Kamis, 10 April 2025

Jokowi Minta Pemda Perhatikan Nasib Buruh Harian sebelum Putuskan Lockdown

JAKARTA(RIAUPOS.CO) Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan pembatasan mobilitas (lockdown), dalam merespons penyebaran Covid-19. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat, terutama mereka yang bermatapencaharian sebagai buruh atau harian.

“Tolong dilihat betul keadaan para buruh, terutama pekerja harian, para petani, para nelayan, serta UMKM yang terkena dampak, agar kita usahakan daya belinya tetap terjaga dan tetap beraktivitas dalam berproduksi,” katanya saat rapat terbatas melalui teleconference, Selasa (24/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para kepala daerah untuk membuat kebijakan yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemerintah pusat sendiri melalui APBN akan mengeluarkan bantuan sosial berupa kartu sembako dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga:  10 Artis Ditangkap Terkait Kasus Narkoba Sepanjang 2020

Anggaran untuk kartu sembako ini dialokasikan Rp4,5 triliun. Masing-masing keluarga penerima akan mendapatkan Rp200 ribu per bulan.

“Akan segera dimulai kartu prakerja, bisa untuk antisipasi para pekerja yang kena PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet anggaran disiapkan Rp10 triliun,” imbuh politikus PDIP itu.

Jokowi pun meminta agar pemerintah daerah dapat mendata masyarakat mana yang layak menerima bantuan. “Agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan pembatasan mobilitas (lockdown), dalam merespons penyebaran Covid-19. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat, terutama mereka yang bermatapencaharian sebagai buruh atau harian.

“Tolong dilihat betul keadaan para buruh, terutama pekerja harian, para petani, para nelayan, serta UMKM yang terkena dampak, agar kita usahakan daya belinya tetap terjaga dan tetap beraktivitas dalam berproduksi,” katanya saat rapat terbatas melalui teleconference, Selasa (24/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para kepala daerah untuk membuat kebijakan yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemerintah pusat sendiri melalui APBN akan mengeluarkan bantuan sosial berupa kartu sembako dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga:  Pejabat PU hingga Anggota Dewan Diperiksa KPK

Anggaran untuk kartu sembako ini dialokasikan Rp4,5 triliun. Masing-masing keluarga penerima akan mendapatkan Rp200 ribu per bulan.

“Akan segera dimulai kartu prakerja, bisa untuk antisipasi para pekerja yang kena PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet anggaran disiapkan Rp10 triliun,” imbuh politikus PDIP itu.

Jokowi pun meminta agar pemerintah daerah dapat mendata masyarakat mana yang layak menerima bantuan. “Agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Jokowi Minta Pemda Perhatikan Nasib Buruh Harian sebelum Putuskan Lockdown

JAKARTA(RIAUPOS.CO) Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan pembatasan mobilitas (lockdown), dalam merespons penyebaran Covid-19. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat, terutama mereka yang bermatapencaharian sebagai buruh atau harian.

“Tolong dilihat betul keadaan para buruh, terutama pekerja harian, para petani, para nelayan, serta UMKM yang terkena dampak, agar kita usahakan daya belinya tetap terjaga dan tetap beraktivitas dalam berproduksi,” katanya saat rapat terbatas melalui teleconference, Selasa (24/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para kepala daerah untuk membuat kebijakan yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemerintah pusat sendiri melalui APBN akan mengeluarkan bantuan sosial berupa kartu sembako dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga:  Pemerintah Diminta Serius Tuntaskan Rusuh Wamena

Anggaran untuk kartu sembako ini dialokasikan Rp4,5 triliun. Masing-masing keluarga penerima akan mendapatkan Rp200 ribu per bulan.

“Akan segera dimulai kartu prakerja, bisa untuk antisipasi para pekerja yang kena PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet anggaran disiapkan Rp10 triliun,” imbuh politikus PDIP itu.

Jokowi pun meminta agar pemerintah daerah dapat mendata masyarakat mana yang layak menerima bantuan. “Agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan pembatasan mobilitas (lockdown), dalam merespons penyebaran Covid-19. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat, terutama mereka yang bermatapencaharian sebagai buruh atau harian.

“Tolong dilihat betul keadaan para buruh, terutama pekerja harian, para petani, para nelayan, serta UMKM yang terkena dampak, agar kita usahakan daya belinya tetap terjaga dan tetap beraktivitas dalam berproduksi,” katanya saat rapat terbatas melalui teleconference, Selasa (24/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para kepala daerah untuk membuat kebijakan yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemerintah pusat sendiri melalui APBN akan mengeluarkan bantuan sosial berupa kartu sembako dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga:  Setelah Teror Kepala Babi, Tempo juga Dikirimi Tikus

Anggaran untuk kartu sembako ini dialokasikan Rp4,5 triliun. Masing-masing keluarga penerima akan mendapatkan Rp200 ribu per bulan.

“Akan segera dimulai kartu prakerja, bisa untuk antisipasi para pekerja yang kena PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet anggaran disiapkan Rp10 triliun,” imbuh politikus PDIP itu.

Jokowi pun meminta agar pemerintah daerah dapat mendata masyarakat mana yang layak menerima bantuan. “Agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari