Kamis, 19 September 2024

Menkumham Yasonna Akhirnya Minta Maaf

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Permintaan maaf ini dilakukan Yasonna usai kantornya di demo oleh ribuan warga Tanjung Priok.

"Saya menyampaikan terima kasih, bahwa saya diingatkan oleh saudara-saudara saya warga Tanjung Priok, sekaligus ingin menjelaskan apa yang saya sampaikan saat acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta. Itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung perasaan saudara-saudara di Tanjung Priok," kata Yasonna dalam konferensi pers di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Politikus PDI Perjuangan ini menyebut, pernyataannya dalam acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta di salah artikan. Menurutnya, pernyataanya itu harus disikapi secara ilmiah bukan bernuanasa politis.

Baca Juga:  Hubungan Cina-AS Tetap Stabil dan Harmonis

"Karena diplintir-plintir ada beda informasi yang disampaikan ke publik, sehingga adanya perbedaan pendapat," ucap Yasonna.

- Advertisement -

Merespons hal ini, lanjut Yasonna, dirinya akan bertemu dengan tokoh masyarakat Tanjung Priok. Hal ini diharapkan dapat meredam emosi warga, sehingga tidak timbul kesalahpahaman.

"Saya akan cari waktu yang pas untuk nanti bertemu tokoh masyarakat di Tanjung Priok," pungkasnya.

- Advertisement -

Untuk diketahui, pada Rabu (22/1) siang ribuan warga berdemonstrasi di depan Gedung Kemenkumham. Unjuk rasa itu bertemakan ‘Aksi Damai 221 Priok Bersatu’, massa menuntut Yasonna Laoly untuk meminta maaf terkait pernyataannya saat berpidato di Lapas Narkotika kelas II Jakarta.

Dalam sambutannya, dalam acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta, Yasonna berbicara masalah kriminalitas yang dihubungkan dengan masyarakat Tanjung Priok. Pernyataan Yasonna pun kemudian menyinggung warga Tanjung Priok yang berujung aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenkumham.

Baca Juga:  Dua Tersangka Pencurian Diamankan Unit Reskrim Polsek Bangko

"Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum Areas.Bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak. Tapi coba pergi ke Tanjung Priok di situ ada kriminal. lahir dari kemiskinan," tukas Yasonna.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Permintaan maaf ini dilakukan Yasonna usai kantornya di demo oleh ribuan warga Tanjung Priok.

"Saya menyampaikan terima kasih, bahwa saya diingatkan oleh saudara-saudara saya warga Tanjung Priok, sekaligus ingin menjelaskan apa yang saya sampaikan saat acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta. Itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung perasaan saudara-saudara di Tanjung Priok," kata Yasonna dalam konferensi pers di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Politikus PDI Perjuangan ini menyebut, pernyataannya dalam acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta di salah artikan. Menurutnya, pernyataanya itu harus disikapi secara ilmiah bukan bernuanasa politis.

Baca Juga:  GP Ansor Serahkan Bantuan Covid-19

"Karena diplintir-plintir ada beda informasi yang disampaikan ke publik, sehingga adanya perbedaan pendapat," ucap Yasonna.

Merespons hal ini, lanjut Yasonna, dirinya akan bertemu dengan tokoh masyarakat Tanjung Priok. Hal ini diharapkan dapat meredam emosi warga, sehingga tidak timbul kesalahpahaman.

"Saya akan cari waktu yang pas untuk nanti bertemu tokoh masyarakat di Tanjung Priok," pungkasnya.

Untuk diketahui, pada Rabu (22/1) siang ribuan warga berdemonstrasi di depan Gedung Kemenkumham. Unjuk rasa itu bertemakan ‘Aksi Damai 221 Priok Bersatu’, massa menuntut Yasonna Laoly untuk meminta maaf terkait pernyataannya saat berpidato di Lapas Narkotika kelas II Jakarta.

Dalam sambutannya, dalam acara resolusi pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas II A Jakarta, Yasonna berbicara masalah kriminalitas yang dihubungkan dengan masyarakat Tanjung Priok. Pernyataan Yasonna pun kemudian menyinggung warga Tanjung Priok yang berujung aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenkumham.

Baca Juga:  Buat Bingung, Draf Omnibus Law Berubah Lagi, Kini jadi 812 Halaman

"Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum Areas.Bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak. Tapi coba pergi ke Tanjung Priok di situ ada kriminal. lahir dari kemiskinan," tukas Yasonna.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari