- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Innalilahi wa Inna ilaihi Roj'un. Provinsi Riau kehilangan salah wartawan senior yang sudah malang melintang mengabarkan berbagai informasi pada masyarakat. Hadir Anwar Tanjung, yang sehari-hari merupakan wartawan media online nasional terkemuka menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (19/11/2020) malam di usia 47 tahun.
Haidir tutup usia sekitar pukul 23.00 WIB akibat sakit jantung. Sebelumnya, dia sempat mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.
- Advertisement -
"Almarhum mengeluhkan sakit di dada. Pada jantungnya," kata Nanda, adik almarhum.
Berpulangnya almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan sahabat. Semasa hidupnya dia adalah jurnalis yang peduli pada isu-isu lingkungan hidup.
Ucapan duka atas berpulangnya Haidir salah satunya disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar pada laman Instagramnya.'
- Advertisement -
'Innalilahi wa Inna ilaihi Roj'un. Saya mendapat kabar duka mengejutkan. Seorang sahabat jurnalis yang saya banggakan dan sayangi telah berpulang,'' kata dia.
Menteri Siti mengenang, dia sempat berjumpa dengan almarhum Haidir 13 November 2020 lalu di Pekanbaru untuk persiapan peluncuran buku yang ditulis Haidir berjudul Bonita, Hikayat Sang Raja.
''Saya cukup dekat dengan Bang Chaidir. Kami antara lain membahas rencana bedah buku 'Bonita: Hikayat Sang Raja' 27 November nanti,'' jelasnya.
Almarhum Haidir dimata Siti adalah wartawan yang memiliki dedikasi tinggi. Salah satunya melalui buku tentang harimau Bonita.
''Insyaallah buku warisan bang Haidir tetap kita cetak. Ini sebagai bentuk penghormatan pada jurnalis pejuang lingkungan hidup Indonesia,'' singkatnya.
Laporan : M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Innalilahi wa Inna ilaihi Roj'un. Provinsi Riau kehilangan salah wartawan senior yang sudah malang melintang mengabarkan berbagai informasi pada masyarakat. Hadir Anwar Tanjung, yang sehari-hari merupakan wartawan media online nasional terkemuka menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (19/11/2020) malam di usia 47 tahun.
Haidir tutup usia sekitar pukul 23.00 WIB akibat sakit jantung. Sebelumnya, dia sempat mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.
- Advertisement -
"Almarhum mengeluhkan sakit di dada. Pada jantungnya," kata Nanda, adik almarhum.
Berpulangnya almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan sahabat. Semasa hidupnya dia adalah jurnalis yang peduli pada isu-isu lingkungan hidup.
- Advertisement -
Ucapan duka atas berpulangnya Haidir salah satunya disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar pada laman Instagramnya.'
'Innalilahi wa Inna ilaihi Roj'un. Saya mendapat kabar duka mengejutkan. Seorang sahabat jurnalis yang saya banggakan dan sayangi telah berpulang,'' kata dia.
Menteri Siti mengenang, dia sempat berjumpa dengan almarhum Haidir 13 November 2020 lalu di Pekanbaru untuk persiapan peluncuran buku yang ditulis Haidir berjudul Bonita, Hikayat Sang Raja.
''Saya cukup dekat dengan Bang Chaidir. Kami antara lain membahas rencana bedah buku 'Bonita: Hikayat Sang Raja' 27 November nanti,'' jelasnya.
Almarhum Haidir dimata Siti adalah wartawan yang memiliki dedikasi tinggi. Salah satunya melalui buku tentang harimau Bonita.
''Insyaallah buku warisan bang Haidir tetap kita cetak. Ini sebagai bentuk penghormatan pada jurnalis pejuang lingkungan hidup Indonesia,'' singkatnya.
Laporan : M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra