PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masalah banjir di Kota Pekanbaru yang kerap muncul saat hujat deras jadi salah satu bahasan dalam sidang paripurna Hari Jadi ke-235 Pekanbaru, Ahad (23/6). Semua pihak memberikan pandangan, ingin Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menjadikan masalah itu prioritas utama dituntaskan.
Sidang paripurna digelar di Gedung DPRD Kota Pekanbaru. Rangkaian kegiatan dimulai dengan ziarah ke makam para Sultan Siak Sri Indrapura di samping masjid raya. Ziarah dipimpin Wakil Wali Kota (Wawako) H Ayat Cahyadi SSi dan dilakukan sebagai penghormatan sejarah kepada para Sultan Siak yang telah mendirikan Pekanbaru. Ziarah ini digelar sekitar pukul 08.30 WIB. Sekitar satu jam setelahnya, Ayat beserta rombongan bergeser ke Gedung DPRD mengikuti paripurna.
"Mengenang sejarah itu, maka saya mengajak kepada semua para kepala OPD untuk mendoakan para pendiri kota ini. Agar, Allah SWT menerima seluruh amal baik dan mengampuni seluruh kesalahannya,’’ sebutnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT tak menghadiri ziarah makam pendiri Pekanbaru. Dia juga tak hadir pada sidang paripurna. Pasalnya di saat bersamaan Firdaus sedang dalam lawatan ke Azerbaijan, mengikuti rombongan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Azerbaijan disebut sebagai ‘’kiblat’’ pelayanan publik yang akan dicontoh Indonesia.
‘’Pak Wali memenuhi undangan Menpan-RB, dalam rangka pelayanan publik ke Azerbaijan. Perizinan (keberangkatan, red) mudah-mudahan sudah clear, karena rombongan resmi. Ini tindak lanjut dari pelatihan yang sebelumnya digelar. Ini lebih banyak level bupati/wali kotanya,’’ kata Sekdako Pekanbaru HM Noer MBS terkait lawatan Firdaus ke luar negeri.
Wawako datang ke DPRD Pekanbaru disambut tiga Wakil Ketua DPRD Pekanbaru. Yakni Sigit Yuwono, Nofrizal, dan John Romi Sinaga. Serupa dengan Wako, Ketua DPRD Pekanbaru Sahril tak tampak hadir. Bersama dirinya, 22 orang anggota DPRD Pekanbaru juga tak hadir. Gedung DPRD kemarin lebih banyak dihadiri Forkopimda, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) jajaran Pemko dan tamu undangan ketimbang anggota DPRD Pekanbaru sendiri. Perihal ketidakhadiran setengah dari anggota termasuk ketua DPRD Pekanbaru ini, Sigit Yuwono memiliki jawaban. Sidang paripurna tak mengharuskan wakil rakyat kuorum.
‘’Anggota punya kesibukan. Ketua juga. Karena ini rapat paripurna tidak harus, karena istimewa,’’ sebutnya.
Selain paparan umum tentang sejarah Pekanbaru dari masa ke masa dan klaim capaian keberhasilan yang diraih pemerintahan Firdaus- Ayat Cahyadi, paripurna kemarin menjadikan banjir Pekanbaru sebagai bahasan dan sorotan. Gubernur Riau (Gubri) Drs Syamsuar MSi melalui Asisten I Pemprov Riau H Ahmad Syah Harrofie angkat bicara, dewan menyampaikan pandangan, bahkan perwakilan mahasiswa sempat membentangkan spanduk menyuarakan hal itu.
Ayat kepada wartawan menyambut baik ajakan Gubri untuk mengatasi permasalahan banjir secara bersama-sama. ‘’Banyak keluhan jalan (rusak, red), termasuk banjir oleh semua pihak. Apa yang disampaikan Pak Gubernur melalui Asisten I adalah langkah konkret,” ucapnya.
Untuk itu, menjelang APBD Perubahan 2019, dia memerintahkan dinas terkait, yakni PUPR dan Perkim segera membuat masterplan drainase. Ini agar bisa mendapat bantuan dari Pemprov Riau secepatnya. Masterplan ini harus diikuti tindak nyata. Dia mencontohkan wilayah Tampan dan Marpoyan Damai. Dua kecamatan ini saat hujan akan kebanjiran, karena berdekatan dengan Sungai Kampar.
‘’Tentu perlu koordinasi dengan Kabupaten Kampar. Tentunya ini dari Pemprov Riau,’’ imbuhnya.
Sementara itu, suara mahasiswa muncul di Paripurna kemarin lewat aksi dua orang mahasiwa Universitas Riau (Unri). Keduanya membentangkan spanduk saat Wawako berpidato di mimbar. Dengan mengenakan jaket almamater berwarna biru, kedua mahasiswa bernama Syafur Ardi dan Juni Saputra membentangkan spanduk berwarna putih bertulisan “Kota Pekanbaru, Kota Bertuah atau Kota Berkuah”.
Aksi protes memang tidak berlangsung lama. Sebab, petugas DPRD Pekanbaru langsung mengamankan keduanya. Mereka dibebaskan kembali usai menjalani pemeriksaan.
‘’Momen hari jadi inilah jadi momen pengingat, Pekanbaru saat ini masih perlu pembenahan. Kami lihat kondisi banjir, drainase yang bermasalah. Kami melihat walikota tidak berhasil mengatasi ini, sudah berapa lama begini terus. Momen hari jadi ini pengingat,’’ kata Ardi yang mengaku sebagai Presiden Mahasiswa Unri.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono menyampaikan usulan untuk mengatasi banjir di Pekanbaru. Dia menekankan pentingnya lurah ambil bagian.
‘’Ada pesan dari Pak Gubernur, ada mahasiswa tadi juga menyampaikan aspirasinya. Setiap ulang tahun kita mungkin masalah banjir, ini sebenarnya tidak bisa kita hanya mengandalkan wali kota saja. Mungkin selama ini kita tidak punya masterplan masalah banjir. Kami minta setiap kelurahan membuat masterplan banjir. Mana punya kota, mana provinsi , mana pusat , mana berbatasan dengan kabupaten lain. Jadi bukan hanya membangun parit saja, arah airnya harus jelas juga,’’ kata dia.
Dia memastikan, DPRD Kota Pekanbaru akan mendukung rencana Pemko Pekanbaru dalam pengentasan masalah banjir. Apalagi, dia menyebut dua hal yang dicita-citakan Wako Pekanbaru kini sudah terwujud. Kini waktunya memprioritaskan penanganan banjir.
The Capital City of Sumatera
HUT Pekanbaru ke-235, tagline yang digadangkan adalah The Capital City of Sumatera, membangun Pekanbaru cerdas untuk Indonesia hebat. Ke depan diharapkan hubungan Pemko Pekanbaru dengan Pemprov Riau dapat bersinergi dengan baik dalam setiap pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Mewakili Gubri, Asisten I Pemprov Riau, Ahmad Syah Harrofie mengucapkan tahniah.
‘’Dengan segala persoalan yang dihadapi, baik plus maupun minusnya, di mana kita tidak boleh lari dari persoalannya, dan kita harus berada di tengah-tengah masalah dan menyelesaikan dengan bijak,” kata Ahmad Syah.
Dengan tagline the capital city of Sumatera, Ahmad Syah juga memberikan semangat untuk dapat segera terwujud. Kelebihannya adalah letak posisi yang strategis, dan memiliki potensi yang luar biasa. Dia mengingatkan Pemko harus konsisten dengan berbagai rencana pembangunan yang dirancang. Disampaikannya, dulu ada mendengar Pekansikawan, tapi hingga saat ini hilang tanpa kabar. (gus/*1/ali)