DHAKA (RIAUPOS.CO) – Setidaknya tujuh orang tewas dan 20 lainnya luka-luka usai sejumlah oknum tak dikenal melakukan penembakan di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Jumat (22/10/2021).
Polisi menyatakan, kelompok itu melepaskan tembakan secara membabi-buta dan menusuk beberapa orang di salah satu sekolah Islam di dalam kompleks penampungan pengungsi di Cox's Bazar.
Empat orang tewas seketika dalam serangan di Madrasah Islamiah Darul Ulum Nadwatul Ulama al Islamia. Sementara itu, tiga lainnya meninggal di rumah sakit.
Polisi tak menerangkan lebih lanjut jumlah orang yang terluka. Mereka hanya mengklaim telah menangkap salah satu pelaku tak lama usai kejadian tersebut.
"Kami sudah menangkap satu penyerang setelah kejadian," kata kepala kepolisian setempat, Shihab Kaisar Khan, seperti dikutip AFP.
Saat ditangkap, pria itu membawa pistol dengan enam peluru, dan sebilah pisau.
Sementara itu, seorang petugas medis menyebut ada sekitar 20 orang yang terluka dalam serangan itu.
"Sekitar 20 orang mengalami luka serius, mereka dilarikan ke rumah sakit kami, banyak di antara mereka tanpa lengan, tanpa kaki, atau tanpa mata. Kondisi mereka sangat parah. Tiga diantaranya meninggal," kata petugas medis itu.
Pembunuhan itu terjadi ketika situasi di kamp pengungsi di Bangladesh sedang tegang setelah seorang aktivis Rohingya, Mohib Ullah, tewas ditembak orang tak dikenal pada tiga pekan lalu.
Pengajar berusia 48 tahun itu vokal menyuarakan keresahan yang dialami para pengungsi atau isu-isu warga tak memiliki kewarganegaraan.
Sejumlah aktivis menyalahkan Tentara Pembebasan Arakan Rohingya (ARSA) atas pembunuhan tersebut.
Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun