MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendesak Prancis untuk mengakhiri "diskriminasi" terhadap lembaga penyiaran, RT (Russia Today). Sebelumnya, negara-negara Barat menuding RT menyebarkan disinformasi dan propaganda ramah Kremlin.
Dilansir AFP, Rabu (22/12/2021), dalam percakapan telepon antara Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Rusia itu "menyampaikan harapan agar saluran Rusia diberikan kesempatan yang sama untuk beroperasi tanpa diskriminasi seperti yang dinikmati media Prancis di Rusia".
Diluncurkan pada 2005 sebagai Russia Today, RT yang didanai pemerintah Rusia telah berkembang dengan penyiar dan situs yang menyediakan informasi dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Arab.
Di Prancis, RT telah lama dituduh oleh pihak berwenang dan organisasi berita sebagai sayap propaganda Kremlin. Wartawannya mengeluh bahwa mereka belum diberikan akreditasi resmi untuk meliput di Elysee (Istana Kepresidenan Prancis).
Di Amerika Serikat, RT diwajibkan untuk mendaftar sebagai "agen asing", sementara di Inggris pihak berwenang mengancam akan mencabut izin penyiarannya.
Berikutnya, Lithuania dan Latvia yang merupakan bekas negara Soviet di perbatasan Rusia juga melarang saluran tersebut.
Pekan ini, YouTube memblokir saluran RT baru setelah menghapus saluran Jerman jaringan RT DE dan Der Fehlende Part pada awal tahun ini.
Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendesak Prancis untuk mengakhiri "diskriminasi" terhadap lembaga penyiaran, RT (Russia Today). Sebelumnya, negara-negara Barat menuding RT menyebarkan disinformasi dan propaganda ramah Kremlin.
Dilansir AFP, Rabu (22/12/2021), dalam percakapan telepon antara Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Rusia itu "menyampaikan harapan agar saluran Rusia diberikan kesempatan yang sama untuk beroperasi tanpa diskriminasi seperti yang dinikmati media Prancis di Rusia".
- Advertisement -
Diluncurkan pada 2005 sebagai Russia Today, RT yang didanai pemerintah Rusia telah berkembang dengan penyiar dan situs yang menyediakan informasi dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Arab.
Di Prancis, RT telah lama dituduh oleh pihak berwenang dan organisasi berita sebagai sayap propaganda Kremlin. Wartawannya mengeluh bahwa mereka belum diberikan akreditasi resmi untuk meliput di Elysee (Istana Kepresidenan Prancis).
- Advertisement -
Di Amerika Serikat, RT diwajibkan untuk mendaftar sebagai "agen asing", sementara di Inggris pihak berwenang mengancam akan mencabut izin penyiarannya.
Berikutnya, Lithuania dan Latvia yang merupakan bekas negara Soviet di perbatasan Rusia juga melarang saluran tersebut.
Pekan ini, YouTube memblokir saluran RT baru setelah menghapus saluran Jerman jaringan RT DE dan Der Fehlende Part pada awal tahun ini.
Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun