PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Wartawan Riau Pos Muhammad Amin kembali meraih anugerah bergengsi jurnalistik, Adinegoro. Setelah pada 2017 meraih penghargaan jurnalistik kategori koran cetak, kali ini Kepala Litbang Riau Pos itu meraih penghargaan jurnalistik siber 2019. Pria yang akrab disapa Amin itu wartawan pertama di Riau yang menyabet dua penghargaan Adinegoro. Sebelum Amin, wartawan Riau Pos yang pernah mendapatkan Adinegoro adalah Mosthamir Thalib pada 1997/1998 silam.
Informasi atas anugerah ini diketahui melalui Surat Keputusan Nomor 102-PGH/PP-PWI/2019. Dalam surat tersebut, dewan juri menyampaikan tentang pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019 Kategori Jurnalistik Siber. Di mana dewan juri menyeleksi 191 karya, berdasarkan kualifikasi jurnalistik memutuskan tulisan berjudul “Bom Waktu di Lahan Gambut” karya Muhammad Amin dengan asal media riaupos.co terbit 22 Oktober 2019 sebagai pemenang pertama.
Keputusan pemenang ini ditetapkan pada 23 Desember 2019 dengan dewan juri Dr Agus Sudibyo, Dr Seno Gumira Ajidarma, dan Putut Trihusodo.
“Selain sebagai kebanggaan secara pribadi juga jadi kebanggaan Riau Pos secara menyeluruh. Juga menjadi kado istimewa di hari jadi ke-29 Riau Pos tentunya,” kata Muhammad Amin, Rabu (29/1) di Pekanbaru.
Amin bergabung dengan Riau Pos sejak 2001 silam. Di media terbesar di Riau dan Sumatera yang menelurkan jurnalistik media cetak dan jurnalistik digital melalui Riaupos.co, Amin berkarya. Atas prestasi yang diraihnya Amin tak berkomentar banyak. Ia hanya berharap agar jurnalisme di Bumi Lancang Kuning dapat menjadi penyeimbang bagi publik dalam mendapatkan informasi lebih akurat. Termasuk seperti tulisan “Bom Waktu di Lahan Gambut” yang dibuatnya terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau yang terus-menerus terjadi.
Penghargaan kepada Amin akan diserahkan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 pada 7-10 Februari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Menurut rencana kegiatan ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Rangkaiannya diawali 7 Februari dengan pameran pers, seminar, konvensi nasional media massa, makan malam bersama Gubernur Kalsel dan puncak acara pada 9 Februari.
Sebelumnya pada 2017 lalu, Amin meraih Adinegoro dari tulisannya berjudul “Dinamika dan Romantika di Sempadan Negeri” sebagai pemenang. Sepuluh tulisan bersambungnya dipublikasikan di Riau Pos secara berseri pada edisi 18-27 Desember 2017. Tulisan ini bercerita tentang komunitas adat terpencil yang ada di Riau. Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017 untuk kategori indepth reporting.
Dirut Riau Pos Suhendro Boroma turut mengapresiasi prestasi ini dan menyampaikan selamat kepada Muhammad Amin. Karena telah kedua kalinya mendapatkan Adinegoro. Menurutnya ini merupakan sebuah pencapaian prestisius dan cemerlang.
“Saya ikut senang dan bangga atas prestasi ini, Semoga menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua wartawan Riau Pos Group untuk meraih banyak prestasi dan menghasilkan karya-karya jurnalistik bermutu,” harapnya.
Prestasi ini pun merupakan bukti komitmen Riau Pos baik cetak dan siber untuk menghasilkan liputan yang berkualitas. Dengan harapan agar menjadi motivasi bagi jurnalis Riau Pos khususnya dan jurnalis lain di Riau untuk menghasilkan karya dan liputan terbaik bagi media dan masyarakat Riau serta Tanah Air secara umum.
Profil singkat:
Muhammad Amin
Tempat Tanggal Lahir : Pekanbaru, 3 Oktober 1975
Orangtua: Makhasin AH (Ayah), Saidah Fakhriyah (Ibu)
Pendidikan Terakhir: Pascasarjana IAIN Sultan Syarif Kasim Riau
Profesi: Wartawan Riau Pos sejak 2001
Laporan: Eka G Putra