Berkenalan dengan Wakil Bupati Husni Merza BBA MM terasa hangat dan santun. Ia bukan tipe orang yang pencerita, tapi ketika ditanya sesuatu, ia akan menjelaskan secara runut dan utuh. Sehingga lawan bicaranya akan paham dan benar-benar mengerti.
Ternyata Husni Merza tidak pernah menyangka bisa menjadi Wakil Bupati Siak. Sebab dia tidak pernah bercita-cita untuk terjun ke dunia politik. Dia jauh jauh hari sudah ingin menjadi pengusaha. Makanya dia kuliah di luar negeri yaitu di Malaysia, tujuannya untuk mempermudah aksesnya membuka usaha di Batam dan Singapura.
"Ayah saya Ibnu Khadun, mengingatkan kalau bisa jangan bekerja dengan orang lain, tapi sebaliknya bukalah usaha dan dengan usaha itu bisa memberikan pekerjaan kepada orang lain," ungkap Husni Merza.
Hal itu pula yang membuatnya bersemangat untuk terus belajar dan berusaha. Sejak kecil dia sudah ditempa menjadi lelaki yang mandiri dan kuat. "Umur 12 tahun saya sudah berpisah dengan kedua orang tua saya. Saya belajar di Pondok Pesantren. Satu kamar dengan teman-teman dari berbagai provinsi. Dari sanalah saya mengawali menghargai perbedaan," terangnya.
Husni Merza tumbuh menjadi lelaki yang religius karena lingkungan pesantren menempanya. Dia rendah hati dan terbuka, sehingga dia memiliki banyak teman.
Tamat dari pesantren dia melanjutkan kuliah ke International Islamic University Malaysia (S-1 Administrasi Bisnis). Lagi-pagi dia berteman dengan orang-orang dari sebagai negara. Tapi karena dia sudah memulai penghargaan perbedaan sejak di pesantren, membuat Husni Merza lebih terbuka.
‘’Saya berteman dan belajar dari orang-orang berbagai negara, tidak hanya mahasiswa tapi dosennya juga dari berbagai bangsa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Tanpa bahasa Inggris tidak bisa mengikuti mata kuliah, sebab presentasi juga menggunakan bahasa Inggris." ungkapnya.
Tahun pertama, Husni Merza satu kamar dengan mahasiswa Bangladesh, Srilanka dan Mali (Afrika). Untuk bisa lancar bahasa Inggris, menurut Husni Merza perlu persiapan sampai 9 bulan.
Tapi dia bisa melalui itu semua. Dia belajar banyak dari momen itu. Bahkan sampai saat ini, dia masih berkomunikasi dengan teman-teman kuliahnya juga dengan beberapa dosennya.
"Kami saling mendukung dan memberikan semangat untuk terus berbuat dan memberikan yang terbaik," katanya.
Selesai kuliah di negeri jiran Malaysia, Husni sempat ikut keluarganya yang bekerja sebagai kontraktor, sebelum akhirnya tes menjadi komisioner KPU dan terpilih sebagai letua KPU Siak.
Besar peluang untuk dia menjadi aparatur sipil negara, namun peluang itu dilewatkannya. Menurutnya, bukan di situ tempatnya. Dia ingin jadi pengusaha dan memberikan pekerjaan kepada orang lain, seperti pesan ayahnya.
Husni melanjutkan kuliah S-2 ke UII Jogjakarta jurusan Manajamen Keuangan, dan itu menjadi bekalnya untuk mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat dan lingkungan.
Menyangkut sejak kapan dia terjun ke dunia politik dan kenapa berkenan dan akhirnya menjadi wakil Bupati Siak, dia menceritakan dengan rinci dan lugas.
Menjelang Pilkada, Lembaga Adat Melayu Siak mengeluarkan warkah. Ada beberapa nama yang muncul, dan namanya berada di atas bersama salah seorang tokoh dari ASN kala itu.
Husni Merza mengaku sangat menghargai itu, namun dia tidak begitu berharap. Terlebih dia sangat menghargai orang-orang yang namanya diusulkan LAM Siak termasuk sang tokoh dari ASN itu.
Bersama seiring berjalannya waktu, dia dipanggil Alfedri ke kediamannya. Pembicaraan perihal kesediaan dia untuk mendampingi Alfedri sebagai wakil bupati.
‘’Saya tidak langsung menjawab. Saya katakan harus membicarakan hal itu kepada keluarga besar. Tapi Pak Alfedri meminta jawaban saat itu juga. Karena sebagai anak jati Siak, Pak Alfedri yakin saya bisa bersamanya membangun Siak," terang Husni Merza.
Keputusan yang sudah diambilnya mendapat dukungan penuh keluarga. Bahkan sebelum dia mengambil keputusan, dia tiga kali menemui tokoh dari ASN tersebut, berdiskusi sekaligus memastikan dia apakah bersedia maju sebagai wakil bupati mendampingi Pak Alfedri, mengingat dalam warkah LAM Siak, nama dia dan Pak Tengku Said Hamzah bergulir.
Setelah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sejumlah tokoh dan keluarga besarnya mendukung, Husni Merza maju menjadi wakil Bupati Siak dalam Pilkada lalu, dan Alhamdulillah terpilih dan pada hari ini, Senin (21/6) dilantik di Gedung Daerah Riau di Pekanbaru.
"Saya orang yang sangat menghargai perbedaan. Bagi saya perbedaan adalah realita dan rahmat. Mari bersama untuk membangun Siak. Sebagai pemimpin, saya hadir sebagai wakil bupati semua golongan, semua masyarakat Siak," ungkap Husni Merza, suami dari dara Bengkalis 1996 itu.
Di pemerintahan demikian juga, ASN dan honorer yang memiliki pandangan dan pemikiran berbeda akan dirangkul, tidak ada lagi nomor-nomoran. Berikan yang terbaik sebagai pelayan masyarakat.(mng/adv)