- Advertisement -
BATAM (RIAUPOS.CO) – Angin puting beliung menerpa kawasan pusat rehabilitasi panti non sosial Teluk Pandan, Sintai, Tanjunguncang, Batuaji, Jumat (27/9). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi ada sekitar 24 bar yang rusak.
Pemilik bar mulai membersihkan puing-puing atap, Sabtu (28/9) kemarin.
- Advertisement -
”Sebelum kejadian, awalnya men-dung dan gerimis. Tiba-tiba angin datang dari arah utara. Yang terkena hampir belasan termasuk tempat saya ini,” kata Agus, warga setempat.
Nasir, ketua RW Sintai, me-ngatakan, 24 rumah atau bar itu beberapa di antaranya sudah kosong. Atap seng itu terlihat beterbangan di udara saat puting beliung menghantam.
”Sebagian atap hancur, sebagian lainnya separuh rusak, tetapi atap-atap bertebaran di mana-mana hingga ke jalan,” katanya.
- Advertisement -
Nasir menambahkan, saat kejadian sebagian besar warga sedang berada di rumah. Begitu puting beliung banyak warga yang berhamburan keluar rumah.
”Untuk korban jiwa tak ada, hanya saja kerugian materi ditaksir Rp 1 miliar lebih,” terangnya.
Sementara hingga malam ini, warga yang rumahya hancur sebagian mengungsi ke rumah lainnya. ”Kelurahan dan Dinsos udah datang. Nanti akan dikabarkan lagi kalau ada bantuan. Hanya saja saat ini kita fokus ke yang terkena dampak,” pungkasnya.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman
BATAM (RIAUPOS.CO) – Angin puting beliung menerpa kawasan pusat rehabilitasi panti non sosial Teluk Pandan, Sintai, Tanjunguncang, Batuaji, Jumat (27/9). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi ada sekitar 24 bar yang rusak.
Pemilik bar mulai membersihkan puing-puing atap, Sabtu (28/9) kemarin.
- Advertisement -
”Sebelum kejadian, awalnya men-dung dan gerimis. Tiba-tiba angin datang dari arah utara. Yang terkena hampir belasan termasuk tempat saya ini,” kata Agus, warga setempat.
Nasir, ketua RW Sintai, me-ngatakan, 24 rumah atau bar itu beberapa di antaranya sudah kosong. Atap seng itu terlihat beterbangan di udara saat puting beliung menghantam.
- Advertisement -
”Sebagian atap hancur, sebagian lainnya separuh rusak, tetapi atap-atap bertebaran di mana-mana hingga ke jalan,” katanya.
Nasir menambahkan, saat kejadian sebagian besar warga sedang berada di rumah. Begitu puting beliung banyak warga yang berhamburan keluar rumah.
”Untuk korban jiwa tak ada, hanya saja kerugian materi ditaksir Rp 1 miliar lebih,” terangnya.
Sementara hingga malam ini, warga yang rumahya hancur sebagian mengungsi ke rumah lainnya. ”Kelurahan dan Dinsos udah datang. Nanti akan dikabarkan lagi kalau ada bantuan. Hanya saja saat ini kita fokus ke yang terkena dampak,” pungkasnya.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman