Kamis, 10 April 2025

KJRI Klarifikasi soal Kabar 18 WNI Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia

KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 18 warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022. Kabar itu disampaikan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). Menanggapi hal itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu angkat bicara.

Dikonfirmasi JawaPos.com kepada Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan tanggapan KJRI. Saat ini KJRI Kota Kinabalu selalu memantau keadaan WNI di 3 (tiga) Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan. Pihak KJRI mengupayakan pemulangan WNI pada kesempatan pertama segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai.

“Setiap proses pemulangan WNI dari Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga melakukan verifikasi dengan bertemu langsung dan melakukan wawancara personal kepada setiap WNI yang akan dipulangkan. Semua verifikasi dilakukan untuk memastikan identitas dan kondisi kelayakan mereka untuk dipulangkan sebelum diterbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). Adapun bagi WNI yg kondisinya tidak sesuai/layak untuk dipulangkan, maka KJRI selalu meminta agar mereka dirawat terlebih dahulu,” tegas KJRI Kota Kinabalu.

Baca Juga:  Mitsubishi Buka Servis Gratis 24 Jam

 

Ada Perbedaan Data WNI Meninggal

Saat ini tercatat sekitar 230 WNI yang berada di 3 Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya. Itu termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat 1 orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat 6 orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Untuk tahun 2020, tercatat tidak ada WNI yang meninggal di Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu. Adapun penyebab kematian dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19.

Baca Juga:  1,3 Hektare Lahan di Siak Terbakar

 

“Sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kebersihan serta kesehatan para WNI di Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga telah memberikan produk kebersihan dan kesehatan bagi WNI yang tersebar di 3 Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu, yaitu sebanyak 724 paket pada tahun 2020 dan 606 paket pada 2021,” tambah pernyataan resmi.

KJRI Kota Kinabalu terus berkoordinasi dengan semua pihak guna memantau perkembangan kasus-kasus terkait WNI di wilayah kerja. Pihaknya juga akan menyampaikan informasi jika terdapat perkembangan fakta terbaru.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 18 warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022. Kabar itu disampaikan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). Menanggapi hal itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu angkat bicara.

Dikonfirmasi JawaPos.com kepada Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan tanggapan KJRI. Saat ini KJRI Kota Kinabalu selalu memantau keadaan WNI di 3 (tiga) Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan. Pihak KJRI mengupayakan pemulangan WNI pada kesempatan pertama segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai.

“Setiap proses pemulangan WNI dari Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga melakukan verifikasi dengan bertemu langsung dan melakukan wawancara personal kepada setiap WNI yang akan dipulangkan. Semua verifikasi dilakukan untuk memastikan identitas dan kondisi kelayakan mereka untuk dipulangkan sebelum diterbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). Adapun bagi WNI yg kondisinya tidak sesuai/layak untuk dipulangkan, maka KJRI selalu meminta agar mereka dirawat terlebih dahulu,” tegas KJRI Kota Kinabalu.

Baca Juga:  Apa pun Putusan MK Terkait UU KPK, Pemerintah akan Hormati

 

Ada Perbedaan Data WNI Meninggal

Saat ini tercatat sekitar 230 WNI yang berada di 3 Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya. Itu termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat 1 orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat 6 orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Untuk tahun 2020, tercatat tidak ada WNI yang meninggal di Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu. Adapun penyebab kematian dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19.

Baca Juga:  Pemerintah Membutuhkan 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19

 

“Sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kebersihan serta kesehatan para WNI di Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga telah memberikan produk kebersihan dan kesehatan bagi WNI yang tersebar di 3 Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu, yaitu sebanyak 724 paket pada tahun 2020 dan 606 paket pada 2021,” tambah pernyataan resmi.

KJRI Kota Kinabalu terus berkoordinasi dengan semua pihak guna memantau perkembangan kasus-kasus terkait WNI di wilayah kerja. Pihaknya juga akan menyampaikan informasi jika terdapat perkembangan fakta terbaru.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

KJRI Klarifikasi soal Kabar 18 WNI Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia

KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 18 warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022. Kabar itu disampaikan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). Menanggapi hal itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu angkat bicara.

Dikonfirmasi JawaPos.com kepada Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan tanggapan KJRI. Saat ini KJRI Kota Kinabalu selalu memantau keadaan WNI di 3 (tiga) Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan. Pihak KJRI mengupayakan pemulangan WNI pada kesempatan pertama segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai.

“Setiap proses pemulangan WNI dari Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga melakukan verifikasi dengan bertemu langsung dan melakukan wawancara personal kepada setiap WNI yang akan dipulangkan. Semua verifikasi dilakukan untuk memastikan identitas dan kondisi kelayakan mereka untuk dipulangkan sebelum diterbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). Adapun bagi WNI yg kondisinya tidak sesuai/layak untuk dipulangkan, maka KJRI selalu meminta agar mereka dirawat terlebih dahulu,” tegas KJRI Kota Kinabalu.

Baca Juga:  Mitsubishi Buka Servis Gratis 24 Jam

 

Ada Perbedaan Data WNI Meninggal

Saat ini tercatat sekitar 230 WNI yang berada di 3 Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya. Itu termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat 1 orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat 6 orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Untuk tahun 2020, tercatat tidak ada WNI yang meninggal di Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu. Adapun penyebab kematian dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19.

Baca Juga:  Survei, Kepercayaan Masyarakat Kepada Polisi Naik Jadi 80,2 Persen

 

“Sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kebersihan serta kesehatan para WNI di Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga telah memberikan produk kebersihan dan kesehatan bagi WNI yang tersebar di 3 Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu, yaitu sebanyak 724 paket pada tahun 2020 dan 606 paket pada 2021,” tambah pernyataan resmi.

KJRI Kota Kinabalu terus berkoordinasi dengan semua pihak guna memantau perkembangan kasus-kasus terkait WNI di wilayah kerja. Pihaknya juga akan menyampaikan informasi jika terdapat perkembangan fakta terbaru.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 18 warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022. Kabar itu disampaikan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). Menanggapi hal itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu angkat bicara.

Dikonfirmasi JawaPos.com kepada Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan tanggapan KJRI. Saat ini KJRI Kota Kinabalu selalu memantau keadaan WNI di 3 (tiga) Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan. Pihak KJRI mengupayakan pemulangan WNI pada kesempatan pertama segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai.

“Setiap proses pemulangan WNI dari Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga melakukan verifikasi dengan bertemu langsung dan melakukan wawancara personal kepada setiap WNI yang akan dipulangkan. Semua verifikasi dilakukan untuk memastikan identitas dan kondisi kelayakan mereka untuk dipulangkan sebelum diterbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). Adapun bagi WNI yg kondisinya tidak sesuai/layak untuk dipulangkan, maka KJRI selalu meminta agar mereka dirawat terlebih dahulu,” tegas KJRI Kota Kinabalu.

Baca Juga:  Mitsubishi Buka Servis Gratis 24 Jam

 

Ada Perbedaan Data WNI Meninggal

Saat ini tercatat sekitar 230 WNI yang berada di 3 Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya. Itu termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat 1 orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat 6 orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan 1 (satu) orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Untuk tahun 2020, tercatat tidak ada WNI yang meninggal di Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu. Adapun penyebab kematian dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19.

Baca Juga:  Aturan Kian Longgar, Anak 12 Tahun Bisa Umrah

 

“Sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kebersihan serta kesehatan para WNI di Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga telah memberikan produk kebersihan dan kesehatan bagi WNI yang tersebar di 3 Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu, yaitu sebanyak 724 paket pada tahun 2020 dan 606 paket pada 2021,” tambah pernyataan resmi.

KJRI Kota Kinabalu terus berkoordinasi dengan semua pihak guna memantau perkembangan kasus-kasus terkait WNI di wilayah kerja. Pihaknya juga akan menyampaikan informasi jika terdapat perkembangan fakta terbaru.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari