Senin, 20 Oktober 2025
spot_img

PBB Kutuk Aksi Penikaman Muazin di Masjid Raya London

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure mengutuk keras peristiwa penikaman seorang muazin oleh seorang pemuda kulit putih, saat mengumandangkan azan di Masjid Raya London, Inggris, Kamis (20/2) waktu setempat.

Menurut Pure, tragedi penyerangan di Masjid Raya London bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi sebuah serangan teror yang keji. Penikaman tersebut menunjukkan terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan menyerang siapa saja tanpa diidentikkan dengan kelompok tertentu.

“Narasi global selalu memojokkan Islam sebagai agama teror, buktinya tragedi di Masjid Raya London, umat Islam yang menjadi korban dan ini bukan playing victim,” ujar Pure di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca Juga:  Sulap Limbah Perca Jadi Masker

Pure menambahkan, narasi-narasi global yang mem-framing Islam sebagai agama teror telah menimbulkan ekspresi dan reaksi Islamophobia. Bahkan, intimidasi dan teror telah nyata dialamatkan ke umat Islam yang tidak berdosa.

"Saya kira tragedi Masjid Raya London adalah momentum strategis kontra opini atas narasi global yang selalu memojokkan umat Islam sebagai aktor pesakitan dalam perang terorisme internasional," ucapnya.

Untuk itu, Pure mengajak umat Islam Indonesia merespons tragedi Masjid Raya London melalui akun media sosial masing-masing sebagai ungkapan rasa simpati sekaligus mengutuk keras serangan teror tersebut.

“Ayo, ringankan jari untuk ungkapkan rasa simpati atas serangan teror di Masjid Raya London. Insyaallah akan menjadi ladang amal,” pungkas Pure.(gir/jpnn)

Baca Juga:  Keppres Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional Dikeluarkan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure mengutuk keras peristiwa penikaman seorang muazin oleh seorang pemuda kulit putih, saat mengumandangkan azan di Masjid Raya London, Inggris, Kamis (20/2) waktu setempat.

Menurut Pure, tragedi penyerangan di Masjid Raya London bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi sebuah serangan teror yang keji. Penikaman tersebut menunjukkan terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan menyerang siapa saja tanpa diidentikkan dengan kelompok tertentu.

“Narasi global selalu memojokkan Islam sebagai agama teror, buktinya tragedi di Masjid Raya London, umat Islam yang menjadi korban dan ini bukan playing victim,” ujar Pure di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca Juga:  Komitmen Pemerataan Vaksin

Pure menambahkan, narasi-narasi global yang mem-framing Islam sebagai agama teror telah menimbulkan ekspresi dan reaksi Islamophobia. Bahkan, intimidasi dan teror telah nyata dialamatkan ke umat Islam yang tidak berdosa.

"Saya kira tragedi Masjid Raya London adalah momentum strategis kontra opini atas narasi global yang selalu memojokkan umat Islam sebagai aktor pesakitan dalam perang terorisme internasional," ucapnya.

- Advertisement -

Untuk itu, Pure mengajak umat Islam Indonesia merespons tragedi Masjid Raya London melalui akun media sosial masing-masing sebagai ungkapan rasa simpati sekaligus mengutuk keras serangan teror tersebut.

“Ayo, ringankan jari untuk ungkapkan rasa simpati atas serangan teror di Masjid Raya London. Insyaallah akan menjadi ladang amal,” pungkas Pure.(gir/jpnn)

- Advertisement -
Baca Juga:  MK: UU Ciptaker Inkonstitusional Bersyarat

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure mengutuk keras peristiwa penikaman seorang muazin oleh seorang pemuda kulit putih, saat mengumandangkan azan di Masjid Raya London, Inggris, Kamis (20/2) waktu setempat.

Menurut Pure, tragedi penyerangan di Masjid Raya London bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi sebuah serangan teror yang keji. Penikaman tersebut menunjukkan terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan menyerang siapa saja tanpa diidentikkan dengan kelompok tertentu.

“Narasi global selalu memojokkan Islam sebagai agama teror, buktinya tragedi di Masjid Raya London, umat Islam yang menjadi korban dan ini bukan playing victim,” ujar Pure di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca Juga:  MK: UU Ciptaker Inkonstitusional Bersyarat

Pure menambahkan, narasi-narasi global yang mem-framing Islam sebagai agama teror telah menimbulkan ekspresi dan reaksi Islamophobia. Bahkan, intimidasi dan teror telah nyata dialamatkan ke umat Islam yang tidak berdosa.

"Saya kira tragedi Masjid Raya London adalah momentum strategis kontra opini atas narasi global yang selalu memojokkan umat Islam sebagai aktor pesakitan dalam perang terorisme internasional," ucapnya.

Untuk itu, Pure mengajak umat Islam Indonesia merespons tragedi Masjid Raya London melalui akun media sosial masing-masing sebagai ungkapan rasa simpati sekaligus mengutuk keras serangan teror tersebut.

“Ayo, ringankan jari untuk ungkapkan rasa simpati atas serangan teror di Masjid Raya London. Insyaallah akan menjadi ladang amal,” pungkas Pure.(gir/jpnn)

Baca Juga:  Lokakarya Kepala SMK Muhammadiyah Se-Sumatera dan Kalimantan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari