ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp mengapresiasi kegiatan budaya yang diberi tajuk Jejamu Toluk Gong, di Kepenghuluan Raja Bejamu, Sinaboi. Pemusatan acara berlangsung di sebuah teluk, di pinggiran hutan yang masih asri didominasi semak belukar serta pohon-pohon nipah.
Helat budaya tersebut digelar pemerintah kecamatan bersama kepenghuluan setempat sebagai langkah mengenang kembali adanya sejarah penting di tempat itu. Sehingga diharapkan masyarakat luas terutama kalangan pemuda dapat mengenal dengan baik sejarah yang telah ditinggalkan dari para pendahulunya.
"Saya memberikan apresiasi, ini merupakan hal yang luar biasa. Jarang kita menemukan kembali nuansa yang seperti ini dan semoga kedepan kegiatan jejamu dapat membawa nama Rohil khususnya daerah Sinaboi akan adanya wisata religius di tempat ini," ujar bupati, Sabtu (23/2).
Untuk menjangkau tempat itu meskipun tidak begitu jauh, namun dihadapkan dengan akses jalan yang buruk. Sebagian jalan yang disemenisasi kebanyakan rusak di sana-sini, karena terkena air pasang. Lokasi acara berada di sebuah gang di samping Jembatan Sei Nyamuk, belok ke kanan. Setelah itu menempuh sekitar tiga kilometer jalan setapak, yang bisa dilewati mengunakan sepeda motor ataupun berjalan kaki.
Bupati turut mengeluhkan kondisi jalan menuju lokasi acara. "Jalannya tidak bisa begitu lagi, harus diperbaiki. Saya janjikan tahun ini sudah bisa dibangun khususnya yang terdekat sampai ke tempat Teluk Gung ini, sekitar 500 meter," pungkas bupati. Selain itu untuk akses listrik dirinya turut memberikan janji namun hal itu tentunya melibatkan pihak PLN sehingga tidak bisa dipastikan kapan bisa segera masuk untuk penerangan. Kedepan katanya perlu disikapi dan dibahas lebi lanjut untuk mengadakan iven wisata religi tersebut agar dapat dijalankan secara berkala dan berkesinambungan.(adv)
ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp mengapresiasi kegiatan budaya yang diberi tajuk Jejamu Toluk Gong, di Kepenghuluan Raja Bejamu, Sinaboi. Pemusatan acara berlangsung di sebuah teluk, di pinggiran hutan yang masih asri didominasi semak belukar serta pohon-pohon nipah.
Helat budaya tersebut digelar pemerintah kecamatan bersama kepenghuluan setempat sebagai langkah mengenang kembali adanya sejarah penting di tempat itu. Sehingga diharapkan masyarakat luas terutama kalangan pemuda dapat mengenal dengan baik sejarah yang telah ditinggalkan dari para pendahulunya.
- Advertisement -
"Saya memberikan apresiasi, ini merupakan hal yang luar biasa. Jarang kita menemukan kembali nuansa yang seperti ini dan semoga kedepan kegiatan jejamu dapat membawa nama Rohil khususnya daerah Sinaboi akan adanya wisata religius di tempat ini," ujar bupati, Sabtu (23/2).
Untuk menjangkau tempat itu meskipun tidak begitu jauh, namun dihadapkan dengan akses jalan yang buruk. Sebagian jalan yang disemenisasi kebanyakan rusak di sana-sini, karena terkena air pasang. Lokasi acara berada di sebuah gang di samping Jembatan Sei Nyamuk, belok ke kanan. Setelah itu menempuh sekitar tiga kilometer jalan setapak, yang bisa dilewati mengunakan sepeda motor ataupun berjalan kaki.
- Advertisement -
Bupati turut mengeluhkan kondisi jalan menuju lokasi acara. "Jalannya tidak bisa begitu lagi, harus diperbaiki. Saya janjikan tahun ini sudah bisa dibangun khususnya yang terdekat sampai ke tempat Teluk Gung ini, sekitar 500 meter," pungkas bupati. Selain itu untuk akses listrik dirinya turut memberikan janji namun hal itu tentunya melibatkan pihak PLN sehingga tidak bisa dipastikan kapan bisa segera masuk untuk penerangan. Kedepan katanya perlu disikapi dan dibahas lebi lanjut untuk mengadakan iven wisata religi tersebut agar dapat dijalankan secara berkala dan berkesinambungan.(adv)