Senin, 29 September 2025
spot_img
spot_img

Kerusuhan di Oksibil, Pasar dan Kios Dibakar, 2 Ribu Warga Mengungsi

OKSIBIL (RIAUPOS.CO)-Aksi pembakaran kios dan pemukiman warga di Oksibil telah membuat lebih dari 2 ribu orang harus mengungsi. Mereka untuk sementara mencari perlindungan di tempat-tempat yang aman.

Aksi anarkis ini diawali oleh penangkapan Yusmin, seorang warga yang melakukan pengrusakan di Pasar Oksibil, Jumat (27/9). Tak terima, teman-teman Yusmin yang berada dalam pengaruh alkohol mengamuk dengan membakar kios dan sejumlah pemukiman warga.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Michael Mumbunan, yang turun tangan bersama 50 anggota mengaku kewalahan dalam memadamkan api yang telah menyebar.

“Masyarakat asli Pegunungan Bintang bersama  masyarakat pendatang bahu membahu mencoba memadamkan api seadanya. Memanfaatkan air galon dan air tampungan (air hujan), namun api tidak dapat dipadamkan,” ucap Michael dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Baca Juga:  Resmi Dilamar Atta Halilintar Aurel Menangis Haru

Setelah beberapa jam, akhirnya 1 unit mobil Pemadam Distrik Oksibil tiba di lokasi. Namun kedatangan mobil pemadam kebakaran tersebut belum langsung bisa memadamkan api.

“Api akhirnya berhasil dipadamkan, PLN Distrik Oksibil juga memadamkan arus listrik guna menghindari adanya kebakaran lanjutan,” katanya.

Saat ini kondisi di Oksibil sudah mulai kondusif. Beberapa masyarakat sudah mencoba melihat kembali kios sekaligus rumah untuk mencari sisa-sisa barang yang dapat diselamatkan.

“Belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material terdiri dari kios sekaligus rumah serta harta benda lainnya milik masyarakat Suku Buton, Suku Bugis, Suku Makasar, Suku Toraja yang terbakar rata dengan tanah mencapai sekitar 350 kios,” tandasnya.

Baca Juga:  Praka Januar Mengaku Dipukuli Polisi

Kejadian tersebut pun mengakibatkan trauma bagi masyarakat Oksibil. Ribuan orang akhirnya memilih mengungsi untuk sementara. Demi keamanan dirinya dan keluarganya. Apalagi mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal dan harta benda.

Dalam catatan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, para pengungsi di Kab. Pegunungan Bintang ini tersebar dalam sejumlah titik, yaitu:

Area Komplek Koramil 1702-01/Oksibil, sekitar 1.000 Orang- Pos Pamtas Yonif Raider Kostrad 509/BY, sekitar 250 orang.Pos Satgas Ter BKO Kodim Pegunungan Bintang, sekitar 500 orang.Polres Pegunungan Bintang, sekitar 300 orang.BKO Brimob Polda Papua, sekitar 200 orang.Polsek Oksibil sekitar, 100 orang.

EDITOR: AGUS DWI

OKSIBIL (RIAUPOS.CO)-Aksi pembakaran kios dan pemukiman warga di Oksibil telah membuat lebih dari 2 ribu orang harus mengungsi. Mereka untuk sementara mencari perlindungan di tempat-tempat yang aman.

Aksi anarkis ini diawali oleh penangkapan Yusmin, seorang warga yang melakukan pengrusakan di Pasar Oksibil, Jumat (27/9). Tak terima, teman-teman Yusmin yang berada dalam pengaruh alkohol mengamuk dengan membakar kios dan sejumlah pemukiman warga.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Michael Mumbunan, yang turun tangan bersama 50 anggota mengaku kewalahan dalam memadamkan api yang telah menyebar.

“Masyarakat asli Pegunungan Bintang bersama  masyarakat pendatang bahu membahu mencoba memadamkan api seadanya. Memanfaatkan air galon dan air tampungan (air hujan), namun api tidak dapat dipadamkan,” ucap Michael dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Baca Juga:  WHO Sarankan Indonesia Liburkan Sekolah

Setelah beberapa jam, akhirnya 1 unit mobil Pemadam Distrik Oksibil tiba di lokasi. Namun kedatangan mobil pemadam kebakaran tersebut belum langsung bisa memadamkan api.

“Api akhirnya berhasil dipadamkan, PLN Distrik Oksibil juga memadamkan arus listrik guna menghindari adanya kebakaran lanjutan,” katanya.

- Advertisement -

Saat ini kondisi di Oksibil sudah mulai kondusif. Beberapa masyarakat sudah mencoba melihat kembali kios sekaligus rumah untuk mencari sisa-sisa barang yang dapat diselamatkan.

“Belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material terdiri dari kios sekaligus rumah serta harta benda lainnya milik masyarakat Suku Buton, Suku Bugis, Suku Makasar, Suku Toraja yang terbakar rata dengan tanah mencapai sekitar 350 kios,” tandasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemkab Bahas Rakor Trantibum dan Antisipasi Karhutla

Kejadian tersebut pun mengakibatkan trauma bagi masyarakat Oksibil. Ribuan orang akhirnya memilih mengungsi untuk sementara. Demi keamanan dirinya dan keluarganya. Apalagi mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal dan harta benda.

Dalam catatan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, para pengungsi di Kab. Pegunungan Bintang ini tersebar dalam sejumlah titik, yaitu:

Area Komplek Koramil 1702-01/Oksibil, sekitar 1.000 Orang- Pos Pamtas Yonif Raider Kostrad 509/BY, sekitar 250 orang.Pos Satgas Ter BKO Kodim Pegunungan Bintang, sekitar 500 orang.Polres Pegunungan Bintang, sekitar 300 orang.BKO Brimob Polda Papua, sekitar 200 orang.Polsek Oksibil sekitar, 100 orang.

EDITOR: AGUS DWI

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

OKSIBIL (RIAUPOS.CO)-Aksi pembakaran kios dan pemukiman warga di Oksibil telah membuat lebih dari 2 ribu orang harus mengungsi. Mereka untuk sementara mencari perlindungan di tempat-tempat yang aman.

Aksi anarkis ini diawali oleh penangkapan Yusmin, seorang warga yang melakukan pengrusakan di Pasar Oksibil, Jumat (27/9). Tak terima, teman-teman Yusmin yang berada dalam pengaruh alkohol mengamuk dengan membakar kios dan sejumlah pemukiman warga.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Michael Mumbunan, yang turun tangan bersama 50 anggota mengaku kewalahan dalam memadamkan api yang telah menyebar.

“Masyarakat asli Pegunungan Bintang bersama  masyarakat pendatang bahu membahu mencoba memadamkan api seadanya. Memanfaatkan air galon dan air tampungan (air hujan), namun api tidak dapat dipadamkan,” ucap Michael dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Baca Juga:  Resmi Dilamar Atta Halilintar Aurel Menangis Haru

Setelah beberapa jam, akhirnya 1 unit mobil Pemadam Distrik Oksibil tiba di lokasi. Namun kedatangan mobil pemadam kebakaran tersebut belum langsung bisa memadamkan api.

“Api akhirnya berhasil dipadamkan, PLN Distrik Oksibil juga memadamkan arus listrik guna menghindari adanya kebakaran lanjutan,” katanya.

Saat ini kondisi di Oksibil sudah mulai kondusif. Beberapa masyarakat sudah mencoba melihat kembali kios sekaligus rumah untuk mencari sisa-sisa barang yang dapat diselamatkan.

“Belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material terdiri dari kios sekaligus rumah serta harta benda lainnya milik masyarakat Suku Buton, Suku Bugis, Suku Makasar, Suku Toraja yang terbakar rata dengan tanah mencapai sekitar 350 kios,” tandasnya.

Baca Juga:  Soliditas Partai Dukung Airlangga Capres 2024

Kejadian tersebut pun mengakibatkan trauma bagi masyarakat Oksibil. Ribuan orang akhirnya memilih mengungsi untuk sementara. Demi keamanan dirinya dan keluarganya. Apalagi mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal dan harta benda.

Dalam catatan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, para pengungsi di Kab. Pegunungan Bintang ini tersebar dalam sejumlah titik, yaitu:

Area Komplek Koramil 1702-01/Oksibil, sekitar 1.000 Orang- Pos Pamtas Yonif Raider Kostrad 509/BY, sekitar 250 orang.Pos Satgas Ter BKO Kodim Pegunungan Bintang, sekitar 500 orang.Polres Pegunungan Bintang, sekitar 300 orang.BKO Brimob Polda Papua, sekitar 200 orang.Polsek Oksibil sekitar, 100 orang.

EDITOR: AGUS DWI

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari