Jumat, 28 November 2025
spot_img

Ada 22 Kasus Corona Baru, Beijing Mengkhawatirkan

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Cina mengumumkan adanya 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) setelah melakukan tes massal terhadap warganya.

Selain 22 kasus baru positif Covid-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif Covid-19 sejak 11 Juni lalu.

Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi Covid-19 di Cina setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.

Wabah baru ini pertama kali muncul di Pasar Xinfadi, salah satu penyedia bahan makanan di Beijing. Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor.

Baca Juga:  Besok, Kemenag Imbau Umat Muslim Laksanakan Salat Gerhana Matahari

Pada Jumat lalu, pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi. Pasar ini diketahui memasok lebih dari 70 persen produk segar dari Beijing.

Karyawan pasar hingga kurir pengiriman makanan kini tengah menjalani pemeriksaan. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kampanye nasional untuk memeriksa makanan impor.

Ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) Cina, Liu Xiaofeng mengatakan bahwa meski wabah baru tengah "dikendalikan", tapi Beijing akan menghadapi beberapa kasus baru ke depan.

Xiaofeng mengatakan bahwa orang-orang yang tak mendatangi Pasar Xinfadi dalam rentang 30 Mei-12 Juni berisiko sangat rendah terinfeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga:  Menaker Minta Gubernur Pastikan Pengusaha Bayar THR kepada Pekerja

"Mereka tidak harus membuat janji untuk melakukan uji swab," ujarnya.

Sumber: Xinhua/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Cina mengumumkan adanya 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) setelah melakukan tes massal terhadap warganya.

Selain 22 kasus baru positif Covid-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif Covid-19 sejak 11 Juni lalu.

Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi Covid-19 di Cina setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.

Wabah baru ini pertama kali muncul di Pasar Xinfadi, salah satu penyedia bahan makanan di Beijing. Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor.

Baca Juga:  Survei SRMC: 79 Persen Warga Percaya Jokowi Mampu Membawa Indonesia Keluar dari Krisis Ekonomi

Pada Jumat lalu, pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi. Pasar ini diketahui memasok lebih dari 70 persen produk segar dari Beijing.

- Advertisement -

Karyawan pasar hingga kurir pengiriman makanan kini tengah menjalani pemeriksaan. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kampanye nasional untuk memeriksa makanan impor.

Ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) Cina, Liu Xiaofeng mengatakan bahwa meski wabah baru tengah "dikendalikan", tapi Beijing akan menghadapi beberapa kasus baru ke depan.

- Advertisement -

Xiaofeng mengatakan bahwa orang-orang yang tak mendatangi Pasar Xinfadi dalam rentang 30 Mei-12 Juni berisiko sangat rendah terinfeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga:  Besok, Kemenag Imbau Umat Muslim Laksanakan Salat Gerhana Matahari

"Mereka tidak harus membuat janji untuk melakukan uji swab," ujarnya.

Sumber: Xinhua/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Cina mengumumkan adanya 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) setelah melakukan tes massal terhadap warganya.

Selain 22 kasus baru positif Covid-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif Covid-19 sejak 11 Juni lalu.

Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi Covid-19 di Cina setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.

Wabah baru ini pertama kali muncul di Pasar Xinfadi, salah satu penyedia bahan makanan di Beijing. Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor.

Baca Juga:  PT CPI Janji Perbaiki Kerusakan Jalan Provinsi

Pada Jumat lalu, pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi. Pasar ini diketahui memasok lebih dari 70 persen produk segar dari Beijing.

Karyawan pasar hingga kurir pengiriman makanan kini tengah menjalani pemeriksaan. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kampanye nasional untuk memeriksa makanan impor.

Ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) Cina, Liu Xiaofeng mengatakan bahwa meski wabah baru tengah "dikendalikan", tapi Beijing akan menghadapi beberapa kasus baru ke depan.

Xiaofeng mengatakan bahwa orang-orang yang tak mendatangi Pasar Xinfadi dalam rentang 30 Mei-12 Juni berisiko sangat rendah terinfeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga:  Menaker Minta Gubernur Pastikan Pengusaha Bayar THR kepada Pekerja

"Mereka tidak harus membuat janji untuk melakukan uji swab," ujarnya.

Sumber: Xinhua/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari