Kamis, 31 Juli 2025

KLHK dan IPB Kembangkan Bioprospecting Mikroba

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang mengembangkan bioprospecting mikroba berguna sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian sehat tanpa pupuk kimia dan pestisida.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisitem (KSDAE), Wiratno, menuturkan, hasil tersebut menandakan kawasan hutan konservasi memiliki nilai sumberdaya biologi yang sangat penting dalam menunjang kegiatan budidaya masyarakat sekitar.
“Temuan ini merupakan bukti bahwa betapa pentingnya kawasan konservasi, bukan hanya kaitannya dengan perubahan iklim, habitat satwa liar, air, dan wisata alam itu sudah biasa, sedangkan penemuan ini merupakan hal yang luar biasa,” ujar Wiratno di kantornya, Senin (17/5)
Wiratno juga mengungkapkan kegiatan eksplorasi, dan pemanfaatan mikrob berguna asal taman nasional, bisa menjadi model kontribusi taman nasional, sebagai solusi memecahkan masalah pertanian pegunungan dan perubahan iklim. 
“Saat ini, mikrob berguna asal TNGC tersebut sedang diteliti lanjut untuk mengkaji pengaruhnya pada berbagai tanaman dan dasar fisiologinya,” pungkasnya.(ADV)
 
Baca Juga:  9 Artis yang Rumahnya Kebanjiran di Jakarta
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang mengembangkan bioprospecting mikroba berguna sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian sehat tanpa pupuk kimia dan pestisida.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisitem (KSDAE), Wiratno, menuturkan, hasil tersebut menandakan kawasan hutan konservasi memiliki nilai sumberdaya biologi yang sangat penting dalam menunjang kegiatan budidaya masyarakat sekitar.
“Temuan ini merupakan bukti bahwa betapa pentingnya kawasan konservasi, bukan hanya kaitannya dengan perubahan iklim, habitat satwa liar, air, dan wisata alam itu sudah biasa, sedangkan penemuan ini merupakan hal yang luar biasa,” ujar Wiratno di kantornya, Senin (17/5)
Wiratno juga mengungkapkan kegiatan eksplorasi, dan pemanfaatan mikrob berguna asal taman nasional, bisa menjadi model kontribusi taman nasional, sebagai solusi memecahkan masalah pertanian pegunungan dan perubahan iklim. 
“Saat ini, mikrob berguna asal TNGC tersebut sedang diteliti lanjut untuk mengkaji pengaruhnya pada berbagai tanaman dan dasar fisiologinya,” pungkasnya.(ADV)
 
Baca Juga:  Mencuri Untuk Beli Susu Anak, Kejari Rohil Terapkan Restorative Justice
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang mengembangkan bioprospecting mikroba berguna sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian sehat tanpa pupuk kimia dan pestisida.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisitem (KSDAE), Wiratno, menuturkan, hasil tersebut menandakan kawasan hutan konservasi memiliki nilai sumberdaya biologi yang sangat penting dalam menunjang kegiatan budidaya masyarakat sekitar.
“Temuan ini merupakan bukti bahwa betapa pentingnya kawasan konservasi, bukan hanya kaitannya dengan perubahan iklim, habitat satwa liar, air, dan wisata alam itu sudah biasa, sedangkan penemuan ini merupakan hal yang luar biasa,” ujar Wiratno di kantornya, Senin (17/5)
Wiratno juga mengungkapkan kegiatan eksplorasi, dan pemanfaatan mikrob berguna asal taman nasional, bisa menjadi model kontribusi taman nasional, sebagai solusi memecahkan masalah pertanian pegunungan dan perubahan iklim. 
“Saat ini, mikrob berguna asal TNGC tersebut sedang diteliti lanjut untuk mengkaji pengaruhnya pada berbagai tanaman dan dasar fisiologinya,” pungkasnya.(ADV)
 
Baca Juga:  Diantar Rhoma, Ridho Datangi Kejari Jakarta Barat

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari