PYONGYANG (RIAUPOS.CO) – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menggulirkan program vaksinasi Covid-19 dengan nama yang unik. Ia memberi nama program itu, yakni ‘ramuan cinta abadi’. Program itu diberikan kepada warganya karena Korut dilanda darurat Covid-19.
Ia membuat klaim aneh melalui pengeras suara yang diputar lewat kendaraan di lokasi vaksinasi. Korut memberikan prioritas program tersebut kepada pasukan yang bekerja pada garda terdepan seperti laporan Radio Free Asia (RFA).
Korut menolak bantuan vaksinasi dari Barat. Warganya justru memeranginya dengam minum teh tradisional untuk memerangi demam.
Selain itu, pengobatan tradisional lainnya termasuk berkumur air garam dan minum obat herbal. Seorang pejabat anonim mengatakan kepada stasiun radio mereka memainkan pesan propaganda politik yang keras ketika tentara disuntik dengan vaksin dari Cina.
“Mereka menyebutnya sebagai ‘vaksinasi cinta dari Yang Mulia’,” katanya.
“Sebuah kendaraan siaran yang muncul di tempat vaksinasi dengan keras menyatakan kehebatan sekretaris jenderal, yang menyiapkan ‘Ramuan Cinta Abadi’ untuk warga,” tambahnya.
Outlet media Korea Utara KCNA sejauh ini mengakui 69 orang meninggal akibat Covid-19. Jutaan orang mengalami demam sejak April, sementara tes pengujian di sana buruk.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
PYONGYANG (RIAUPOS.CO) – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menggulirkan program vaksinasi Covid-19 dengan nama yang unik. Ia memberi nama program itu, yakni ‘ramuan cinta abadi’. Program itu diberikan kepada warganya karena Korut dilanda darurat Covid-19.
Ia membuat klaim aneh melalui pengeras suara yang diputar lewat kendaraan di lokasi vaksinasi. Korut memberikan prioritas program tersebut kepada pasukan yang bekerja pada garda terdepan seperti laporan Radio Free Asia (RFA).
- Advertisement -
Korut menolak bantuan vaksinasi dari Barat. Warganya justru memeranginya dengam minum teh tradisional untuk memerangi demam.
Selain itu, pengobatan tradisional lainnya termasuk berkumur air garam dan minum obat herbal. Seorang pejabat anonim mengatakan kepada stasiun radio mereka memainkan pesan propaganda politik yang keras ketika tentara disuntik dengan vaksin dari Cina.
- Advertisement -
“Mereka menyebutnya sebagai ‘vaksinasi cinta dari Yang Mulia’,” katanya.
“Sebuah kendaraan siaran yang muncul di tempat vaksinasi dengan keras menyatakan kehebatan sekretaris jenderal, yang menyiapkan ‘Ramuan Cinta Abadi’ untuk warga,” tambahnya.
Outlet media Korea Utara KCNA sejauh ini mengakui 69 orang meninggal akibat Covid-19. Jutaan orang mengalami demam sejak April, sementara tes pengujian di sana buruk.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman