Kamis, 4 Juli 2024

PBB Kutuk Aksi Penikaman Muazin di Masjid Raya London

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure mengutuk keras peristiwa penikaman seorang muazin oleh seorang pemuda kulit putih, saat mengumandangkan azan di Masjid Raya London, Inggris, Kamis (20/2) waktu setempat.

Menurut Pure, tragedi penyerangan di Masjid Raya London bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi sebuah serangan teror yang keji. Penikaman tersebut menunjukkan terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan menyerang siapa saja tanpa diidentikkan dengan kelompok tertentu.

- Advertisement -

“Narasi global selalu memojokkan Islam sebagai agama teror, buktinya tragedi di Masjid Raya London, umat Islam yang menjadi korban dan ini bukan playing victim,” ujar Pure di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca Juga:  Zukri Tegaskan Infrastruktur Harus Jadi Prioritas

Pure menambahkan, narasi-narasi global yang mem-framing Islam sebagai agama teror telah menimbulkan ekspresi dan reaksi Islamophobia. Bahkan, intimidasi dan teror telah nyata dialamatkan ke umat Islam yang tidak berdosa.

"Saya kira tragedi Masjid Raya London adalah momentum strategis kontra opini atas narasi global yang selalu memojokkan umat Islam sebagai aktor pesakitan dalam perang terorisme internasional," ucapnya.

- Advertisement -

Untuk itu, Pure mengajak umat Islam Indonesia merespons tragedi Masjid Raya London melalui akun media sosial masing-masing sebagai ungkapan rasa simpati sekaligus mengutuk keras serangan teror tersebut.

“Ayo, ringankan jari untuk ungkapkan rasa simpati atas serangan teror di Masjid Raya London. Insyaallah akan menjadi ladang amal,” pungkas Pure.(gir/jpnn)

Baca Juga:  Pertamina Menatap Operasi Kelas Dunia lewat Big Data

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure mengutuk keras peristiwa penikaman seorang muazin oleh seorang pemuda kulit putih, saat mengumandangkan azan di Masjid Raya London, Inggris, Kamis (20/2) waktu setempat.

Menurut Pure, tragedi penyerangan di Masjid Raya London bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi sebuah serangan teror yang keji. Penikaman tersebut menunjukkan terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan menyerang siapa saja tanpa diidentikkan dengan kelompok tertentu.

“Narasi global selalu memojokkan Islam sebagai agama teror, buktinya tragedi di Masjid Raya London, umat Islam yang menjadi korban dan ini bukan playing victim,” ujar Pure di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca Juga:  Durian Senja Pelangi yang Manis dan Pahit

Pure menambahkan, narasi-narasi global yang mem-framing Islam sebagai agama teror telah menimbulkan ekspresi dan reaksi Islamophobia. Bahkan, intimidasi dan teror telah nyata dialamatkan ke umat Islam yang tidak berdosa.

"Saya kira tragedi Masjid Raya London adalah momentum strategis kontra opini atas narasi global yang selalu memojokkan umat Islam sebagai aktor pesakitan dalam perang terorisme internasional," ucapnya.

Untuk itu, Pure mengajak umat Islam Indonesia merespons tragedi Masjid Raya London melalui akun media sosial masing-masing sebagai ungkapan rasa simpati sekaligus mengutuk keras serangan teror tersebut.

“Ayo, ringankan jari untuk ungkapkan rasa simpati atas serangan teror di Masjid Raya London. Insyaallah akan menjadi ladang amal,” pungkas Pure.(gir/jpnn)

Baca Juga:  Jubir KPK: Lima Komisioner KPK Dipastikan Tidak Mundur

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari