Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Satu Hektare Lahan di Dumai Terbakar

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kemarau yang terjadi dalam beberapa hari belakangan mulai menimbulkan titik api di Kota Dumai. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi. Ahad (19/6), kurang lebih  satu hektare lahan semak belukar di Kelurahaan Bangsal Aceh , Kecamatan Sungai Sembilan, terbakar.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Amrizal Anara mengungkapkan, bahwa lahan yang terbakar di Kelurahaan Bangsal Aceh sudah terjadi sejak Ahad.

"Lahan yang terbakar itu semak belukar dan berada di lahan gambut, kurang lebih sekitar satu hektare, namun sudah berhasil kami padamkan,"  katanya kepada wartawan, Senin (20/9).

Amrizal  menerangkan, meskipun  proses pemadaman sudah dilakukan, namun karena kawasan yang terbakar itu berada di lahan gambut, maka perlu dilakukan  pendinginan di lokasi kebakaran.

Baca Juga:  John Kei Ditangkap, Kapolri: Preman Jangan Diberi Ruang

Diakuinya, kondisi lahan gambut yang terbakar ini memang harus dilakukan pendinginan, dan saat ini tim gabungan masih terus melakukan pendinginan.

"Untuk sumber air tersedia. Hanya saja jika angin kencang bisa saja api kembali muncul, dan kami masih terus melakukan pendinginan,"  terangnya.

Ia mengatakan, penetapan status siaga karhutla sesuai arahan Gubernur. Sebab, sebelum provinsi menetapkan status siaga, terlebih dahulu Pemprov Riau meminta kabupaten dan kota yang daerahnya sudah terjadi kebakaran untuk menetapkan status siaga darurat.

Ia menerangkan, bahwa Pemerintah Kota Dumai sudah menetapkan status siaga darurat karhuta, hal ini dilakukan sebagai antisipasi, dalam menangani karhutla di Kota Dumai.

"Status siaga darurat karhutla untuk mencegah sebelum kebakatan terjadi. Sebab jika statusnya belum ditetapkan, susah propinsi dan pusat mendroping water bombing," terangnya.

Baca Juga:  Provokator Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Korban Covid-19 Ditangkap

Selain itu, Amrizal meminta kerja sama camat dan lurah untuk bersama-sama memantau dan memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

"Intinya harus ada kerja sama di semua lini  agar bisa memetakan dan mengantisipasi karhutla yang terjadi di Dumai," pungkasnya.(mx12/lim)

Laporan RPG, Dumai

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kemarau yang terjadi dalam beberapa hari belakangan mulai menimbulkan titik api di Kota Dumai. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi. Ahad (19/6), kurang lebih  satu hektare lahan semak belukar di Kelurahaan Bangsal Aceh , Kecamatan Sungai Sembilan, terbakar.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Amrizal Anara mengungkapkan, bahwa lahan yang terbakar di Kelurahaan Bangsal Aceh sudah terjadi sejak Ahad.

"Lahan yang terbakar itu semak belukar dan berada di lahan gambut, kurang lebih sekitar satu hektare, namun sudah berhasil kami padamkan,"  katanya kepada wartawan, Senin (20/9).

Amrizal  menerangkan, meskipun  proses pemadaman sudah dilakukan, namun karena kawasan yang terbakar itu berada di lahan gambut, maka perlu dilakukan  pendinginan di lokasi kebakaran.

Baca Juga:  Setnov Harus Ditempatkan di Nusakambangan

Diakuinya, kondisi lahan gambut yang terbakar ini memang harus dilakukan pendinginan, dan saat ini tim gabungan masih terus melakukan pendinginan.

- Advertisement -

"Untuk sumber air tersedia. Hanya saja jika angin kencang bisa saja api kembali muncul, dan kami masih terus melakukan pendinginan,"  terangnya.

Ia mengatakan, penetapan status siaga karhutla sesuai arahan Gubernur. Sebab, sebelum provinsi menetapkan status siaga, terlebih dahulu Pemprov Riau meminta kabupaten dan kota yang daerahnya sudah terjadi kebakaran untuk menetapkan status siaga darurat.

- Advertisement -

Ia menerangkan, bahwa Pemerintah Kota Dumai sudah menetapkan status siaga darurat karhuta, hal ini dilakukan sebagai antisipasi, dalam menangani karhutla di Kota Dumai.

"Status siaga darurat karhutla untuk mencegah sebelum kebakatan terjadi. Sebab jika statusnya belum ditetapkan, susah propinsi dan pusat mendroping water bombing," terangnya.

Baca Juga:  Mahkamah Konstitusi Meniadakan Sidang hingga 31 Maret 2020

Selain itu, Amrizal meminta kerja sama camat dan lurah untuk bersama-sama memantau dan memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

"Intinya harus ada kerja sama di semua lini  agar bisa memetakan dan mengantisipasi karhutla yang terjadi di Dumai," pungkasnya.(mx12/lim)

Laporan RPG, Dumai

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kemarau yang terjadi dalam beberapa hari belakangan mulai menimbulkan titik api di Kota Dumai. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi. Ahad (19/6), kurang lebih  satu hektare lahan semak belukar di Kelurahaan Bangsal Aceh , Kecamatan Sungai Sembilan, terbakar.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Amrizal Anara mengungkapkan, bahwa lahan yang terbakar di Kelurahaan Bangsal Aceh sudah terjadi sejak Ahad.

"Lahan yang terbakar itu semak belukar dan berada di lahan gambut, kurang lebih sekitar satu hektare, namun sudah berhasil kami padamkan,"  katanya kepada wartawan, Senin (20/9).

Amrizal  menerangkan, meskipun  proses pemadaman sudah dilakukan, namun karena kawasan yang terbakar itu berada di lahan gambut, maka perlu dilakukan  pendinginan di lokasi kebakaran.

Baca Juga:  Dukung Usulan Cuti Melahirkan 6 Bulan

Diakuinya, kondisi lahan gambut yang terbakar ini memang harus dilakukan pendinginan, dan saat ini tim gabungan masih terus melakukan pendinginan.

"Untuk sumber air tersedia. Hanya saja jika angin kencang bisa saja api kembali muncul, dan kami masih terus melakukan pendinginan,"  terangnya.

Ia mengatakan, penetapan status siaga karhutla sesuai arahan Gubernur. Sebab, sebelum provinsi menetapkan status siaga, terlebih dahulu Pemprov Riau meminta kabupaten dan kota yang daerahnya sudah terjadi kebakaran untuk menetapkan status siaga darurat.

Ia menerangkan, bahwa Pemerintah Kota Dumai sudah menetapkan status siaga darurat karhuta, hal ini dilakukan sebagai antisipasi, dalam menangani karhutla di Kota Dumai.

"Status siaga darurat karhutla untuk mencegah sebelum kebakatan terjadi. Sebab jika statusnya belum ditetapkan, susah propinsi dan pusat mendroping water bombing," terangnya.

Baca Juga:  Setelah Insiden Tewasnya Kru, Alec Baldwin Merasa Sangat Hancur

Selain itu, Amrizal meminta kerja sama camat dan lurah untuk bersama-sama memantau dan memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

"Intinya harus ada kerja sama di semua lini  agar bisa memetakan dan mengantisipasi karhutla yang terjadi di Dumai," pungkasnya.(mx12/lim)

Laporan RPG, Dumai

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari