Rabu, 7 Mei 2025
spot_img

Tempat Singgah Raja Kecik

Tepian Sungai Jantan (Baca: Sungai Siak) di Desa Sabak Permai (dulunya Bandar Sungai), Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura  ini, (dulunya) merupakan salah satu tempat persinggahan Raja Siak yang pertama: Raja Kecik. Tempat ini adalah tempat yang bersejarah.

(RIAUPOS.CO) โ€” EKO Wisata Datuk Syahbandar. Inilah nama tepian bersejarah di Desa Sabak Permai. Tahun 80-an, tempat ini merupakan pasar utama yang disebut Pasar Minggu. Tapi, sekarang pasar itu sudah tak ada lagi (pindah ke Bandar Pedada). Sungai Jantan dulu juga tak selebar sekarang. Bakau yang tumbuh waktu itu juga lebih banyak. Masih sering ditemukan ular bakau. Tepian itu, kini sudah berubah meski masih ada bakau yang tersisa. Ular pun tak pernah lagi terlihat.

Baca Juga:  Konflik Nagorny-Karabakh, Tentara Armenia-Azerbaijan Terus Berperang

Pemerintah Desa Sabak Permai membangun tepian bersejarah ini menjadi tempat wisata bakau (mangrove). Kecil tapi unik. Jembatan yang dirangkai antara satu pohon bakau dengan bakau lain, tidaklah panjang, tapi berkelok-kelok, bahkan ada yang dibuat melingkar naik ke atas seperti lorong kecil. Ada juga gazebo-gazebo di atas air dan menghadap ke Sungai Jantan yang luas. Indah.

Macam-macam tulisan berisi pesan dan kenangan, sengaja dibuat untuk mempercantik tempat ini. Bahkan nama-nama Desa di Kecamatan Sabak Auh juga tertulis dengan jelas. Menarik untuk dijadikan tempat berfoto. Lokasi wisata yang terletak beberapa meter dari jalan lintas Pekanbaru-Sei Pakning ini, bisa dikatakan tidak pernah sepi pengunjung. Jalan-kalan ke Sabak Auh? Pastilah rugi jika tidak singgah ke tempat bersejarah ini.***

Baca Juga:  Sudin Kampanye Tatap Muka di Bangko

Laporan KUNNI MASROHANTI, Siak Sri Indrapura

 

Tepian Sungai Jantan (Baca: Sungai Siak) di Desa Sabak Permai (dulunya Bandar Sungai), Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura  ini, (dulunya) merupakan salah satu tempat persinggahan Raja Siak yang pertama: Raja Kecik. Tempat ini adalah tempat yang bersejarah.

(RIAUPOS.CO) โ€” EKO Wisata Datuk Syahbandar. Inilah nama tepian bersejarah di Desa Sabak Permai. Tahun 80-an, tempat ini merupakan pasar utama yang disebut Pasar Minggu. Tapi, sekarang pasar itu sudah tak ada lagi (pindah ke Bandar Pedada). Sungai Jantan dulu juga tak selebar sekarang. Bakau yang tumbuh waktu itu juga lebih banyak. Masih sering ditemukan ular bakau. Tepian itu, kini sudah berubah meski masih ada bakau yang tersisa. Ular pun tak pernah lagi terlihat.

Baca Juga:  Sudin Kampanye Tatap Muka di Bangko

Pemerintah Desa Sabak Permai membangun tepian bersejarah ini menjadi tempat wisata bakau (mangrove). Kecil tapi unik. Jembatan yang dirangkai antara satu pohon bakau dengan bakau lain, tidaklah panjang, tapi berkelok-kelok, bahkan ada yang dibuat melingkar naik ke atas seperti lorong kecil. Ada juga gazebo-gazebo di atas air dan menghadap ke Sungai Jantan yang luas. Indah.

Macam-macam tulisan berisi pesan dan kenangan, sengaja dibuat untuk mempercantik tempat ini. Bahkan nama-nama Desa di Kecamatan Sabak Auh juga tertulis dengan jelas. Menarik untuk dijadikan tempat berfoto. Lokasi wisata yang terletak beberapa meter dari jalan lintas Pekanbaru-Sei Pakning ini, bisa dikatakan tidak pernah sepi pengunjung. Jalan-kalan ke Sabak Auh? Pastilah rugi jika tidak singgah ke tempat bersejarah ini.***

Baca Juga:  Menag Minta Umat Islam Tarawih di Rumah dan Tak Bukber

Laporan KUNNI MASROHANTI, Siak Sri Indrapura

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tempat Singgah Raja Kecik

Tepian Sungai Jantan (Baca: Sungai Siak) di Desa Sabak Permai (dulunya Bandar Sungai), Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura  ini, (dulunya) merupakan salah satu tempat persinggahan Raja Siak yang pertama: Raja Kecik. Tempat ini adalah tempat yang bersejarah.

(RIAUPOS.CO) โ€” EKO Wisata Datuk Syahbandar. Inilah nama tepian bersejarah di Desa Sabak Permai. Tahun 80-an, tempat ini merupakan pasar utama yang disebut Pasar Minggu. Tapi, sekarang pasar itu sudah tak ada lagi (pindah ke Bandar Pedada). Sungai Jantan dulu juga tak selebar sekarang. Bakau yang tumbuh waktu itu juga lebih banyak. Masih sering ditemukan ular bakau. Tepian itu, kini sudah berubah meski masih ada bakau yang tersisa. Ular pun tak pernah lagi terlihat.

Baca Juga:  Sudin Kampanye Tatap Muka di Bangko

Pemerintah Desa Sabak Permai membangun tepian bersejarah ini menjadi tempat wisata bakau (mangrove). Kecil tapi unik. Jembatan yang dirangkai antara satu pohon bakau dengan bakau lain, tidaklah panjang, tapi berkelok-kelok, bahkan ada yang dibuat melingkar naik ke atas seperti lorong kecil. Ada juga gazebo-gazebo di atas air dan menghadap ke Sungai Jantan yang luas. Indah.

Macam-macam tulisan berisi pesan dan kenangan, sengaja dibuat untuk mempercantik tempat ini. Bahkan nama-nama Desa di Kecamatan Sabak Auh juga tertulis dengan jelas. Menarik untuk dijadikan tempat berfoto. Lokasi wisata yang terletak beberapa meter dari jalan lintas Pekanbaru-Sei Pakning ini, bisa dikatakan tidak pernah sepi pengunjung. Jalan-kalan ke Sabak Auh? Pastilah rugi jika tidak singgah ke tempat bersejarah ini.***

Baca Juga:  Ifan Seventeen masih Trauma, Setahun Kehilangan Istri dan Teman Band

Laporan KUNNI MASROHANTI, Siak Sri Indrapura

 

Tepian Sungai Jantan (Baca: Sungai Siak) di Desa Sabak Permai (dulunya Bandar Sungai), Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura  ini, (dulunya) merupakan salah satu tempat persinggahan Raja Siak yang pertama: Raja Kecik. Tempat ini adalah tempat yang bersejarah.

(RIAUPOS.CO) โ€” EKO Wisata Datuk Syahbandar. Inilah nama tepian bersejarah di Desa Sabak Permai. Tahun 80-an, tempat ini merupakan pasar utama yang disebut Pasar Minggu. Tapi, sekarang pasar itu sudah tak ada lagi (pindah ke Bandar Pedada). Sungai Jantan dulu juga tak selebar sekarang. Bakau yang tumbuh waktu itu juga lebih banyak. Masih sering ditemukan ular bakau. Tepian itu, kini sudah berubah meski masih ada bakau yang tersisa. Ular pun tak pernah lagi terlihat.

Baca Juga:  Konflik Nagorny-Karabakh, Tentara Armenia-Azerbaijan Terus Berperang

Pemerintah Desa Sabak Permai membangun tepian bersejarah ini menjadi tempat wisata bakau (mangrove). Kecil tapi unik. Jembatan yang dirangkai antara satu pohon bakau dengan bakau lain, tidaklah panjang, tapi berkelok-kelok, bahkan ada yang dibuat melingkar naik ke atas seperti lorong kecil. Ada juga gazebo-gazebo di atas air dan menghadap ke Sungai Jantan yang luas. Indah.

Macam-macam tulisan berisi pesan dan kenangan, sengaja dibuat untuk mempercantik tempat ini. Bahkan nama-nama Desa di Kecamatan Sabak Auh juga tertulis dengan jelas. Menarik untuk dijadikan tempat berfoto. Lokasi wisata yang terletak beberapa meter dari jalan lintas Pekanbaru-Sei Pakning ini, bisa dikatakan tidak pernah sepi pengunjung. Jalan-kalan ke Sabak Auh? Pastilah rugi jika tidak singgah ke tempat bersejarah ini.***

Baca Juga:  Jawa dan Bali PSBB Lagi, Ini Kegiatan yang Dibatasi

Laporan KUNNI MASROHANTI, Siak Sri Indrapura

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari