JAKARTA (RIAUPOS.CO) –Setetes darah berarti untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Jika rutin melakukan donor darah, tentu bisa melancarkan peredaran darah dan bisa lebih sehat. Apa benar?
Selama masa pandemi, cadangan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menurun hingga 20 persen dan sangat tergantung pada keluarga pasien, teman, dan lainnya. Hal itu karena ada larangan untuk berkumpul sehingga kegiatan donor darah masal ditiadakan.
”Kita memiliki tanggung jawab sosial lain dengan mengedepankan kepedulian kepada sesama. Salah satunya donor darah,” kata Ketua Umum Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) Kunrat Wirasubrata, baru-baru ini kepada wartawan.
Kegiatan donor darah merupakan merupakan wujud kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan dan juga ajakan kepada masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Hal itu mengingat betapa berartinya setetes darah bagi kehidupan orang lain.
Beberapa hal penting harus dilakukan sebelum donor darah. Apa saja? Data PMI menyebutkan, sebelum mendonorkan darah dokter akan melakukan skrining tertentu yang mencakup berat badan, kadar Hb, tekanan darah, dan skrining ada tidaknya riwayat 4 penyakit yakni hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan sifilis.
Sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus memiliki hemoglobin yang baik. Tekanan darah juga harus normal. Sebelum donor sebaiknya harus cukup tidur. Seseorang yang kurang tidur, biasanya akan drop setelah donor. Sebab tidur bisa memulihkan kondisi kesehatan.
Ada usia tertentu yang boleh melakukan donor darah. Jika baru pertama kali, donor darah boleh dilakukan maksimal usia 55 tahun. Jika sudah rutin dilakukan, batas usia maksimal boleh hingga 65 tahun. Sedangkan untuk baru memulai mendonor, batas usia minimal 17 tahun.
Sebelum donor darah juga disarankan banyak minum air putih. Sehingga darah tidak kental. Berat badan terlalu rendah tak direkomendasikan untuk mendonor darah. Biasanya orang dengan berat badan gemuk akan mendonorkan darah jauh lebih banyak. Banyak darah yang diambil biasanya disiapkan dalam kantong darah 250 CC, 350 CC, dan 450 CC sesuai kebutuhan PMI.
Dokter dari PMI Jakarta, Endang Pratiwi mengungkapkan, beberapa manfaat donor darah. Selain mendapatkan pahala karena membantu sesama, dari segi kesehatan donor darah baik untuk kesehatan. Apa saja manfaat donor darah
Regenerasi Sel Darah Merah
Donor darah mempercepat proses regenerasi sel-sel darah merah (proses baru pembentukan sel darah merah). Donor darah membuat badan terasa lebih fit setelahnya.
Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Donor darah juga dapat membantu mengurangi risiko mengalami penyakit jantung koroner. Donor darah bisa digunakan sebagai terapi mengatasi pengentalan darah. Darah yang tersumbat bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular
Manfaat Sosial
Aksi sosial menolong sesama merupakan benang merah dari manfaat donor darah. Satu kantong darah dapat membantu sekitar 3 pasien yang membutuhkan.
”Jangan lupa, dengan donor darah bisa membantu sesama dan menyelamatkan nyawa orang lain berarti Anda sudah menjadi superhero,” kata Endang.
Bantu Pemeriksaan Laboratorium
Saat melakukan donor darah, bisa diketahui berapa kadar hemoglobin darah. Hal itu sekaligus bisa mengecek kondisi fisik seseorang.
Cegah Penyakit Menular
Dengan donor darah bisa diketahui adanya penyakit menular dalam tubuh seseorang. Di antaranya hepatitis B, C, sipilis, dan HIV. Ketika seseorang memang terindikasi tertular, pihak PMI akan melakukan pendekatan untuk dilakukan konseling dan tes ulang.
Sumber: Jawapos
Editor: Edwar Yaman