Sabtu, 5 Juli 2025
spot_img

Pencarian Anak Ridwan Kamil Dilanjutkan dengan Penyelaman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hilang ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, akan dilanjutkan menggunakan metode penyelaman. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, Sabtu (28/5).

Upaya baru tersebut akan dilakukan pada hari ketiga pencarian pada Sabtu (28/5). Sebelumnya, tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi pendeteksi suhu tubuh (thermal drone), perahu, dan kendaraan darat untuk menyisir tepian Sungai Aare.

"Tentunya penyelaman disesuaikan dengan situasi karena kalau airnya keruh bekas hujan atau salju yang meleleh, dapat menyulitkan penyelaman," kata Muliaman dalam konferensi pers secara daring seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, pada saat kejadian, suhu air di sungai tersebut sekitar 16 derajat celcius dengan air yang relatif keruh. "Airnya datang dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya. Biasanya ada kristal-kristal putih yang membuat warna air menjadi keruh," terang Muliaman Hadad.

Baca Juga:  Pemda Rohil Gelar Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Meskipun demikian, Muliaman dan pihak keluarga telah memperoleh komitmen dari otoritas Swiss untuk menjadikan pencarian Eril, sapaan akrab Emmeril, sebagai prioritas. "Saya dan Gubernur Ridwan Kamil bertemu dengan tim SAR. Mereka sangat profesional. Bapak Gubernur banyak memberikan pertanyaan teknis, dan diberikan gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai, dan sebagainya sehingga kita bisa memperkirakan possible spot (tempat yang mungkin jadi lokasi penemuan)," tutur Muliaman Hadad.

Eril dilaporkan hilang karena terseret arus ketika berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5) sekitar pukul 09.40 pagi waktu Swiss (14.40 WIB). Ketika berusaha naik ke permukaan, Eril yang berenang bersama adik dan kawannya, terseret arus sungai yang cukup deras dan dinyatakan hilang.

Baca Juga:  Kasus Suap Rachel Vennya, Polri Periksa 10 Saksi

Upaya pencarian Eril segera dilakukan otoritas terkait, yaitu polisi, medis, polisi sungai, dan pemadam kebakaran. Namun, hingga Sabtu (28/5) pagi pencarian belum membuahkan hasil. Tim SAR setempat akan melanjutkan pencarian di area 8 kilometer sekitar Sungai Aare, dan terus berkoordinasi dengan pihak KBRI Bern.

Menurut Muliaman, KBRI akan menjaga komunikasi dengan kepolisian dan tim SAR untuk mendapatkan informasi aktual mengenai hasil pencarian. Eril bersama keluarga diketahui berada di Swiss untuk mencari sekolah karena akan melanjutkan ke jenjang S2.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hilang ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, akan dilanjutkan menggunakan metode penyelaman. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, Sabtu (28/5).

Upaya baru tersebut akan dilakukan pada hari ketiga pencarian pada Sabtu (28/5). Sebelumnya, tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi pendeteksi suhu tubuh (thermal drone), perahu, dan kendaraan darat untuk menyisir tepian Sungai Aare.

"Tentunya penyelaman disesuaikan dengan situasi karena kalau airnya keruh bekas hujan atau salju yang meleleh, dapat menyulitkan penyelaman," kata Muliaman dalam konferensi pers secara daring seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, pada saat kejadian, suhu air di sungai tersebut sekitar 16 derajat celcius dengan air yang relatif keruh. "Airnya datang dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya. Biasanya ada kristal-kristal putih yang membuat warna air menjadi keruh," terang Muliaman Hadad.

Baca Juga:  Ketahui Jenis Olahraga yang Sesuai dengan Gen Anda

Meskipun demikian, Muliaman dan pihak keluarga telah memperoleh komitmen dari otoritas Swiss untuk menjadikan pencarian Eril, sapaan akrab Emmeril, sebagai prioritas. "Saya dan Gubernur Ridwan Kamil bertemu dengan tim SAR. Mereka sangat profesional. Bapak Gubernur banyak memberikan pertanyaan teknis, dan diberikan gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai, dan sebagainya sehingga kita bisa memperkirakan possible spot (tempat yang mungkin jadi lokasi penemuan)," tutur Muliaman Hadad.

- Advertisement -

Eril dilaporkan hilang karena terseret arus ketika berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5) sekitar pukul 09.40 pagi waktu Swiss (14.40 WIB). Ketika berusaha naik ke permukaan, Eril yang berenang bersama adik dan kawannya, terseret arus sungai yang cukup deras dan dinyatakan hilang.

Baca Juga:  Korea Utara Rayakan Sepuluh Tahun Kekuasaan Kim Jong-un

Upaya pencarian Eril segera dilakukan otoritas terkait, yaitu polisi, medis, polisi sungai, dan pemadam kebakaran. Namun, hingga Sabtu (28/5) pagi pencarian belum membuahkan hasil. Tim SAR setempat akan melanjutkan pencarian di area 8 kilometer sekitar Sungai Aare, dan terus berkoordinasi dengan pihak KBRI Bern.

- Advertisement -

Menurut Muliaman, KBRI akan menjaga komunikasi dengan kepolisian dan tim SAR untuk mendapatkan informasi aktual mengenai hasil pencarian. Eril bersama keluarga diketahui berada di Swiss untuk mencari sekolah karena akan melanjutkan ke jenjang S2.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hilang ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, akan dilanjutkan menggunakan metode penyelaman. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, Sabtu (28/5).

Upaya baru tersebut akan dilakukan pada hari ketiga pencarian pada Sabtu (28/5). Sebelumnya, tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi pendeteksi suhu tubuh (thermal drone), perahu, dan kendaraan darat untuk menyisir tepian Sungai Aare.

"Tentunya penyelaman disesuaikan dengan situasi karena kalau airnya keruh bekas hujan atau salju yang meleleh, dapat menyulitkan penyelaman," kata Muliaman dalam konferensi pers secara daring seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, pada saat kejadian, suhu air di sungai tersebut sekitar 16 derajat celcius dengan air yang relatif keruh. "Airnya datang dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya. Biasanya ada kristal-kristal putih yang membuat warna air menjadi keruh," terang Muliaman Hadad.

Baca Juga:  Dosen Harus Mampu Beradaptasi dengan Kemajuan Teknologi

Meskipun demikian, Muliaman dan pihak keluarga telah memperoleh komitmen dari otoritas Swiss untuk menjadikan pencarian Eril, sapaan akrab Emmeril, sebagai prioritas. "Saya dan Gubernur Ridwan Kamil bertemu dengan tim SAR. Mereka sangat profesional. Bapak Gubernur banyak memberikan pertanyaan teknis, dan diberikan gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai, dan sebagainya sehingga kita bisa memperkirakan possible spot (tempat yang mungkin jadi lokasi penemuan)," tutur Muliaman Hadad.

Eril dilaporkan hilang karena terseret arus ketika berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5) sekitar pukul 09.40 pagi waktu Swiss (14.40 WIB). Ketika berusaha naik ke permukaan, Eril yang berenang bersama adik dan kawannya, terseret arus sungai yang cukup deras dan dinyatakan hilang.

Baca Juga:  Pemda Rohil Gelar Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Upaya pencarian Eril segera dilakukan otoritas terkait, yaitu polisi, medis, polisi sungai, dan pemadam kebakaran. Namun, hingga Sabtu (28/5) pagi pencarian belum membuahkan hasil. Tim SAR setempat akan melanjutkan pencarian di area 8 kilometer sekitar Sungai Aare, dan terus berkoordinasi dengan pihak KBRI Bern.

Menurut Muliaman, KBRI akan menjaga komunikasi dengan kepolisian dan tim SAR untuk mendapatkan informasi aktual mengenai hasil pencarian. Eril bersama keluarga diketahui berada di Swiss untuk mencari sekolah karena akan melanjutkan ke jenjang S2.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari