Jumat, 20 September 2024

Menag  Baru: Agama Sebisa Mungkin Tak Jadi Alat Politik 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dipilih Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama (Menag). Dia sudah menyiapkan program utama saat nanti bekerja. 

"Setelah nanti resmi jadi Menag, yang pertama saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi, artinya agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan jadi alat politik baik untuk menetang pemerintah atau merebut kekuasaan, atau untuk tujuan yang lain," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). 

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, agama seharusnya menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan cara tersebut, menurut Yaqut, kedamaian bisa tercipta. 

"Agama biarkan menjadi inspirasi dan biarkan agama itu menjadi nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Dirjen Gatrik Kementerian ESDM Apresiasi PLN Nusantara Power

Selanjutnya, kata dia, dirinya ingin meningkatkan ukhuwah Islamiyyah atau persaudaraan sesama muslim agar negeri ini damai dan tenteram. Hal ini dirasa penting karena warga negara Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. 

"Negara ini akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki persatuan di antara mereka," katanya. 

- Advertisement -

Kemudian, sambung dia, adalah perlunya meningkatkan ukhuwah wathaniyyah atau persaudaraan sebangsa setanah air. Menurut dia, Indonesia bisa merdeka dari penjajahan rezim kolonial karena perjuangan seluruh warga bangsa yang terdiri dari berbagai agama. 

"Maka penting ukhuwah wathaniyyah ini kita bangkitkan kembali agar tidak ada satu kelompok, satu agama pun yang mengklaim rasa paling memiliki negara ini, semuanya berhak," ucap Gus Yaqut. 

Baca Juga:  Mantan Gubernur Sulsel Divonis Lima Tahun

Terakhir, lanjut Gus Yaqut, adalah pentingnya ukhuwah basyariyah atau persaudaraan kemanusiaan. Menurut dia hal ini perlu menjadi kesadaran warga negara. Dengan demikian kehidupan kebangsaan saat ini akan semakin tentram dan pembangunan nasional lebih mudah untuk diwujudkan. 

Gus Yaqut juga berkomitmen untuk memajukan pendidikan agama yang berada di lingkungan Kementerian Agama, salah satunya adalah pondok pesantren. 

"Bagaimana ponpes bisa mandiri dan akhirnya melahirkan kader terbik bangsa yang bisa memberi sumbangsih," katanya. 

Sumber: JPNN/News/RMOL/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dipilih Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama (Menag). Dia sudah menyiapkan program utama saat nanti bekerja. 

"Setelah nanti resmi jadi Menag, yang pertama saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi, artinya agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan jadi alat politik baik untuk menetang pemerintah atau merebut kekuasaan, atau untuk tujuan yang lain," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). 

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, agama seharusnya menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan cara tersebut, menurut Yaqut, kedamaian bisa tercipta. 

"Agama biarkan menjadi inspirasi dan biarkan agama itu menjadi nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya. 

Baca Juga:  Mantan Gubernur Sulsel Divonis Lima Tahun

Selanjutnya, kata dia, dirinya ingin meningkatkan ukhuwah Islamiyyah atau persaudaraan sesama muslim agar negeri ini damai dan tenteram. Hal ini dirasa penting karena warga negara Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. 

"Negara ini akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki persatuan di antara mereka," katanya. 

Kemudian, sambung dia, adalah perlunya meningkatkan ukhuwah wathaniyyah atau persaudaraan sebangsa setanah air. Menurut dia, Indonesia bisa merdeka dari penjajahan rezim kolonial karena perjuangan seluruh warga bangsa yang terdiri dari berbagai agama. 

"Maka penting ukhuwah wathaniyyah ini kita bangkitkan kembali agar tidak ada satu kelompok, satu agama pun yang mengklaim rasa paling memiliki negara ini, semuanya berhak," ucap Gus Yaqut. 

Baca Juga:  Dirjen Gatrik Kementerian ESDM Apresiasi PLN Nusantara Power

Terakhir, lanjut Gus Yaqut, adalah pentingnya ukhuwah basyariyah atau persaudaraan kemanusiaan. Menurut dia hal ini perlu menjadi kesadaran warga negara. Dengan demikian kehidupan kebangsaan saat ini akan semakin tentram dan pembangunan nasional lebih mudah untuk diwujudkan. 

Gus Yaqut juga berkomitmen untuk memajukan pendidikan agama yang berada di lingkungan Kementerian Agama, salah satunya adalah pondok pesantren. 

"Bagaimana ponpes bisa mandiri dan akhirnya melahirkan kader terbik bangsa yang bisa memberi sumbangsih," katanya. 

Sumber: JPNN/News/RMOL/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari