JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku kaget banyak menteri di Kabinet Kerja jilid II datang di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Kedatangan para menteri untuk menyaksikan Megawati menerima penghargaan anugerah kehormatan Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan.
Awalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan itu memberikan salam kepada Ketua DPR RI Puan Maharani. "Mbak Puan yang saya hormati dan cintai," kata Megawati dalam sambutannya.
Setelah memberikan salam kepada Puan, Megawati juga menyampaikan hal serupa kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Setelah itu, Megawati menyinggung banyak sekali menteri di Kabinet Joko Widodo – Ma'ruf Amin yang hadir. Sebut saja Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Ada juga Menteri Riset Bambang Soemantri Brodjonegoro, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Desa Halim Iskandar serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Kemudian Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sementara perempuan yang kerap disapa Bu Mega itu didampingi sejumlah pengurus PDI Perjuangan. Antara lain Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini dan Ribka Tjiptaning.
Ada juga tuan rumah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Bagus Puruhito dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
"Tumben, ya, banyak menteri mau datang. Namun, saya teringat bosnya (Jokowi) sedang di luar negeri," kata Megawati disambut gelak tawa para hadirin.
Putri Proklamator RI Bung Karno ini melihat kondisi itu seperti dirinya saat memimpin dulu. "Kalau saya ingat sebagai Presiden Kelima RI, ini sudah bisa satu ratas (rapat terbatas)," tambah Megawati.
Dalam acara ini, selain menerima penghargaan, Megawati juga meneken nota kesepahaman kerja sama PDI Perjuangan dengan BMKG, BNPP dan BNPB. (tan/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal