Kamis, 12 September 2024

Moskow Berahrap Prancis Perlakukan Russia Today dengan Baik

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendesak Prancis untuk mengakhiri "diskriminasi" terhadap lembaga penyiaran, RT (Russia Today). Sebelumnya, negara-negara Barat menuding RT menyebarkan disinformasi dan propaganda ramah Kremlin.

Dilansir AFP, Rabu (22/12/2021), dalam percakapan telepon antara Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Rusia itu "menyampaikan harapan agar saluran Rusia diberikan kesempatan yang sama untuk beroperasi tanpa diskriminasi seperti yang dinikmati media Prancis di Rusia".

Diluncurkan pada 2005 sebagai Russia Today, RT yang didanai pemerintah Rusia telah berkembang dengan penyiar dan situs yang menyediakan informasi dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Arab.

Di Prancis, RT telah lama dituduh oleh pihak berwenang dan organisasi berita sebagai sayap propaganda Kremlin. Wartawannya mengeluh bahwa mereka belum diberikan akreditasi resmi untuk meliput di Elysee (Istana Kepresidenan Prancis).

- Advertisement -
Baca Juga:  Pembelajaran Online, Rhenald Kasali Sebut Pendidik Kesulitan Isi Rapor

Di Amerika Serikat, RT diwajibkan untuk mendaftar sebagai "agen asing", sementara di Inggris pihak berwenang mengancam akan mencabut izin penyiarannya.

Berikutnya, Lithuania dan Latvia yang merupakan bekas negara Soviet di perbatasan Rusia juga melarang saluran tersebut.

- Advertisement -

Pekan ini, YouTube memblokir saluran RT baru setelah menghapus saluran Jerman jaringan RT DE dan Der Fehlende Part pada awal tahun ini.

Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendesak Prancis untuk mengakhiri "diskriminasi" terhadap lembaga penyiaran, RT (Russia Today). Sebelumnya, negara-negara Barat menuding RT menyebarkan disinformasi dan propaganda ramah Kremlin.

Dilansir AFP, Rabu (22/12/2021), dalam percakapan telepon antara Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Rusia itu "menyampaikan harapan agar saluran Rusia diberikan kesempatan yang sama untuk beroperasi tanpa diskriminasi seperti yang dinikmati media Prancis di Rusia".

Diluncurkan pada 2005 sebagai Russia Today, RT yang didanai pemerintah Rusia telah berkembang dengan penyiar dan situs yang menyediakan informasi dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Arab.

Di Prancis, RT telah lama dituduh oleh pihak berwenang dan organisasi berita sebagai sayap propaganda Kremlin. Wartawannya mengeluh bahwa mereka belum diberikan akreditasi resmi untuk meliput di Elysee (Istana Kepresidenan Prancis).

Baca Juga:  DPD RI Gelar Sidang Paripurna Ke-9 Virtual Terima IHPS II BPK RI

Di Amerika Serikat, RT diwajibkan untuk mendaftar sebagai "agen asing", sementara di Inggris pihak berwenang mengancam akan mencabut izin penyiarannya.

Berikutnya, Lithuania dan Latvia yang merupakan bekas negara Soviet di perbatasan Rusia juga melarang saluran tersebut.

Pekan ini, YouTube memblokir saluran RT baru setelah menghapus saluran Jerman jaringan RT DE dan Der Fehlende Part pada awal tahun ini.

Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari