- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus corona kembali merengut nyawa. Kali ini korbannya adalah adalah Anggota Komisi IX DPR, Imam Suroso. Politisi PDIP yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 tersebut meninggal Jumat malam (27/3) sekira pukul 20.50 WIB.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena membenarkan bahwa koleganya tersebut meninggal dunia. Imam menutup mata saat tengah ditangani di RS Kariadi Semarang.
- Advertisement -
"Pak Imam masuk RS dengan kategori PDP beberapa hari lalu," ujar Melki Laka Lena, Jumat (27/3).
Melki juga mengakui bahwa ia merasa kehilangan koleganya tersebut di DPR. "Kita doakan Pak Imam Suroso, anggota Komisi IX PDIP Dapil Jateng dilapangkan jalannya ke surga," katanya.
Untuk diketahui, Imam Suroso lahir di Pati, Jawa Tengah, 10 Januari 1946. Ia merupakan putra keenam dari delapan bersaudara pasangan Kaslan dan Asiyah.
- Advertisement -
Sebelum menjadi anggota dewan, Imam mengawali karier sebagai anggota Polri setelah menamatkan Sekolah Calon Bintara (Secaba) pada tahun 1987. Ia lalu melanjutkan pendidikan kepolisiannya di Sekolah Calon Perwira (Secapa) pada tahun 2004.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus corona kembali merengut nyawa. Kali ini korbannya adalah adalah Anggota Komisi IX DPR, Imam Suroso. Politisi PDIP yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 tersebut meninggal Jumat malam (27/3) sekira pukul 20.50 WIB.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena membenarkan bahwa koleganya tersebut meninggal dunia. Imam menutup mata saat tengah ditangani di RS Kariadi Semarang.
- Advertisement -
"Pak Imam masuk RS dengan kategori PDP beberapa hari lalu," ujar Melki Laka Lena, Jumat (27/3).
Melki juga mengakui bahwa ia merasa kehilangan koleganya tersebut di DPR. "Kita doakan Pak Imam Suroso, anggota Komisi IX PDIP Dapil Jateng dilapangkan jalannya ke surga," katanya.
- Advertisement -
Untuk diketahui, Imam Suroso lahir di Pati, Jawa Tengah, 10 Januari 1946. Ia merupakan putra keenam dari delapan bersaudara pasangan Kaslan dan Asiyah.
Sebelum menjadi anggota dewan, Imam mengawali karier sebagai anggota Polri setelah menamatkan Sekolah Calon Bintara (Secaba) pada tahun 1987. Ia lalu melanjutkan pendidikan kepolisiannya di Sekolah Calon Perwira (Secapa) pada tahun 2004.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi