Jumat, 20 September 2024

6.000 Rudal dan Dana Rp474 M Akan Dikirim Inggris untuk Bantu Ukraina

LONDON (RIAUPOS.CO) – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan mengirim 6.000 rudal dan dana 30 juta euro atau sekitar Rp474 Miliar untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanan dari gempuran Rusia.

Pengumuman bantuan pendanaan dan perangkat keras militer itu disampaikan saat konferensi tingkat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Kelompok Tujuh (G7) yang membahas invasi Rusia pada Kamis (24/3/2022) malam waktu setempat.

"Kami tak bisa dan tak akan berdiam diri sementara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi debu," kata Johnson dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP.

Ia lalu menambahkan, "Inggris akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam peperangan ini."

- Advertisement -

Komunitas internasional, sambung dia, punya opsi untuk menjaga api kebebasan tetap hidup di Ukraina atau mempertaruhkan api itu padam di seluruh Eropa dan Dunia.

Johnson akan mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan tanggapan cepat mereka atas tindakan Rusia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Soal Kasus Wadas dan Parigi Moutong, Kapolri Janji Transparan

"Bentuk tindakan itu dengan memberikan dukungan pertahanan tambahan ke Ukraina dan menggandakan sanksi ekonomi," demikian menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Inggris.

Lebih lanjut pernyataan itu menerangkan, Johnson akan merinci niat London untuk bekerja dengan mitra guna meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina, termasuk penargetan dan kerja intelijen jarak jauh.

Sementara itu, pemberiaan pendanaan baru tersebut akan membantu membayar gaji tentara Ukraina, pilot dan polisi. Tujuan lain, bantuan dari Inggris juga untuk memastikan angkatan bersenjata Ukraina dilengkapi dengan peralatan berkualitas tinggi.

Tak hanya perlengkapan dan pendanaan militer baru, Inggris dilaporkan akan memberikan tambahan £4,1 juta Rp77 Miliar untuk media BBC World Service sebagai bagian dari upaya lintas pemerintah mengatasi disinformasi di Rusia dan Ukraina.

Pendanaan dan dukungan administratif juga akan digunakan untuk penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang.

Sebelumnya, Inggris telah memberikan bantuan ke Ukraina lebih dari 4.000 senjata anti tank, termasuk Next-Generation Light Anti-Tank Weapons Systems (NLAWs) dan rudal Javelin.

Baca Juga:  Hamil, Kembali Makan Nasi

Pemerintah Inggris juga memasok rudal anti-pesawat berkecepatan tinggi Starstreak untuk membantu melawan pemboman udara dari Rusia, serta pelindung tubuh, helm, dan sepatu bot tempur.

Perangkat militer itu sebagai bentuk peran Inggris dalam memainkan bagian penting guna membantu Ukraina menghentikan invasi Rusia.

Inggris juga dilaporkan telah memberikan £400 juta atau sekitar Rp7,5 triliun dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan ekonomi untuk menangani krisis di negara eks Uni Soviet itu.

Inggris adalah salah satu negara yang paling keras mengecam invasi Rusia ke Ukraina ketika negara-negara NATO seperti "berdiam diri". Berbagai hal sudah dilakukan Inggris, termasuk membekukan aset orang-orang kaya Rusia di Inggris, menetapkan zona larangan terbang untuk pesawat Rusia, dan berbagai aksi lain yang membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin, geram.

Sumber: AFP/CNN/Reuters/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

LONDON (RIAUPOS.CO) – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan mengirim 6.000 rudal dan dana 30 juta euro atau sekitar Rp474 Miliar untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanan dari gempuran Rusia.

Pengumuman bantuan pendanaan dan perangkat keras militer itu disampaikan saat konferensi tingkat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Kelompok Tujuh (G7) yang membahas invasi Rusia pada Kamis (24/3/2022) malam waktu setempat.

"Kami tak bisa dan tak akan berdiam diri sementara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi debu," kata Johnson dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP.

Ia lalu menambahkan, "Inggris akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam peperangan ini."

Komunitas internasional, sambung dia, punya opsi untuk menjaga api kebebasan tetap hidup di Ukraina atau mempertaruhkan api itu padam di seluruh Eropa dan Dunia.

Johnson akan mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan tanggapan cepat mereka atas tindakan Rusia.

Baca Juga:  Besok Demo, Polri Diminta Tak Represif Sikapi Aksi Mahasiswa

"Bentuk tindakan itu dengan memberikan dukungan pertahanan tambahan ke Ukraina dan menggandakan sanksi ekonomi," demikian menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Inggris.

Lebih lanjut pernyataan itu menerangkan, Johnson akan merinci niat London untuk bekerja dengan mitra guna meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina, termasuk penargetan dan kerja intelijen jarak jauh.

Sementara itu, pemberiaan pendanaan baru tersebut akan membantu membayar gaji tentara Ukraina, pilot dan polisi. Tujuan lain, bantuan dari Inggris juga untuk memastikan angkatan bersenjata Ukraina dilengkapi dengan peralatan berkualitas tinggi.

Tak hanya perlengkapan dan pendanaan militer baru, Inggris dilaporkan akan memberikan tambahan £4,1 juta Rp77 Miliar untuk media BBC World Service sebagai bagian dari upaya lintas pemerintah mengatasi disinformasi di Rusia dan Ukraina.

Pendanaan dan dukungan administratif juga akan digunakan untuk penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang.

Sebelumnya, Inggris telah memberikan bantuan ke Ukraina lebih dari 4.000 senjata anti tank, termasuk Next-Generation Light Anti-Tank Weapons Systems (NLAWs) dan rudal Javelin.

Baca Juga:  Masalah SPP, Komunikasikan dengan Pihak Sekolah

Pemerintah Inggris juga memasok rudal anti-pesawat berkecepatan tinggi Starstreak untuk membantu melawan pemboman udara dari Rusia, serta pelindung tubuh, helm, dan sepatu bot tempur.

Perangkat militer itu sebagai bentuk peran Inggris dalam memainkan bagian penting guna membantu Ukraina menghentikan invasi Rusia.

Inggris juga dilaporkan telah memberikan £400 juta atau sekitar Rp7,5 triliun dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan ekonomi untuk menangani krisis di negara eks Uni Soviet itu.

Inggris adalah salah satu negara yang paling keras mengecam invasi Rusia ke Ukraina ketika negara-negara NATO seperti "berdiam diri". Berbagai hal sudah dilakukan Inggris, termasuk membekukan aset orang-orang kaya Rusia di Inggris, menetapkan zona larangan terbang untuk pesawat Rusia, dan berbagai aksi lain yang membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin, geram.

Sumber: AFP/CNN/Reuters/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari