Rabu, 18 September 2024

Bahaya Tidur Mendengkur, Waspadalah!

Tidur mendengkur sering dianggap sebagai tidur yang pulas atau tidur nyenyak. Ada lagi yang mengatakan karena kelelahan akibat aktifitas siang hari yang begitu banyak. Bahkan ada yang menyatakan tidur mendengkur menunjukan sebuah kemakmuran. Orang yang tidur mendengkur tidak tahu kalau dirinya mempunyai kebiasaan ini. Walaupun sebenarnya dia mempunyai telinga darah sehingga tekanannya menjadi tinggi. Oleh karena itu, henti nafas pada tidur mendengkur akan menimbulkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Sebuah publikasi ilmiah internasional berani mengatakan bahawa tidur mendengkur jauh lebih berbahaya dari kolesterol tinggi dan kebiasan merokok untuk terjadi bahaya penyakit jantung.

Tidak itu saja, tidur yang terputus-putus pada sleep apnea menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk. Seringnya tidur mendengkur ini diketahui dari teman tidurnya. Namun apapun itu, dibalik tidur mendengkur ada bahaya besar untuk kesehatan,bukan sekedar menganggu untuk orang disebelahnya.

Tidur mendengkur berpotensi untuk terjadinya henti nafas saat tidur akibat tertutupnya saluran nafas atas akibat sumbatan parsial atau pun komplit. Henti nafas saat tidur ini dikenal dengan istilah sleep apnea. Pada kondisi ini udara yang masuk ke tubuh sedikit dan tekanan di rongga dada menjadi besar sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Begitupun dengan pembuluh oksigen dalam darah pada proses kronik mengakibatkan terjadinya gangguan metabolik. Hal inilah yang menjadi sumber terjadinya intoleransi glukosa,  resistensi insulin dan diabetes. Diperkirakan 40 persen orang dengan sleep apnea mengalami diabetes dan 23 persen penderita diabetes mengalami sleep apnea.

Mengingat begitu bahaya tidur mendengkur terhadap kesehatan, sudah tentu kita tidak bisa meremehkan kebiasaan yang satu ini. Lalu apakah penyebab tidur mendengkur tersebut?

- Advertisement -

Obesitas merupakan penyebab terbanyak orang tidur mendengkur dengan sleep apnea dengan angka sekitar 80 persen. Peningkatan berat badan sebesar 10 persen dapat mkeningkatkan resiko terjadinya sleep apnea sebesar 6 kali lipat. Pada obesitas terjadi penumpukan lemak yang banyak di sekitar tenggorok sehingga menyempitkan jalan nafas.

Baca Juga:  3 Hari Guru Honorer Belum Bisa Daftar PPPK 2021

Selanjutnya bentuk leher. Kebanyak bentuk leher orang Asia pendek. Sehingga ini yang menjadi faktor pemicu tidur mendengkur terutama positional sleep apnea yaitu tidur mendengkur yang terjadi karena posisi saat berbaring. Ukuran lingkar leher sangat berpengaruh untuk terjadinya sleep apnea. Penelitian menyebutkan lingkar leher orang-orang dengan sleep apnea adalah 43,7 cm atau lebih. Sedangkan tidur normal berada pada anagka 39,6 cm  atau kurang.

- Advertisement -

Faktor umur juga berpangaruh terhadap kejadian tidur mendengkur. Bertambahnya umur, menyebabkan tonus otot juga berkurang, sehingga otot yang mengendur ini menyempiktan jalan nafas saat tidur. Kondisi ini mulai terjadi pada usis diatas 50 tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari tidur mendengkur ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Kenapa bisa demikian? Jawabnya karena laki-laki mempunyai struktur boks suara yang tinggi sehingga jalan nafas nya lebih sempit dibanding perempuan. Selain itu efek hormon testoseron juag mempengaruhi mekanisme di saluran nafas.

Penyebab lain tidur mendengkur adalah karena kelaian  struktur jalan nafas. Salah satunya adalah amandel yang besar. Amandel yang besar tidak hanya menyebabkan sleep apne pada anak-anak, juga orang dewasa. Pada anak-anak sleep apnea diperparah dengan terjadinya pembesarn adenoid ( amandel belakang hidung, red)

Kelainan di hidung juga dapat menyebabkan sleep apnea. Kita semua tahu bahwa hidung merupakan salah satu jalan nafas. Hidung bengkok atau yang dikenal dengan septum deviasi sering sebagai sebab sleep apnea. Septum merupakan rangka yang memisah lubang hidung kiri dan kanan. Penyebab bengkok bisa karena trauma atau  sudah ada sejak lahir. Kondisi hidung lain yang memyebabkan sleep apnea adalah hipertofi konka yang sering terjadi pada  penderita rinitis alergi seperti sering bersin-bersin,sering pilek dan hidung meler.

Kondisi langit-langit mulut yang rendah juga dapat meyebabkan tidur mendengkur. Ada beberapa derajat kondisi ini mulai dari ringan hingga berat.

Apa gejala yang dirasakan orang tidur mendengkur dengan sleep apnea? Pada saat  bangun tidur tidak segar. Pada siang hari mengalami rasa kantuk yang berlebihan.Kondisi ini disebut hipersomnia. Rasa kantuk yang tak bisa dikendalikan terjadi saat bekerja, saat duduk atau bahkan saat menyetir. Inilah menjadi salah satu faktor tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas. Pada beberapa negara maju penderita yang datang ke sleep clinic wajib mendapatkan surat keterangan dari dokter. Kemudian surat ini diberikan ke instansi  terkait dan SIM nya diitahan sementara, tidak boleh mengendarai kendaraan sampai sleep apnea nya sudah teratasi. Karena memang menyetir dalam kondisi hipersomnia sama bahayanya dengan menyetir dalam keadaan mabuk.

Baca Juga:  Kali Ini, Giliran Sekdaprov Riau Dijadwalkan Diperiksa KPK

Gejala lain yang dirasakan penderita sleep apnea adalah rasa cemas, gangguan perilaku, penuruan libido  bahkan impotensi.

Bagaimana menilai tidur mendengkur dengan sleep apnea? Akan dilakukan pemeriksaan polisomnografi di sleep clinic pada rumah sakit yang menyediakan layanan ini. Dilakukan penilaian atas 3 hal kondisi tidur, keadaan jantung dan gerakan mata.  Keadaan tidur yang dinilai adalah  jumlah tidur mendengkur, lama henti nafas, kadar oksigen dan sebagainya.

Pengobatan untuk tidur mendengkur ini berdasarkan faktor penyebab. Bila penyebabnya obesitas dengan menurunkan berat badan. Kalau penyebabnya kelianan struktur seperti amandel besar maka mengatasinya dengan operasi. Untuk masalah umur dan keadaan leher barangkali perubahan posisi tidur bisa membantu. Pemakaian CPAP( continus positve airway pressure) bisa membantu untuk berbagai penyebab. Suatu alat yang dipasang saat tidur sehingga memberikan tekanan positif pada saluran nafas sehingga sumbatan teratasi.

Dan yang paling penting lagi stop kebiasaan merokok. Merokok menyebabkan iritasi pada saluran nafas sehingga membuat saluran nafas menjadi sempit, dan memicu tidur ngorok dengan sleep apnea.

Tidur mendengkur mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama penyakit jantung pembuluh darah. Periksakan diri sedini mungkin untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan.***

Dr Hidayatul Fitria SpTHT-KL, Dokter Spesialis THT RS Awal Bros

Tidur mendengkur sering dianggap sebagai tidur yang pulas atau tidur nyenyak. Ada lagi yang mengatakan karena kelelahan akibat aktifitas siang hari yang begitu banyak. Bahkan ada yang menyatakan tidur mendengkur menunjukan sebuah kemakmuran. Orang yang tidur mendengkur tidak tahu kalau dirinya mempunyai kebiasaan ini. Walaupun sebenarnya dia mempunyai telinga darah sehingga tekanannya menjadi tinggi. Oleh karena itu, henti nafas pada tidur mendengkur akan menimbulkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Sebuah publikasi ilmiah internasional berani mengatakan bahawa tidur mendengkur jauh lebih berbahaya dari kolesterol tinggi dan kebiasan merokok untuk terjadi bahaya penyakit jantung.

Tidak itu saja, tidur yang terputus-putus pada sleep apnea menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk. Seringnya tidur mendengkur ini diketahui dari teman tidurnya. Namun apapun itu, dibalik tidur mendengkur ada bahaya besar untuk kesehatan,bukan sekedar menganggu untuk orang disebelahnya.

Tidur mendengkur berpotensi untuk terjadinya henti nafas saat tidur akibat tertutupnya saluran nafas atas akibat sumbatan parsial atau pun komplit. Henti nafas saat tidur ini dikenal dengan istilah sleep apnea. Pada kondisi ini udara yang masuk ke tubuh sedikit dan tekanan di rongga dada menjadi besar sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Begitupun dengan pembuluh oksigen dalam darah pada proses kronik mengakibatkan terjadinya gangguan metabolik. Hal inilah yang menjadi sumber terjadinya intoleransi glukosa,  resistensi insulin dan diabetes. Diperkirakan 40 persen orang dengan sleep apnea mengalami diabetes dan 23 persen penderita diabetes mengalami sleep apnea.

Mengingat begitu bahaya tidur mendengkur terhadap kesehatan, sudah tentu kita tidak bisa meremehkan kebiasaan yang satu ini. Lalu apakah penyebab tidur mendengkur tersebut?

Obesitas merupakan penyebab terbanyak orang tidur mendengkur dengan sleep apnea dengan angka sekitar 80 persen. Peningkatan berat badan sebesar 10 persen dapat mkeningkatkan resiko terjadinya sleep apnea sebesar 6 kali lipat. Pada obesitas terjadi penumpukan lemak yang banyak di sekitar tenggorok sehingga menyempitkan jalan nafas.

Baca Juga:  Jam 3 Subuh, Bupati Indramayu Ditahan KPK

Selanjutnya bentuk leher. Kebanyak bentuk leher orang Asia pendek. Sehingga ini yang menjadi faktor pemicu tidur mendengkur terutama positional sleep apnea yaitu tidur mendengkur yang terjadi karena posisi saat berbaring. Ukuran lingkar leher sangat berpengaruh untuk terjadinya sleep apnea. Penelitian menyebutkan lingkar leher orang-orang dengan sleep apnea adalah 43,7 cm atau lebih. Sedangkan tidur normal berada pada anagka 39,6 cm  atau kurang.

Faktor umur juga berpangaruh terhadap kejadian tidur mendengkur. Bertambahnya umur, menyebabkan tonus otot juga berkurang, sehingga otot yang mengendur ini menyempiktan jalan nafas saat tidur. Kondisi ini mulai terjadi pada usis diatas 50 tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari tidur mendengkur ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Kenapa bisa demikian? Jawabnya karena laki-laki mempunyai struktur boks suara yang tinggi sehingga jalan nafas nya lebih sempit dibanding perempuan. Selain itu efek hormon testoseron juag mempengaruhi mekanisme di saluran nafas.

Penyebab lain tidur mendengkur adalah karena kelaian  struktur jalan nafas. Salah satunya adalah amandel yang besar. Amandel yang besar tidak hanya menyebabkan sleep apne pada anak-anak, juga orang dewasa. Pada anak-anak sleep apnea diperparah dengan terjadinya pembesarn adenoid ( amandel belakang hidung, red)

Kelainan di hidung juga dapat menyebabkan sleep apnea. Kita semua tahu bahwa hidung merupakan salah satu jalan nafas. Hidung bengkok atau yang dikenal dengan septum deviasi sering sebagai sebab sleep apnea. Septum merupakan rangka yang memisah lubang hidung kiri dan kanan. Penyebab bengkok bisa karena trauma atau  sudah ada sejak lahir. Kondisi hidung lain yang memyebabkan sleep apnea adalah hipertofi konka yang sering terjadi pada  penderita rinitis alergi seperti sering bersin-bersin,sering pilek dan hidung meler.

Kondisi langit-langit mulut yang rendah juga dapat meyebabkan tidur mendengkur. Ada beberapa derajat kondisi ini mulai dari ringan hingga berat.

Apa gejala yang dirasakan orang tidur mendengkur dengan sleep apnea? Pada saat  bangun tidur tidak segar. Pada siang hari mengalami rasa kantuk yang berlebihan.Kondisi ini disebut hipersomnia. Rasa kantuk yang tak bisa dikendalikan terjadi saat bekerja, saat duduk atau bahkan saat menyetir. Inilah menjadi salah satu faktor tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas. Pada beberapa negara maju penderita yang datang ke sleep clinic wajib mendapatkan surat keterangan dari dokter. Kemudian surat ini diberikan ke instansi  terkait dan SIM nya diitahan sementara, tidak boleh mengendarai kendaraan sampai sleep apnea nya sudah teratasi. Karena memang menyetir dalam kondisi hipersomnia sama bahayanya dengan menyetir dalam keadaan mabuk.

Baca Juga:  Terduga Pelaku Penggelapan Motor di Kuansing, Akhirnya Tewas

Gejala lain yang dirasakan penderita sleep apnea adalah rasa cemas, gangguan perilaku, penuruan libido  bahkan impotensi.

Bagaimana menilai tidur mendengkur dengan sleep apnea? Akan dilakukan pemeriksaan polisomnografi di sleep clinic pada rumah sakit yang menyediakan layanan ini. Dilakukan penilaian atas 3 hal kondisi tidur, keadaan jantung dan gerakan mata.  Keadaan tidur yang dinilai adalah  jumlah tidur mendengkur, lama henti nafas, kadar oksigen dan sebagainya.

Pengobatan untuk tidur mendengkur ini berdasarkan faktor penyebab. Bila penyebabnya obesitas dengan menurunkan berat badan. Kalau penyebabnya kelianan struktur seperti amandel besar maka mengatasinya dengan operasi. Untuk masalah umur dan keadaan leher barangkali perubahan posisi tidur bisa membantu. Pemakaian CPAP( continus positve airway pressure) bisa membantu untuk berbagai penyebab. Suatu alat yang dipasang saat tidur sehingga memberikan tekanan positif pada saluran nafas sehingga sumbatan teratasi.

Dan yang paling penting lagi stop kebiasaan merokok. Merokok menyebabkan iritasi pada saluran nafas sehingga membuat saluran nafas menjadi sempit, dan memicu tidur ngorok dengan sleep apnea.

Tidur mendengkur mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama penyakit jantung pembuluh darah. Periksakan diri sedini mungkin untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan.***

Dr Hidayatul Fitria SpTHT-KL, Dokter Spesialis THT RS Awal Bros

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari