Jika puasa Ramadan diibaratkan lembaga pendidikan, bisa dikatakan bagaikan univertas kehidupan. Di dalam univertas ini, ada fakultas pendidikan yang mengajarkan bagaimana mendidik diri menjadi insan kamil atau manusia yang sempurna. Pada fakultas ini diajarkan bagaimana mendidik diri untuk belajar bersabar, peduli pada orang miskin, anak yatim, dan duafa juga pada sesama umat Islam di dunia ini.
Pada universitas ini juga terdapat fakultas psikologi, diajarkan bagaimana memahami orang lain, menjadikan diri tawaduk (rendah hati), qona’ah (merasa cukup), memiliki sikap yang baik dan terus menerus riadah (melatih diri) dengan berzikir baik dengan lisan dan hati, sehingga diri pun menjadi insan kamil (manusia yang sempurna).
Ada juga fakultas kesehatan. Pada Ramadan ini diajarkan bagaimana hidup sehat, bukan hanya sehat fisik tetapi juga sehat pikiran. Makan secukupnya, tidak berlebihan, melatih metabolisme tubuh yang selama setahun lebih bekerja keras. Maka selama sebulan ini kerjanya dikurangi, melatih diri selama qiyamul lail (mendirikan malam-malam Ramadan dengan amalan salat sunnah dan lainnya). Psikis pun dilatih untuk berbuat baik; menjaga tutur kata yang baik, berpikir positif, menjauhkan diri dari prasangka buruk dan aktivitas pikiran lainya.
Ada juga fakultas ekonomi, sebab selama Ramadan ini segala amal kerbaikan dilipatgandakan. Secara ekonomi, tentunya sangat menguntungkan, maka jangan heran banyak orang bersedekah pada bulan suci ini. Dianjurkan memperbanyak membaca Alquran, apalagi pada bulan suci ini diturunkannya Alquran. Juga ada malam lailatulqadar, di mana pada malam ini jika beribadah penuh akan mendapatkan pahala sama dengan seribu malam. Subhanallah.
Masih banyak ruang fakultas yang menarik untuk dikaji selama Ramadan ini. Kita bebas memilih ruang mana yang kita manfaatkan. Jangan sampai kita tidak memasuki ruang yang penuh berkah ini, sehingga selama Ramadan kita tidak mendapatkan keberkahan.
Jangan biarkan diri ini melepas Ramadan tanpa kesan. Mari manfaat Ramadan ini sebaik mungkin. Belum tentu tahun depan kita bisa memasuki Ramadan yang penuh hikmah ini. Masih tersisa malam-malam terakhir Ramadan.
Ayo kita manfaatkan sepuluh malam terakhir yang merupakan malam-malam yang sangat ditunggu-tunggu. Jangan biarkan sepuluh malam terakhir berlalu begitu saja. Mari beribadah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita.***