Jumat, 20 September 2024

Panik, Warga India Serbu Swalayan dan Apotek

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) – Pada hari pertama status lockdown, yakni Rabu (25/3/2020), masyarakat India memadati toko-toko swalayan dan apotek. Sebelumnya, khusus di kota-kota besar seperti ibu kota New Delhi, Mumbai, dan Bengaluru, masyarakat langsung bergegas membeli sejumlah kebutuhan harian dalam jumlah banyak tidak lama Modi mengumumkan kebijakan lockdown.

Perdana Menteri India, Nahrendra Modi, mengumumkan status lockdown selama 21 hari pada Selasa (24/3) dan berlaku mulai Rabu (25/3). Kebijakan itu diputuskan untuk mencegah meluasnya wabah virus corona jenis baru atau Covid-19.

Modi dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa sekitar 1,3 miliar orang di negara itu bisa saja terinfeksi virus corona jika langkah karantina wilayah tidak segera diambil. Hingga Rabu (25/3), di India sudah terdapat 562 kasus positif Covif-19 dengan 10 kasus kematian.

Baca Juga:  Ini Alasan Firli Bahuri yang Belum Merespon Perintah Presiden

Dengan kebijakan penutupan perbatasan, antrean truk pengangkut susu, buah-buahan, dan sayuran mengular di jalan tol. Modi sendiri menyebut bahwa pelayanan vital di seluruh wilayah India masih akan berjalan normal.

- Advertisement -

Sementara itu, beberapa warga mengaku masih bingung terkait adanya lockdown. Terutama para pemilik toko kelontong, makanan, dan lainnya.

“Sebetulnya tidak ada arahan yang jelas, polisi bilang kami harus menutup toko,” kata Ram Agarwal, pemilik toko makanan kering di New Delhi.

- Advertisement -

Layanan belanja lewat online juga mengalami kekacauan. Misalnya, perusahaan dagang elektronik Flipkart telah menangguhkan pelayanan, layanan pesan antar kebutuhan sehari-hari milik Amazon India juga tidak lagi tersedia di beberapa kota.

Anthony Thomas, pegawai di toko online layanan pesan antar produk susu yang biasanya mendistribusikan 150 liter susu serta kebutuhan pokok setiap pagi ke seluruh wilayah New Delhi, meminta kepada atasannya untuk bekerja dari rumah. 

Baca Juga:  Enggan Mundur, Firli Dinilai Tidak Etis

“Belum ada informasi mengenai pasokan untuk besok,” kata Thomas.

Menurut Modi, pemberlakuan karantina wilayah di seluruh India bertujuan untuk menahan penyebaran virus corona agar tidak sampai ke kota-kota kecil. Gelombang pertama infeksi corona muncul di New Delhi, Mumbai, dan kota-kota besar lainnya.

“Setiap distrik, setiap jalanan, setiap desa, semua akan ditutup,” kata Modi. 

Modi juga menyatakan bahwa siapa pun tidak akan diizinkan keluar rumah dalam waktu tiga pekan mendatang.

Sumber: Antara/JawaPos.com
Editor: Hary B Koriun

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) – Pada hari pertama status lockdown, yakni Rabu (25/3/2020), masyarakat India memadati toko-toko swalayan dan apotek. Sebelumnya, khusus di kota-kota besar seperti ibu kota New Delhi, Mumbai, dan Bengaluru, masyarakat langsung bergegas membeli sejumlah kebutuhan harian dalam jumlah banyak tidak lama Modi mengumumkan kebijakan lockdown.

Perdana Menteri India, Nahrendra Modi, mengumumkan status lockdown selama 21 hari pada Selasa (24/3) dan berlaku mulai Rabu (25/3). Kebijakan itu diputuskan untuk mencegah meluasnya wabah virus corona jenis baru atau Covid-19.

Modi dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa sekitar 1,3 miliar orang di negara itu bisa saja terinfeksi virus corona jika langkah karantina wilayah tidak segera diambil. Hingga Rabu (25/3), di India sudah terdapat 562 kasus positif Covif-19 dengan 10 kasus kematian.

Baca Juga:  Enggan Mundur, Firli Dinilai Tidak Etis

Dengan kebijakan penutupan perbatasan, antrean truk pengangkut susu, buah-buahan, dan sayuran mengular di jalan tol. Modi sendiri menyebut bahwa pelayanan vital di seluruh wilayah India masih akan berjalan normal.

Sementara itu, beberapa warga mengaku masih bingung terkait adanya lockdown. Terutama para pemilik toko kelontong, makanan, dan lainnya.

“Sebetulnya tidak ada arahan yang jelas, polisi bilang kami harus menutup toko,” kata Ram Agarwal, pemilik toko makanan kering di New Delhi.

Layanan belanja lewat online juga mengalami kekacauan. Misalnya, perusahaan dagang elektronik Flipkart telah menangguhkan pelayanan, layanan pesan antar kebutuhan sehari-hari milik Amazon India juga tidak lagi tersedia di beberapa kota.

Anthony Thomas, pegawai di toko online layanan pesan antar produk susu yang biasanya mendistribusikan 150 liter susu serta kebutuhan pokok setiap pagi ke seluruh wilayah New Delhi, meminta kepada atasannya untuk bekerja dari rumah. 

Baca Juga:  14 Cara Tingkatkan Imunitas

“Belum ada informasi mengenai pasokan untuk besok,” kata Thomas.

Menurut Modi, pemberlakuan karantina wilayah di seluruh India bertujuan untuk menahan penyebaran virus corona agar tidak sampai ke kota-kota kecil. Gelombang pertama infeksi corona muncul di New Delhi, Mumbai, dan kota-kota besar lainnya.

“Setiap distrik, setiap jalanan, setiap desa, semua akan ditutup,” kata Modi. 

Modi juga menyatakan bahwa siapa pun tidak akan diizinkan keluar rumah dalam waktu tiga pekan mendatang.

Sumber: Antara/JawaPos.com
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari