BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Belasan warga binaan pemasyarakatan (WBP) turut turun tangan melaksanakan penyembelihan hewan kurban di lingkungan Lapas Kelas II Bagansiapiapi, Selasa (20/7/2021).
Ada 5 ekor sapi yang disembelih yang sebelumnya diawali dengan ditumbangkan terlebih dahulu oleh panitia yang terdiri dari petugas dan WBP tersebut.
Prosesi ini merupakan salah satu rangkaian ritus berkurban dari hari besar Idul Adha yang dirayakan oleh umat islam setiap tahunnya.
Kepala Lapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo, mengatakan, Idul Adha 1442 Hijriah yang bertepatan dengan tahun 2021 ini menjadi tahun kedua pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yang dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19.
Kepatuhan terhadap prokes seperti pembatasan jumlah panitia, kebersihan hingga pengetatan kontak dengan publik luar Lapas masih menjadi perhatian Wachid agar momen Idul Adha tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
"Total ada lima sapi dan tujuh kambing yang dikurbankan. Ini merupakan kurban dari pegawai, keluarga pegawai, juga WBP. Dari sisi jumlah, ada penambahan jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Wachid.
Kegiatan telah dimulai sejak pagi. Para WBP dan pegawai terlebih dulu melaksanakan Salat Ied berjamaah di lapangan dalam Lapas. Sembari mengulang takbir bertalu-talu, suasana Idul Adha begitu hangat, meski pandemi belum usai.
Secara filosofis, Wachid menjelaskan Idul Adha ini menjadi momen pembentukan karakter moral mengasihi kepada sesama dengan saling berbagi. Dengan si mampu membagikan kepada si papa, Islam berupaya untuk membangun sikap egaliter kepada pemeluknya.
"Selain kepada pegawai, kami juga turut mendistribusikan hasil qurban ini kepada masyarakat sekitar Lapas yang membutuhkan. Juga pondok pesantren dan panti asuhan agar euforianya juga dirasakan siapa pun," ungkap Wachid usai penyembelihan hewan kurban.
Gotong-royong yang dilakukan antar WBP dan petugas juga menjadi cara untuk menjalin kedekatan emosional agar terhindar dari potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
"Kami berharap agar kegiatan ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjadi karakter yang ringan dalam membantu sesama dan meningkatkan keimanan," kata Wachid optimis.
Laporan: Zulfadhli (Bagansiapiapi)
Editor: Hary B Koriun