Ifan Seventeen masih Trauma, Setahun Kehilangan Istri dan Teman Band

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Satu tahun sudah Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen kehilangan istri dan seluruh personel band Seventeen akibat terjangan tsunami di Tanjung Lesung, Banten. Ifan mengaku masih sangat trauma dan sedih.

Bukan hanya takut pergi ke area pantai, Ifan juga masih ketakutan jika mendengar suara sirine ambulans. Suara itu mengingatkannya akan tragedi mengerikan yang merenggut nyawa Dylan Sahara, sang istri tercinta, dan tiga personel band Seventeen yakni Herman Sikumbang, M. Awal Purbani, dan Windu Andi Darmawan. Mereka tutup usia setelah ikut tersapu gelombang tsunami kala sedang manggung di tepi pantai.

- Advertisement -

Sekalipun masih sangat trauma, Ifan memiliki keyakinan perasaan itu pelan-pelan akan menghilang seiring berjalannya waktu. Dia pun terus berdoa untuk Dylan dan teman-temannya supaya mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.”Waktu juga pelan-pelan akan menyembuhkan. Terus memperbanyak doa,” ucap Ifan Seventeen.

Lebih lanjut diungkapkan lelaki keturunan Melayu- Tionghoa ini, memori kebersamaan dengan Dylan Sahara masih sangat jelas tergambar dalam benaknya. Ifan menegaskan bahwa ia tidak akan membuang atau melupakan kenangan-kenangan manisnya dengan Dylan.

- Advertisement -

Ifan bahkan rela tidak menikah lagi dan menghabiskan hidupnya di bawah bayang-bayang almrhumah

“Kalau pun habis ini tidak diberi jodoh lagi sama Allah, berarti aku ditakdirkan hidup dengan kenangan. Tapi kalau Allah masih kasih, dapat seseorang aku bersyukur juga. Tapi aku nggak pernah menargetkan,” ungkap Ifan Seventeen.

Dalam kesempatan itu, Ifan juga mengatakan bahwa dirinya masih menyimpan rapi semua barang milik Dylan. Mulai dari pakaian, aksesoris, sampai barang-barang kesukaan almarhumah. Semua itu masih tertata rapi di rumahnya.

Namun kini dia mulai berpikir untuk memberikan sebagian barang Dylan kepada orang lain. Ifan meyakini Dylan Sahara akan lebih bahagia di alam sana jika barang-barang miliknya bermanfaat bagi orang lain.

“Karena meninggalnya itu terlalu mendadak. Jadi barang apapun berharga karena hanya itu yang bisa aku lihat. Mungkin setelah 1 tahun ini (akan disedekahkan ke orang lain, Red). Barang-barang Dylan kan banyak dan lucu. Mungkin aku mulai pikirkan untuk diamalkan, diberikan ke orang, kan jadi pahala ya,” papar Ifan Seventeen.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Satu tahun sudah Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen kehilangan istri dan seluruh personel band Seventeen akibat terjangan tsunami di Tanjung Lesung, Banten. Ifan mengaku masih sangat trauma dan sedih.

Bukan hanya takut pergi ke area pantai, Ifan juga masih ketakutan jika mendengar suara sirine ambulans. Suara itu mengingatkannya akan tragedi mengerikan yang merenggut nyawa Dylan Sahara, sang istri tercinta, dan tiga personel band Seventeen yakni Herman Sikumbang, M. Awal Purbani, dan Windu Andi Darmawan. Mereka tutup usia setelah ikut tersapu gelombang tsunami kala sedang manggung di tepi pantai.

Sekalipun masih sangat trauma, Ifan memiliki keyakinan perasaan itu pelan-pelan akan menghilang seiring berjalannya waktu. Dia pun terus berdoa untuk Dylan dan teman-temannya supaya mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.”Waktu juga pelan-pelan akan menyembuhkan. Terus memperbanyak doa,” ucap Ifan Seventeen.

Lebih lanjut diungkapkan lelaki keturunan Melayu- Tionghoa ini, memori kebersamaan dengan Dylan Sahara masih sangat jelas tergambar dalam benaknya. Ifan menegaskan bahwa ia tidak akan membuang atau melupakan kenangan-kenangan manisnya dengan Dylan.

Ifan bahkan rela tidak menikah lagi dan menghabiskan hidupnya di bawah bayang-bayang almrhumah

“Kalau pun habis ini tidak diberi jodoh lagi sama Allah, berarti aku ditakdirkan hidup dengan kenangan. Tapi kalau Allah masih kasih, dapat seseorang aku bersyukur juga. Tapi aku nggak pernah menargetkan,” ungkap Ifan Seventeen.

Dalam kesempatan itu, Ifan juga mengatakan bahwa dirinya masih menyimpan rapi semua barang milik Dylan. Mulai dari pakaian, aksesoris, sampai barang-barang kesukaan almarhumah. Semua itu masih tertata rapi di rumahnya.

Namun kini dia mulai berpikir untuk memberikan sebagian barang Dylan kepada orang lain. Ifan meyakini Dylan Sahara akan lebih bahagia di alam sana jika barang-barang miliknya bermanfaat bagi orang lain.

“Karena meninggalnya itu terlalu mendadak. Jadi barang apapun berharga karena hanya itu yang bisa aku lihat. Mungkin setelah 1 tahun ini (akan disedekahkan ke orang lain, Red). Barang-barang Dylan kan banyak dan lucu. Mungkin aku mulai pikirkan untuk diamalkan, diberikan ke orang, kan jadi pahala ya,” papar Ifan Seventeen.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya