Kamis, 25 September 2025
spot_img

Dua Anggota KKSB Papua Tewas 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Aparat TNI dan Polri terlibat kontak senjata dengan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua. Dalam kontak tembak itu, dua anggota KKSB dilaporkan tewas di Kampung Jupara, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan insiden tersebut. "Memang benar ada laporan tentang terjadinya kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, Ahad (26/1), hingga menewaskan dua anggota KKB," kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Ahad (26/1).

Walaupun terjadi kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, dia menyatakan secara keseluruhan situasi di wilayah itu relatif kondusif. Sebelumnya pada hari Selasa (14/1) juga terjadi kontak senjata di Kampung Titigi, Distrik Agisiga. Dilaporkan satu anggota KKB tewas tertembak.  

Baca Juga:  10 Profil Lengkap Calon Pimpinan KPK

"Anggota diminta untuk selalu waspada," kata Irjen Pol Waterpauw.

Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyikapi upaya kelompok masyarakat Papua yang berkeinginan memerdekaan diri dari Indonesia sebagai masalah penting yang harus segera diselesaikan. Sebab, upaya tersebut telah mengancam keutuhan bangsa. 

"Kasus Papua merdeka ini udah dalam keadaan menurut saya kritis," ujar Hendropriyono di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (23/12) lalu.

Dia menyebut gerakan sparatis di Papua sudah mulai diarahkan ke tingkat internasional. Bahkan baru-baru ini sebuah media asal Australia menyiarkan tanyangan terkait Papua yang dinilai Hendropriyono bernada provokatif. Kondisi seperti itu memang yang diharapkan kelompok sparatis ini. Mereka ingin mendapat pengakuan mata internasional. Oleh karena itu, aparat keamanan Indonesia tidak boleh lalai menangani kasus ini.

Baca Juga:  Berkelahi, Tiga TKI Tewas di Malaysia

"Jangan dianggap enteng seruan dari komandan pasukan mereka itu yang menamakan dirinya Tentara Nasional Papua Barat, TNPB," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menganggap kelompok tersebut bukan sebatan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), melainkan sudah tergolong pemberontak. Karena sasarannya sudah bukan lagi aparat, melainkan warga biasa juga ikut dibantai. 

"Kita masih saja menggangap mereka KKB kelompok kriminal bersenjata, bukan. Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja," tegasnya.

Hendropriyono pun meminta agar pemerintah terkait seluruhnya serius menangani masalah Papua. Terutama dalam hal diplomasi internasional. Agar tidak ada dukungan terhadap gerakan sparatis Papua. 

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Aparat TNI dan Polri terlibat kontak senjata dengan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua. Dalam kontak tembak itu, dua anggota KKSB dilaporkan tewas di Kampung Jupara, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan insiden tersebut. "Memang benar ada laporan tentang terjadinya kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, Ahad (26/1), hingga menewaskan dua anggota KKB," kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Ahad (26/1).

Walaupun terjadi kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, dia menyatakan secara keseluruhan situasi di wilayah itu relatif kondusif. Sebelumnya pada hari Selasa (14/1) juga terjadi kontak senjata di Kampung Titigi, Distrik Agisiga. Dilaporkan satu anggota KKB tewas tertembak.  

Baca Juga:  Kabar Baik, Pandemi Corona di Iran Mulai Menurun

"Anggota diminta untuk selalu waspada," kata Irjen Pol Waterpauw.

Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyikapi upaya kelompok masyarakat Papua yang berkeinginan memerdekaan diri dari Indonesia sebagai masalah penting yang harus segera diselesaikan. Sebab, upaya tersebut telah mengancam keutuhan bangsa. 

- Advertisement -

"Kasus Papua merdeka ini udah dalam keadaan menurut saya kritis," ujar Hendropriyono di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (23/12) lalu.

Dia menyebut gerakan sparatis di Papua sudah mulai diarahkan ke tingkat internasional. Bahkan baru-baru ini sebuah media asal Australia menyiarkan tanyangan terkait Papua yang dinilai Hendropriyono bernada provokatif. Kondisi seperti itu memang yang diharapkan kelompok sparatis ini. Mereka ingin mendapat pengakuan mata internasional. Oleh karena itu, aparat keamanan Indonesia tidak boleh lalai menangani kasus ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kunjungi Korban Gempa di Malang, Ahmad Basarah: Bukti Negara Hadir

"Jangan dianggap enteng seruan dari komandan pasukan mereka itu yang menamakan dirinya Tentara Nasional Papua Barat, TNPB," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menganggap kelompok tersebut bukan sebatan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), melainkan sudah tergolong pemberontak. Karena sasarannya sudah bukan lagi aparat, melainkan warga biasa juga ikut dibantai. 

"Kita masih saja menggangap mereka KKB kelompok kriminal bersenjata, bukan. Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja," tegasnya.

Hendropriyono pun meminta agar pemerintah terkait seluruhnya serius menangani masalah Papua. Terutama dalam hal diplomasi internasional. Agar tidak ada dukungan terhadap gerakan sparatis Papua. 

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Aparat TNI dan Polri terlibat kontak senjata dengan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua. Dalam kontak tembak itu, dua anggota KKSB dilaporkan tewas di Kampung Jupara, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan insiden tersebut. "Memang benar ada laporan tentang terjadinya kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, Ahad (26/1), hingga menewaskan dua anggota KKB," kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Ahad (26/1).

Walaupun terjadi kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, dia menyatakan secara keseluruhan situasi di wilayah itu relatif kondusif. Sebelumnya pada hari Selasa (14/1) juga terjadi kontak senjata di Kampung Titigi, Distrik Agisiga. Dilaporkan satu anggota KKB tewas tertembak.  

Baca Juga:  Berkelahi, Tiga TKI Tewas di Malaysia

"Anggota diminta untuk selalu waspada," kata Irjen Pol Waterpauw.

Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyikapi upaya kelompok masyarakat Papua yang berkeinginan memerdekaan diri dari Indonesia sebagai masalah penting yang harus segera diselesaikan. Sebab, upaya tersebut telah mengancam keutuhan bangsa. 

"Kasus Papua merdeka ini udah dalam keadaan menurut saya kritis," ujar Hendropriyono di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (23/12) lalu.

Dia menyebut gerakan sparatis di Papua sudah mulai diarahkan ke tingkat internasional. Bahkan baru-baru ini sebuah media asal Australia menyiarkan tanyangan terkait Papua yang dinilai Hendropriyono bernada provokatif. Kondisi seperti itu memang yang diharapkan kelompok sparatis ini. Mereka ingin mendapat pengakuan mata internasional. Oleh karena itu, aparat keamanan Indonesia tidak boleh lalai menangani kasus ini.

Baca Juga:  Kabar Baik, Pandemi Corona di Iran Mulai Menurun

"Jangan dianggap enteng seruan dari komandan pasukan mereka itu yang menamakan dirinya Tentara Nasional Papua Barat, TNPB," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menganggap kelompok tersebut bukan sebatan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), melainkan sudah tergolong pemberontak. Karena sasarannya sudah bukan lagi aparat, melainkan warga biasa juga ikut dibantai. 

"Kita masih saja menggangap mereka KKB kelompok kriminal bersenjata, bukan. Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja," tegasnya.

Hendropriyono pun meminta agar pemerintah terkait seluruhnya serius menangani masalah Papua. Terutama dalam hal diplomasi internasional. Agar tidak ada dukungan terhadap gerakan sparatis Papua. 

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari