Jumat, 20 September 2024

Lokasi Syuting Film ‘KKN di Desa Penari’ Bukan di Desa Aslinya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hasrat para pencinta film horor bakal segera terbayar dengan rencana peluncuran film kisah ‘KKN di Desa Penari’. MD Pictures memastikan, film itu akan ditayangkan pada 2020.

Meski begitu, untuk menghargai penduduk kampung aslinya di sebuah desa di Jawa Timur dan untuk menghargai privasi lokal masyarakat di sana, MD Pictures berkomitmen syuting tak akan dilakukan di desa aslinya.

CEO sekaligus produser PT MD Pictures Tbk. Manoj Punjabi menjelaskan pihaknya sudah menandatangani kontrak dengan sosok di balik akun Twitter SimpleMan yang menulis cerita itu sejak 24 Juni-5 Juli 2019. Salah satu syaratnya adalah agar tidak menggunakan lokasi syuting di tempat aslinya.

Baca Juga:  Ripparda Acuan Pembangunan Pariwisata

“Kami sudah kontrak eksklusif dengan karya-karyanya yang berikutnya. Bahkan ada 9 buku dari cerita SimpleMan. Syuting rencana November. Tempatnya yang pasti enggak akan di lokasi itu (desa di Jawa Timur). Kami akan jaga privasi. Itu permintaan SimpleMan,” tegas Manoj kepada wartawan dalam konferensi pers, Selasa (24/9).

- Advertisement -

Menurut Manoj, selain tempat syuting, mereka juga berkomitmen tidak akan mengambil elemen-elemen penting dalam kisah aslinya. Hanya saja jalan cerita dan semua karakternya disesuaikan dengan kisah aslinya.

“Kami akan set lokasi persis seperti dalam kisah itu. Kan negeri luas di Indonesia ini punya banyak sekali lokasi desa yang mirip-mirip. Saya rasa tak kesulitan mencari lokasi demikian,” kata Manoj.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gedung DPR Dijual di Situs Belanja Onlen, Segini Harganya

Dalam kisah aslinya, ada enam mahasiswa dari kampus di Jawa Timur, antara lain Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. Mereka menjalani KKN selama enam pekan di sebuah desa yang disebut Desa Penari. Dengan nama karakter yang sudah disamarkan itu, Manoj mengerti mengapa SimpleMan pun ingin karakter itu disamarkan.

“Enam karakter ini kan ke desa itu untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Kami enggak mau mengganggu penduduk di sana dengan syuting di sana. Karena kan dalam filmnya sendiri, kejadian itu mengganggu penduduk di sana. Saya mengerti mengapa banyak yang harus dirahasiakan dan disamarkan,” tegas Manoj.

 

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: wws

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hasrat para pencinta film horor bakal segera terbayar dengan rencana peluncuran film kisah ‘KKN di Desa Penari’. MD Pictures memastikan, film itu akan ditayangkan pada 2020.

Meski begitu, untuk menghargai penduduk kampung aslinya di sebuah desa di Jawa Timur dan untuk menghargai privasi lokal masyarakat di sana, MD Pictures berkomitmen syuting tak akan dilakukan di desa aslinya.

CEO sekaligus produser PT MD Pictures Tbk. Manoj Punjabi menjelaskan pihaknya sudah menandatangani kontrak dengan sosok di balik akun Twitter SimpleMan yang menulis cerita itu sejak 24 Juni-5 Juli 2019. Salah satu syaratnya adalah agar tidak menggunakan lokasi syuting di tempat aslinya.

Baca Juga:  Maksimalkan Perolehan PAD, Pemkab Rohil Gelar Sinkronisasi dengan OPD

“Kami sudah kontrak eksklusif dengan karya-karyanya yang berikutnya. Bahkan ada 9 buku dari cerita SimpleMan. Syuting rencana November. Tempatnya yang pasti enggak akan di lokasi itu (desa di Jawa Timur). Kami akan jaga privasi. Itu permintaan SimpleMan,” tegas Manoj kepada wartawan dalam konferensi pers, Selasa (24/9).

Menurut Manoj, selain tempat syuting, mereka juga berkomitmen tidak akan mengambil elemen-elemen penting dalam kisah aslinya. Hanya saja jalan cerita dan semua karakternya disesuaikan dengan kisah aslinya.

“Kami akan set lokasi persis seperti dalam kisah itu. Kan negeri luas di Indonesia ini punya banyak sekali lokasi desa yang mirip-mirip. Saya rasa tak kesulitan mencari lokasi demikian,” kata Manoj.

Baca Juga:  Mulai dari Kurma, Bawang Putih, hingga Penumpang Meninggal di Bandara

Dalam kisah aslinya, ada enam mahasiswa dari kampus di Jawa Timur, antara lain Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. Mereka menjalani KKN selama enam pekan di sebuah desa yang disebut Desa Penari. Dengan nama karakter yang sudah disamarkan itu, Manoj mengerti mengapa SimpleMan pun ingin karakter itu disamarkan.

“Enam karakter ini kan ke desa itu untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Kami enggak mau mengganggu penduduk di sana dengan syuting di sana. Karena kan dalam filmnya sendiri, kejadian itu mengganggu penduduk di sana. Saya mengerti mengapa banyak yang harus dirahasiakan dan disamarkan,” tegas Manoj.

 

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: wws

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari