JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian kerusuhan yang terjadi di Jakarta mulai Selasa (21/5/2019). Tercatat ada 6 orang meninggal dunia dan 200 orang terluka.
Mantan Danjen Kopassus itu menyatakan, dirinya prihatin atas meninggalnya sejumlah orang akibat bentrok dengan aparat kepolisian. Prabowo kemudian menyerukan seluruh pihak untuk dapat menahan diri dan tidak melakukan kekerasan fisik dalam menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi di depan kantor Bawaslu. Ia menegaskan, penyampaian aspirasi harus dilakukan secara sopan, damai dan berakhlak.
’’Pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik. Termasuk kepada seluruh pejabat publik, kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi. Apalagi di bulan Ramadan yang suci dan baik ini,’’ kata Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Prabowo juga menyatakan, pihaknya tidak ingin peristiwa kekerasan terulang kembali sebagaimana yang telah terjadi pada Selasa (21/5) dini hari. Menurut Ketua Umum Gerindra itu, kejadian tersebut telah mencoreng martabat dan marwah bangsa Indonesia.
’’Jangan boleh terjadi lagi. Apabila hal ini terjadi lagi, maka kami sangat khawatir, rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sangat sulit untuk kita rangkai kembali,’’ terangnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga mengharapkan, agar tidak ada yang menggunakan TNI dan Polri sebagai alat kepentingan kekuasaan. Ia meminta agar aparat keamanan, khususnya TNI dan Polri yang masih aktif lebih arif lagi dalam menggunakan senjatanya.
’’Saya mohon kita ingat bersama seragam, makanan dan senjata yang Anda gunakan dibiayai oleh rakyat. Saudara kami mohon, jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat, apalagi memukul dan menembak rakyat kita sendiri,’’ pungkasnya.(igmanibrahim)
Sumber: Prabowo Subianto
Editor: Fopin A Sinaga