Kamis, 4 Juli 2024

Mengawal Rp5,6 Miliar, Jelajahi 813,5 Mil Laut

Ekspedisi Bela Negara Tanpa Senjata Bank Indonesia bukan hanya untuk mendistribusikan uang rupiah. Misi utama, menjaga kedaulatan Republik Indonesia di pulau terpencil, terluar dan terdalam (3T). Riau Pos berkesempatan ikut langsung mengawal misi ini dengan KRI Barakuda 633 milik TNI AL.

Laporan LISMAR SUMIRAT, Dumai

- Advertisement -

KRING, kring, kring, kring.. Sertu SAA Jendri H Saghege menekan bel yang terletak di dinding ruang kemudi. Lalu pria berseragam loreng TNI AL ini memberikan aba-aba. “Peran per­siapan kapal berlayar dan bertempur,” kata Jendri menggunakan pengeras suara.

Seluruh kru kapal siaga sesuai den­gan tugasnya masing-masing. Koman­dan KRI Barakuda 633 Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo langsung memimpin proses tolak kapal dari pelabuhan. Dua kipas KRI Barakuda 633 berputar kencang saat bersiap meninggalkan Pelabuhan Pelindo Dumai pagi itu. Gemuruh mesin kapal makin kencang ketika kapal mulai berlayar di laut lepas.

Tepat pukul 10.15 WIB, Rabu (9/10), kapal besi seberat 437,2 ton itu bertolak menuju pulau sasaran. Keberangkatan langsung dilepas Wali Kota Dumai Drs H Zulkifli AS, Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Wahyu Dili YH, Kepala Per­wakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus dan forkopimda. Pulau Rupat menjadi pulau pertama yang dikunjungi Tim Kas Keliling Bank In­donesia (BI). Tepatnya, Pulau Rupat Selatan, Kabupaten Bengkalis.

- Advertisement -

Jarak tempuh Dumai ke Pulau Rupat Selatan hanya sembilan mil laut (1 mil = 1,609 kilometer). Dengan kecepatan jelajah 15 knot, tidak perlu waktu lama bagi KRI Barakuda 633 untuk sampai ke lokasi sasaran. Hanya dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan, KRI Bara­kuda 633 sudah sampai di pulau yang berbatasan terluar langsung dengan Malaysia. Kapal dipandu berlabuh di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu­han (KSOP) Batu Panjang. Setelah bersandar, Tim Kas Keliling BI tidak langsung “ke darat”. Tim baru memulai kegiatan hari berikutnya.

Baca Juga:  Jokowi Sebut Lockdown Berpotensi Mematikan Ekonomi

“Besok pagi (Kamis, red) baru kita mulai kegiatan pelayanan pe­nukaran uang rupiah dan sosialisasi penukaran uang dan sosialisasi ke sekolah,” ucap Asisten Manager Kan­tor Perwakilan Wilayah BI Provinsi Riau Randy Lintjewas.

Matahari menanjak naik ke lan­git biru. Merah merona. Semburat tajam terasa menyengat kulit. Pagi itu, Tim Kas Keliling BI yang dibantu kru KRI Barakuda 633 me-loading modal uang rupiah dari lambung tengah kapal. Empat kotak besi yang disebut tromol berisi uang dinaikkan dari tempat penyimpanan di dalam kapal. Tromol dimasukkan ke dalam mobil. Lalu dibawa menuju lokasi penukaran uang, Jalan Pelajar Batu Panjang. Samping Kedai Bank Riau Kepri Batu Panjang Rupat.

Pelayanan penukaran uang lang­sung disambut bahagia sebagian warga Rupat Selatan. Warga berbon­dong-bondong menukarkan pecahan uang rupiah. Apalagi bagi warga yang beraktivitas sebagai pedatang yang sangat memerlukan uang pecahan.

“Supaya mudah membalikkan uang orang yang berbelanja di kedai saya. Saya tadi menukar uang peca­han kecil Rp10 ribu, Rp5 ribu dan Rp2 ribu,” kata Syaiful Amri (45) warga Rupat Selatan. "Di sini (Rupat Selatan, red) pecahan uang kecil rupiah agak payah menukarnya. Apalagi kami yang berjualan sangat membutuhkan pecahan uang kecil. Dengan adanya Kas Keliling BI ini bisa menukarkan uang pecahan kecil lebih banyak," ujar Suyi (24) warga warga Kelurahan Batu Panjang.

Baca Juga:  Jokowi Sebut NU Garda Terdepan Perkuat Persatuan

Asisten Manager Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Riau Randy Lintjewas menjelaskan, kas keliling di pulau terpencil, terluar dan terdepan (3T) melalui Ekspedisi Perang Tanpa Senja ini merupakan program BI bekerja sama TNI AL RI untuk menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Ekspedisi menggunakan jalur laut ini berlangsung 9-17 Oktober 2019. Selama sembilan hari perjananan, kas keliling mengunjungi tujuh pulau di tiga provinsi. Yakni Pulau Rupat, Pulau Bengkalis (Bengkalis), Pulang Rangsang (Kepulauan Meranti), Pulau Kijang (Inhil) Provinsi Riau, Pulau Lepar, Pulau Toboali Provinsi Bangka Belitung dan berakhir di Pulau Sunsang Provinsi Sumatera Selatan.

Tim Kas Keliling sebanyak 13 pegawai BI dari Perwakilan Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Bank Indonesia menyiapkan modal sebanyak Rp5,6 miliar pecahan mulai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 hingga Rp100.000.

Selain pelayanan penukaran uang, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi keaslian uang rupiah dan ditutup penyerahan bantuan ke sekolah yang dikunjungi.

Komandan KRI Barakuda 633 Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo mengatakan, pihaknya sangat mendukung program kas keliling di pulau tertinggal, terluar dan terdepan Bank Indonesia. Apalagi dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia melalui kegiatan distribusi uang rupiah.

Perjalanan mengunjungi tujuh pulau berjarak sejauh 813,5 mil. Dengan kecepan jelajah rata-rata 12,5 knot, perjalanan ditempuh dalam sembilan hari perjalanan.

"Total waktu perjalanan kapal untuk mencapai pulau sasaran adalah 64 jam lebih. Alhamdulillah bisa kita lalui dengan aman dan tanpa kendala apapun," sebutnya.***

 

 

 

Ekspedisi Bela Negara Tanpa Senjata Bank Indonesia bukan hanya untuk mendistribusikan uang rupiah. Misi utama, menjaga kedaulatan Republik Indonesia di pulau terpencil, terluar dan terdalam (3T). Riau Pos berkesempatan ikut langsung mengawal misi ini dengan KRI Barakuda 633 milik TNI AL.

Laporan LISMAR SUMIRAT, Dumai

KRING, kring, kring, kring.. Sertu SAA Jendri H Saghege menekan bel yang terletak di dinding ruang kemudi. Lalu pria berseragam loreng TNI AL ini memberikan aba-aba. “Peran per­siapan kapal berlayar dan bertempur,” kata Jendri menggunakan pengeras suara.

Seluruh kru kapal siaga sesuai den­gan tugasnya masing-masing. Koman­dan KRI Barakuda 633 Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo langsung memimpin proses tolak kapal dari pelabuhan. Dua kipas KRI Barakuda 633 berputar kencang saat bersiap meninggalkan Pelabuhan Pelindo Dumai pagi itu. Gemuruh mesin kapal makin kencang ketika kapal mulai berlayar di laut lepas.

Tepat pukul 10.15 WIB, Rabu (9/10), kapal besi seberat 437,2 ton itu bertolak menuju pulau sasaran. Keberangkatan langsung dilepas Wali Kota Dumai Drs H Zulkifli AS, Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Wahyu Dili YH, Kepala Per­wakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus dan forkopimda. Pulau Rupat menjadi pulau pertama yang dikunjungi Tim Kas Keliling Bank In­donesia (BI). Tepatnya, Pulau Rupat Selatan, Kabupaten Bengkalis.

Jarak tempuh Dumai ke Pulau Rupat Selatan hanya sembilan mil laut (1 mil = 1,609 kilometer). Dengan kecepatan jelajah 15 knot, tidak perlu waktu lama bagi KRI Barakuda 633 untuk sampai ke lokasi sasaran. Hanya dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan, KRI Bara­kuda 633 sudah sampai di pulau yang berbatasan terluar langsung dengan Malaysia. Kapal dipandu berlabuh di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu­han (KSOP) Batu Panjang. Setelah bersandar, Tim Kas Keliling BI tidak langsung “ke darat”. Tim baru memulai kegiatan hari berikutnya.

Baca Juga:  5 Kombinasi Obat untuk Covid-19

“Besok pagi (Kamis, red) baru kita mulai kegiatan pelayanan pe­nukaran uang rupiah dan sosialisasi penukaran uang dan sosialisasi ke sekolah,” ucap Asisten Manager Kan­tor Perwakilan Wilayah BI Provinsi Riau Randy Lintjewas.

Matahari menanjak naik ke lan­git biru. Merah merona. Semburat tajam terasa menyengat kulit. Pagi itu, Tim Kas Keliling BI yang dibantu kru KRI Barakuda 633 me-loading modal uang rupiah dari lambung tengah kapal. Empat kotak besi yang disebut tromol berisi uang dinaikkan dari tempat penyimpanan di dalam kapal. Tromol dimasukkan ke dalam mobil. Lalu dibawa menuju lokasi penukaran uang, Jalan Pelajar Batu Panjang. Samping Kedai Bank Riau Kepri Batu Panjang Rupat.

Pelayanan penukaran uang lang­sung disambut bahagia sebagian warga Rupat Selatan. Warga berbon­dong-bondong menukarkan pecahan uang rupiah. Apalagi bagi warga yang beraktivitas sebagai pedatang yang sangat memerlukan uang pecahan.

“Supaya mudah membalikkan uang orang yang berbelanja di kedai saya. Saya tadi menukar uang peca­han kecil Rp10 ribu, Rp5 ribu dan Rp2 ribu,” kata Syaiful Amri (45) warga Rupat Selatan. "Di sini (Rupat Selatan, red) pecahan uang kecil rupiah agak payah menukarnya. Apalagi kami yang berjualan sangat membutuhkan pecahan uang kecil. Dengan adanya Kas Keliling BI ini bisa menukarkan uang pecahan kecil lebih banyak," ujar Suyi (24) warga warga Kelurahan Batu Panjang.

Baca Juga:  Reynhard Sinaga Negatif HIV

Asisten Manager Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Riau Randy Lintjewas menjelaskan, kas keliling di pulau terpencil, terluar dan terdepan (3T) melalui Ekspedisi Perang Tanpa Senja ini merupakan program BI bekerja sama TNI AL RI untuk menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Ekspedisi menggunakan jalur laut ini berlangsung 9-17 Oktober 2019. Selama sembilan hari perjananan, kas keliling mengunjungi tujuh pulau di tiga provinsi. Yakni Pulau Rupat, Pulau Bengkalis (Bengkalis), Pulang Rangsang (Kepulauan Meranti), Pulau Kijang (Inhil) Provinsi Riau, Pulau Lepar, Pulau Toboali Provinsi Bangka Belitung dan berakhir di Pulau Sunsang Provinsi Sumatera Selatan.

Tim Kas Keliling sebanyak 13 pegawai BI dari Perwakilan Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Bank Indonesia menyiapkan modal sebanyak Rp5,6 miliar pecahan mulai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 hingga Rp100.000.

Selain pelayanan penukaran uang, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi keaslian uang rupiah dan ditutup penyerahan bantuan ke sekolah yang dikunjungi.

Komandan KRI Barakuda 633 Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo mengatakan, pihaknya sangat mendukung program kas keliling di pulau tertinggal, terluar dan terdepan Bank Indonesia. Apalagi dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia melalui kegiatan distribusi uang rupiah.

Perjalanan mengunjungi tujuh pulau berjarak sejauh 813,5 mil. Dengan kecepan jelajah rata-rata 12,5 knot, perjalanan ditempuh dalam sembilan hari perjalanan.

"Total waktu perjalanan kapal untuk mencapai pulau sasaran adalah 64 jam lebih. Alhamdulillah bisa kita lalui dengan aman dan tanpa kendala apapun," sebutnya.***

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari