PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kini terdapat metode yang sedang banyak diterapkan pada proses persalinan dengan cara Sectio Caesarean (SC), yaitu metode Enhanced Recovery After Cesarean Section (Eracs). Hal ini dibahas langsung Dokter Spesialis Anestesi dr Nopian Hidayat, SpAn, KAO yang juga merupakan Konsultan Anestesi Obstetri di Provinsi Riau.
Eracs, merupakan teknik operasi yang bisa dilakukan pada persalinan SC dengan minim rasa sakit dan pemulihan lebih cepat. Eracs, terbukti mengurangi lama perawatan di rumah sakit, komplikasi, dan meningkatkan kepuasan pasien.
"Eracs ini merupakan teknik operasi yang dikembangkan untuk mempercepat perawatan dan juga mempercepat penyembuhan pasien," kata dr Nopian Hidayat, SpAn, KAO yang mengambil gelar konsultannya di UGM saat berbincang dengan Riau Pos, pertengahan Januari 2022 ini.
Menurut Nopian, di beberapa negara-negara seperti Amerika dan Jepang, lama perawatan pasca operasi menjadi masalah yang sangat diperhatikan. Mereka berupaya untuk memperpendek lama perawatan dan penyembuhan pasien pasca operasi.
"Nah, metode inilah solusi itu semua. Proses pemulihan pun akan berlangsung cepat. Meminimal rasa nyeri, bahkan pasien dapat segera beraktivitas," jelasnya.
Masih dijelaskan Dokter Nopian, sebuah studi menyebutkan bahwa pemulihan yang cepat setelah bedah sesar memiliki angka kepuasan yang lebih tinggi apa bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki masa pemulihan normal.
"Hal ini menandakan bahwa protocol Eracs memiliki angka kepuasan yang lebih tinggi," papar dokter spesialis yang sehari-hari bertugas di RS PMC Pekanbaru ini.
Pada metode ini pasien diberikan makan sesuai jadwal. 8 jam sebelum operasi diberikan nasi dan lauk. Kemudian 6 jam sebelum operasi diberikan snack (biskuit, roti, termasuk jus dan atau susu).
"Bahkan pasien boleh minum air putih, teh sampai 2 jam sebelum operasi," urai penyandang gelar Spesialis Anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Keuntungan lainnya, SC dengan Eracs, memungkinkan pasien dapat duduk sambil menyusui setelah dua jam pasca operasi. Termasuk saat di kamar perawatan, pasien sudah mobilisasi biasa.
Demikian pula pada pemberian obat-obatan dan injeksi, makan minum seperti biasa. Dan diharapkan dalam kurang dari 24 jam pasien sudah kembali beraktivitas. Pelayanan ini dilakukan dengan selalu berpegang pada prinsip patient safety, menyesuaikan dengan kondisi pasien dari riwayat penyakit yang dimiliki oleh pasien.
Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)
Editor: Eka G Putra