JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (23/3) menyatakan pihaknya akan mendirikan apa yang disebut sebagai fasilitas uji virus "walking through" di pintu masuk utama negara tersebut, yakni Bandara Internasional Incheon di sebelah barat Ibu Kota Seoul. Ini untuk membantu mencegah kasus impor corona (Covid-19) dari luar negeri.
Yoon Tae-ho, petugas umum disinfeksi di markas Penanggulangan Bencana Pusat, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa sekitar 40 bilik uji walking through rencananya akan dipasang di Bandara Incheon, Seoul mulai Rabu (25/3) mendatang.
Stasiun uji walking through ini merupakan fasilitas uji virus yang bentuknya mirip dengan bilik telepon umum, di mana orang-orang akan berjalan masuk ke dalam fasilitas tersebut, kemudian diambil sampelnya oleh staf medis yang berdiri di luar bilik.
Fasilitas ini bisa meminimalkan kontak langsung antara orang yang berpotensi terinfeksi dengan staf medis, serta memperpendek waktu pengujian.
Dibutuhkan hanya sekitar enam menit untuk pengujian virus di bilik tersebut. Jauh lebih cepat daripada rentang waktu sekitar 30 menit yang dibutuhkan di stasiun uji konvensional.
Saat dilakukan disinfeksi dan ventilasi pada satu bilik, staf medis bisa mengambil sampel di bilik lain yang ada di sebelahnya.
Berdasarkan perhitungan terbaru, Korea Selatan melaporkan 64 kasus baru corona dalam 24 jam terakhir, menambah total kasus di negara itu menjadi 8.961.
Kasus terkonfirmasi baru di Korea Selatan berada di bawah 100 selama dua hari berturut-turut, tetapi kekhawatiran muncul terkait masuknya kasus-kasus impor.
Dari 64 kasus baru tersebut, 14 di antaranya adalah kasus impor dari luar Korsel, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (23/3) menyatakan pihaknya akan mendirikan apa yang disebut sebagai fasilitas uji virus "walking through" di pintu masuk utama negara tersebut, yakni Bandara Internasional Incheon di sebelah barat Ibu Kota Seoul. Ini untuk membantu mencegah kasus impor corona (Covid-19) dari luar negeri.
Yoon Tae-ho, petugas umum disinfeksi di markas Penanggulangan Bencana Pusat, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa sekitar 40 bilik uji walking through rencananya akan dipasang di Bandara Incheon, Seoul mulai Rabu (25/3) mendatang.
- Advertisement -
Stasiun uji walking through ini merupakan fasilitas uji virus yang bentuknya mirip dengan bilik telepon umum, di mana orang-orang akan berjalan masuk ke dalam fasilitas tersebut, kemudian diambil sampelnya oleh staf medis yang berdiri di luar bilik.
Fasilitas ini bisa meminimalkan kontak langsung antara orang yang berpotensi terinfeksi dengan staf medis, serta memperpendek waktu pengujian.
- Advertisement -
Dibutuhkan hanya sekitar enam menit untuk pengujian virus di bilik tersebut. Jauh lebih cepat daripada rentang waktu sekitar 30 menit yang dibutuhkan di stasiun uji konvensional.
Saat dilakukan disinfeksi dan ventilasi pada satu bilik, staf medis bisa mengambil sampel di bilik lain yang ada di sebelahnya.
Berdasarkan perhitungan terbaru, Korea Selatan melaporkan 64 kasus baru corona dalam 24 jam terakhir, menambah total kasus di negara itu menjadi 8.961.
Kasus terkonfirmasi baru di Korea Selatan berada di bawah 100 selama dua hari berturut-turut, tetapi kekhawatiran muncul terkait masuknya kasus-kasus impor.
Dari 64 kasus baru tersebut, 14 di antaranya adalah kasus impor dari luar Korsel, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi