Jumat, 20 September 2024

Brimob dan Sabhara Dilarang Pakai Peluru Tajam

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menegaskan kalau pihaknya tidak ada yang memakai peluru tajam dan peluru karet saat mengawal aksi demonstrasi. Namun, untuk gas air mata tetap digunakan untuk menghalau massa jika ingin merangsek ke gedung DPR/MPR.

“Pagi sudah saya perintahkan kepada Brimob dan Sabhara, semua peluru karet, apalagi peluru tajam tidak ada yang digunakan,” kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).

Dia menyebut hanya ada air dari water canon dan gas air mata yang dipakai dalam mengawal aksi. Air dan gas air mata baru akan digunakan apabila keadaan memaksa. Pada aksi kemarin air dari water canon dan gas air mata terpaksa dilepaskan karena massa diyakini punya niatan mau menguasai Gedung DPR/MPR.

Baca Juga:  Jokowi: Perketat Pengecekan di Bandara

Sebab, massa mulai menjebol pagar bukan hanya pada satu titik. Namun, sebelum hal itu dilakukan pihak kepolisian terus melakukan langkah persuasif. Tapi hal itu tak diindahkan berkali-kali.

- Advertisement -

“Sebelum kita menembakkan gas air mata, kita peringatkan adik-adik supaya pulang, supaya kembali, tidak melakukan tindakan anarkis, tidak menjebol pagar, dan sebagainya, tapi imbauan-imbauan kita tidak didengar,” pungkasnya.

 

- Advertisement -

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: wws

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menegaskan kalau pihaknya tidak ada yang memakai peluru tajam dan peluru karet saat mengawal aksi demonstrasi. Namun, untuk gas air mata tetap digunakan untuk menghalau massa jika ingin merangsek ke gedung DPR/MPR.

“Pagi sudah saya perintahkan kepada Brimob dan Sabhara, semua peluru karet, apalagi peluru tajam tidak ada yang digunakan,” kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).

Dia menyebut hanya ada air dari water canon dan gas air mata yang dipakai dalam mengawal aksi. Air dan gas air mata baru akan digunakan apabila keadaan memaksa. Pada aksi kemarin air dari water canon dan gas air mata terpaksa dilepaskan karena massa diyakini punya niatan mau menguasai Gedung DPR/MPR.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN 20 Umri Terapkan Metode PAKEM di PAUD Muslimat NU 9

Sebab, massa mulai menjebol pagar bukan hanya pada satu titik. Namun, sebelum hal itu dilakukan pihak kepolisian terus melakukan langkah persuasif. Tapi hal itu tak diindahkan berkali-kali.

“Sebelum kita menembakkan gas air mata, kita peringatkan adik-adik supaya pulang, supaya kembali, tidak melakukan tindakan anarkis, tidak menjebol pagar, dan sebagainya, tapi imbauan-imbauan kita tidak didengar,” pungkasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: wws

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari