SOLOK (RIAUPOS.CO) — Kebakaran hebat terjadi di Jorong Parik Nagari Bukiktandang, Kecamatan Bukit Sundi pada Ahad (23/2). Empat unit rumah terbakar dan satu orang pemilik rumah meninggal dunia, Asra Hadi (43), yang juga seorang guru di SMK Tanjuang alai.
Rumah lain yang ikut menjadi arang adalah milik nenek Johana (70), yang dihuni oleh dua orang, Tati (45), ditempati oleh lima orang, dan Usra (45), yang didiami oleh empat orang.
Informasi dihimpun Padang Ekspres (Riau Pos Group) korban diduga terjebak di dalam rumah saat kebakaran terjadi dan tidak bisa menyelamatkan diri saat kebakaran. Api dengan cepat menyambar ke sisi bangunan. Pasalnya, rumah gadang terbuat dari material kayu yang mudah dimakan api. Korban dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa itu.
"Rumah gadang ini milik kaum Dt Endah Kayo, suku Sungai Napa, yang dihuni oleh korban bersama keluarganya. Saat itu korban yang juga guru SMK sedang di rumah, namun tidak bisa selamat," kata Wali Nagari Bukittandang, Wendra.
Ia menyebut kebakaran diduga kemungkinan karena korsleting listrik. Namun ia belum bisa memastikan, sebab saat ini pihak terkait masih menyelidiki penyebab kebakaran.
"Tidak satu pun barang yang bisa diselamatkan. Kerugian mungkin mencapai Rp1,5 miliar. Apalagi rumah gadang yang pembangunannya memang terbilang mahal, serta tak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan. Tapi hingga saat ini petugas masih melakukan pendataan," ungkapnya.
Sementara itu, Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Solok, Efriadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi juga dengan Damkar Kota Solok, dengan mengerahkan total 5 unit mobil Damkar. Api bisa dipadamkan pada pukul 13.30 setelah berjibaku selama lebih kurang 1 jam.
Menurutnya, bangunan yang mayoritas terbuat dari material kayu mudah dimakan api, sehingga api menjalar dengan mudahnya. Beruntung tidak merambat ke beberapa rumah lainnya yang memang berjarak cukup dengan dengan lokasi kebakaran.
"Kami sudah mengupayakan (memadamkan api dan menyelamatkan korban) dengan maksimal. Namun karena mayoritas material terbuat dari kayu, kami tidak bisa berbuat banyak," katanya.
Ia bersama pemerintah nagari Bukittandang terus melakukan koordinasi guna mencarikan solusi untuk penampungan sementara para keluarga korban kebakaran. "Dan, saat ini korban meninggal sudah dievakuasi dan dibawa ke RSU Solok guna kepentingan visum, sebelum dikebumikan," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Solok, Yandra Prasat, mengatakan saat ini pihaknya sudah memberikan bantuan darurat berupa sembako dan peralatan tidur. Jumlah korban terdampak kebakaran terhitung cukup banyak, sehingga perlu perhatian semua pihak dalam menangani peristiwa ini.
Pihaknya juga akan melakukan diskusi dengan DPRD Kabupaten Solok, Camat Bukit Sundi serta pihak nagari, bagaimana solusi kedepannya terhadap korban kebakaran tersebut. Lalu ia menyebut juga akan mengusahakan bantuan logistik ke Pemprov dan pihak berwenang lainnya.(f/rpg)