PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Jalan Sei Mintan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Marpoyan Damai sedang giat-giatnya melakukan olahraga. Joging jadi salah satu olahraga favorit.
Suato sore, NA (45) dengan semangat mengikuti ajakan teman-teman seusianya untuk joging. Ibu dua anak ini pun berlari 15 putaran mengelilingi lapangan yang ada di kampung itu.
Usai lari, NA melakukan pendinginan. Otot-otot tubuhnya direnggangkan.
Saat salah satu kaki NA mengarah ke depan, tiba-tiba saja satu sepatunya lepas dan terbang.
Saking tingginya, sepatu itu pun menyangkut di atas atap rumah warga.
"Sepatuku….," terika NA.
Teman-temannya pun tertawa melihat peristiwa itu. Hingga mereka membantu NA untuk menurunkan sepatu dari atas atap.
Dengan menggunakan kayu, teman NA memukul-mukul bagian bawah atap agar sepatu bergeser dan jatuh.
"Ayo sedikit lagi!" teriak NA dan teman-temannya menyemangati sang teman yang sedang menjolok sepatu.
Hingga akhirnya sepatu berada di bagian pinggir atap. Satu jolokan kayu, sepatu itu pun jatuh.
Tapi, sepatuh tak langsung jatuh ke tanah. Melainkan mendarat di atas kepala teman NA yang menjolok kayu tadi.
"Alamaak!! Awak yang menolong, malah awak yang jadi pendaratan sepatu berlumpur ini," kata sang teman disambut tawa NA dan teman-temannya yang lain.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Warga Jalan Sei Mintan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Marpoyan Damai sedang giat-giatnya melakukan olahraga. Joging jadi salah satu olahraga favorit.
Suato sore, NA (45) dengan semangat mengikuti ajakan teman-teman seusianya untuk joging. Ibu dua anak ini pun berlari 15 putaran mengelilingi lapangan yang ada di kampung itu.
- Advertisement -
Usai lari, NA melakukan pendinginan. Otot-otot tubuhnya direnggangkan.
Saat salah satu kaki NA mengarah ke depan, tiba-tiba saja satu sepatunya lepas dan terbang.
- Advertisement -
Saking tingginya, sepatu itu pun menyangkut di atas atap rumah warga.
"Sepatuku….," terika NA.
Teman-temannya pun tertawa melihat peristiwa itu. Hingga mereka membantu NA untuk menurunkan sepatu dari atas atap.
Dengan menggunakan kayu, teman NA memukul-mukul bagian bawah atap agar sepatu bergeser dan jatuh.
"Ayo sedikit lagi!" teriak NA dan teman-temannya menyemangati sang teman yang sedang menjolok sepatu.
Hingga akhirnya sepatu berada di bagian pinggir atap. Satu jolokan kayu, sepatu itu pun jatuh.
Tapi, sepatuh tak langsung jatuh ke tanah. Melainkan mendarat di atas kepala teman NA yang menjolok kayu tadi.
"Alamaak!! Awak yang menolong, malah awak yang jadi pendaratan sepatu berlumpur ini," kata sang teman disambut tawa NA dan teman-temannya yang lain.(ayi)