mulai dari berzikir, salat sunnah, membaca Alquran, dan ibadah lainnya.

Menjelang akhir Ramadan ini, biasanya umat Islam disibukkan dengan persiapan menyambut Idulfitri. Bagi yang akan pulang kampung,  biasanya menyiapkan kendaraan, membeli tiket, dan perlengkapan lainnya. Itu wajar sebab sudah lama umat Islam tidak pulang kampung tersebab hambatan pandemi Covid-19.

Jika selama dilarang balek kampong, tahun ini pemerintah membolehkan, dengan syarat mengikuti protokol kesehatan dan memastikan bahwa perjalanan menuju kampung aman sehingga selamat dalam perjalanan.

Baca Juga:  Prosesi Tepuk Tepung Tawar Tempati Rumah Dinas Bupati-Wabup Rohil

Di negara lain tidak ada balek kampong, yang ada hanya di Indonesia, Malaysia dan Brunei, di Timur Tengah tidak ada istilah balek kampong. Ini menarik, budaya balek kampong itu memberikan kesan bahwa jika Idulfitri tidak balek kampung, resanya ada yang kurang. Kasihan orang tua dan keluarga besar di kampung menunggu kedatangan kita.

Balek kampong ada sisi baiknya, dari sisi ekonomi, terjadi perputaran uang ke daerah sehingga daya beli di daerah pun meningkat. Sudah dua hari raya berlalu tanpa kehangatan, saling bersalaman, barakan (tradisi saling mengunjungi di Pulau Bengalis), dan tradisi lainnya.

Setelah berpuasa penuh sebulan lamanya, maka saatnya mendapatkan kebahagian, yakni berhari raya. Berhari raya tidak harus mewah, serbabaru semuanya, tetapi mensyukuri nikmat Allah, bahwa bisa berpuasa penuh selama Ramadan. Bisa melaksanakan Salat Tarawih selama sebulan, dan bisa mengkhatamkan Alquran dan ibadah lainnya. Itu yang patut disyukuri.

Baca Juga:  Payakumbuh Banjir, 1 KK Ngungsi, 2 Rumah Terancam Ambruk

Jangan lupa membayar zakat fitrah, sebab waktu untuk membayar zakat fitrah semakin sempit. Jangan biarkan diri kita lalai dengan aktivitas memyambut Ramadan, namun akhirnya lupa membayar zakat fitrah.

Jika puasa Ramadan mengajarkan diri kita untuk hidup sederhana, maka menyambut Idulfitri juga hendaknya dengan sederhana, qonaah (merasa cukup), dan perilaku baik lainnya. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari puasa Ramadan.***

 

Kita sudah memasuki akhir bulan Ramadan. Namun akhir Ramadan jangan diabaikan sebab mungkin saja turunnya malam lailatulqadar itu pada malam 29 Ramadan. Makanya gunakan malam terakhir Ramadan untuk beribadah, mulai dari berzikir, salat sunnah, membaca Alquran, dan ibadah lainnya.

Menjelang akhir Ramadan ini, biasanya umat Islam disibukkan dengan persiapan menyambut Idulfitri. Bagi yang akan pulang kampung,  biasanya menyiapkan kendaraan, membeli tiket, dan perlengkapan lainnya. Itu wajar sebab sudah lama umat Islam tidak pulang kampung tersebab hambatan pandemi Covid-19.

Jika selama dilarang balek kampong, tahun ini pemerintah membolehkan, dengan syarat mengikuti protokol kesehatan dan memastikan bahwa perjalanan menuju kampung aman sehingga selamat dalam perjalanan.

Baca Juga:  Pemprov Revisi RPJMD Disesuaikan dengan RPJMN

Di negara lain tidak ada balek kampong, yang ada hanya di Indonesia, Malaysia dan Brunei, di Timur Tengah tidak ada istilah balek kampong. Ini menarik, budaya balek kampong itu memberikan kesan bahwa jika Idulfitri tidak balek kampung, resanya ada yang kurang. Kasihan orang tua dan keluarga besar di kampung menunggu kedatangan kita.

Balek kampong ada sisi baiknya, dari sisi ekonomi, terjadi perputaran uang ke daerah sehingga daya beli di daerah pun meningkat. Sudah dua hari raya berlalu tanpa kehangatan, saling bersalaman, barakan (tradisi saling mengunjungi di Pulau Bengalis), dan tradisi lainnya.

- Advertisement -

Setelah berpuasa penuh sebulan lamanya, maka saatnya mendapatkan kebahagian, yakni berhari raya. Berhari raya tidak harus mewah, serbabaru semuanya, tetapi mensyukuri nikmat Allah, bahwa bisa berpuasa penuh selama Ramadan. Bisa melaksanakan Salat Tarawih selama sebulan, dan bisa mengkhatamkan Alquran dan ibadah lainnya. Itu yang patut disyukuri.

Baca Juga:  Jokowi: PPh 21 Wartawan Masuk Daftar Pajak Ditanggung Pemerintah

Jangan lupa membayar zakat fitrah, sebab waktu untuk membayar zakat fitrah semakin sempit. Jangan biarkan diri kita lalai dengan aktivitas memyambut Ramadan, namun akhirnya lupa membayar zakat fitrah.

- Advertisement -

Jika puasa Ramadan mengajarkan diri kita untuk hidup sederhana, maka menyambut Idulfitri juga hendaknya dengan sederhana, qonaah (merasa cukup), dan perilaku baik lainnya. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari puasa Ramadan.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Kita sudah memasuki akhir bulan Ramadan. Namun akhir Ramadan jangan diabaikan sebab mungkin saja turunnya malam lailatulqadar itu pada malam 29 Ramadan. Makanya gunakan malam terakhir Ramadan untuk beribadah, mulai dari berzikir, salat sunnah, membaca Alquran, dan ibadah lainnya.

Menjelang akhir Ramadan ini, biasanya umat Islam disibukkan dengan persiapan menyambut Idulfitri. Bagi yang akan pulang kampung,  biasanya menyiapkan kendaraan, membeli tiket, dan perlengkapan lainnya. Itu wajar sebab sudah lama umat Islam tidak pulang kampung tersebab hambatan pandemi Covid-19.

Jika selama dilarang balek kampong, tahun ini pemerintah membolehkan, dengan syarat mengikuti protokol kesehatan dan memastikan bahwa perjalanan menuju kampung aman sehingga selamat dalam perjalanan.

Baca Juga:  Payakumbuh Banjir, 1 KK Ngungsi, 2 Rumah Terancam Ambruk

Di negara lain tidak ada balek kampong, yang ada hanya di Indonesia, Malaysia dan Brunei, di Timur Tengah tidak ada istilah balek kampong. Ini menarik, budaya balek kampong itu memberikan kesan bahwa jika Idulfitri tidak balek kampung, resanya ada yang kurang. Kasihan orang tua dan keluarga besar di kampung menunggu kedatangan kita.

Balek kampong ada sisi baiknya, dari sisi ekonomi, terjadi perputaran uang ke daerah sehingga daya beli di daerah pun meningkat. Sudah dua hari raya berlalu tanpa kehangatan, saling bersalaman, barakan (tradisi saling mengunjungi di Pulau Bengalis), dan tradisi lainnya.

Setelah berpuasa penuh sebulan lamanya, maka saatnya mendapatkan kebahagian, yakni berhari raya. Berhari raya tidak harus mewah, serbabaru semuanya, tetapi mensyukuri nikmat Allah, bahwa bisa berpuasa penuh selama Ramadan. Bisa melaksanakan Salat Tarawih selama sebulan, dan bisa mengkhatamkan Alquran dan ibadah lainnya. Itu yang patut disyukuri.

Baca Juga:  Mesir Kerja Keras untuk Gencatan Senjata Permanen Israel-Palestina

Jangan lupa membayar zakat fitrah, sebab waktu untuk membayar zakat fitrah semakin sempit. Jangan biarkan diri kita lalai dengan aktivitas memyambut Ramadan, namun akhirnya lupa membayar zakat fitrah.

Jika puasa Ramadan mengajarkan diri kita untuk hidup sederhana, maka menyambut Idulfitri juga hendaknya dengan sederhana, qonaah (merasa cukup), dan perilaku baik lainnya. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari puasa Ramadan.***

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari