Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Puncak Ibadah Haji, PPIH Siapkan Tenda Ber-AC di Arafah

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sesuai perkiraan, Ahad (19/6) kloter 24 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 24) yang mengawali kedatangan gelombang kedua jemaah calon haji (JCH) tiba di Makkah pukul 07.00 waktu setempat. Sebelumnya, pesawat Garuda Indonesia GA 7321 yang mengantar 393 jemaah itu mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pukul 03.00.

Namun, rombongan jemaah asal Banten itu tiba lebih cepat di Makkah. Pukul 05.30, mereka masuk Al Lu’luah Hotel yang berada di sektor 3 (Raudah) Daker Makkah. Kedatangan yang lebih cepat tersebut disebabkan JCH dari kloter JKG24 mendapatkan layanan jalur cepat alias fast track. Segala proses keimigrasian telah dilakukan di bandara keberangkatan, Soekarno-Hatta.

”Sehingga tadi kita melihat tidak ada lagi prosesi imigrasi di sini. Mereka langsung menuju bus masing-masing,” kata Konjen RI di Jeddah Eko Hartono.

Layanan itulah yang akan terus diperluas. Tidak hanya untuk jemaah yang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Bandara-bandara di embarkasi lainnya diharapkan bisa menerapkan kebijakan serupa.

”Di Solo, Juanda (Surabaya), Medan, dan di Makassar. In sya Allah,” lanjut Eko.

Tahun ini sebanyak 29 ribu jemaah haji mendapatkan layanan fast track. Mereka berasal dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Jakarta-Bekasi (JKS) yang terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi Mukhammad Khanif, pemerintah Indonesia sebenarnya telah meminta agar layanan fast track bisa dilakukan di bandara embarkasi selain Soekarno-Hatta.

”Namun, pemerintah Saudi baru menyetujui untuk di Soekarno-Hatta,” katanya di sela-sela pengecekan fasilitas jemaah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina kemarin.

Sebab, lanjut dia, pemerintah Saudi juga perlu menyiapkan petugas imigrasi mereka di kota-kota embarkasi tersebut. ”Jadi semacam pindah kantor,” kata Khanif.

 

Sementara itu, mulai kemarin hingga Senin (20/6) dini hari pukul 01.50 waktu Arab Saudi, sebanyak 3.209 JCH telah mendarat di Bandara Jeddah. Mereka terbagi dalam delapan kloter. Secara keseluruhan, lebih dari 48 ribu JCH sudah diterbangkan ke Tanah Suci.

Baca Juga:  KPK Duga Uang Suap Anggota BPK Rizal Djalil Mengalir ke Anaknya

Jumlah JCH Indonesia yang wafat bertambah satu orang. Yakni, Purnomo Sokariyo Sastro yang berusia 60 tahun. Pria asal Sragen yang masuk kloter 15 embarkasi Solo (SOC15) itu sempat pingsan setelah melaksanakan Salat Duha di Masjid Nabawi pada Sabtu (18/6/2022). Berdasar pemeriksaan, jemaah tersebut meninggal karena serangan jantung.

Di bagian lain, kemarin PPIH melakukan pengecekan kesiapan menyambut puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Meski belum 100 persen, menurut Kadaker Makkah Mukhammad Khanif, sudah banyak persiapan yang dilakukan. ”Kita lihat sudah banyak AC yang baru dipasang. Belum semua, tapi memang saat ini sedang disiapkan,” katanya.

Dia menjelaskan, kondisi tenda-tenda di Arafah sangat bagus. Khanif pun berharap pelayanan kepada jemaah haji saat pelaksanaan wukuf akan lebih baik. Disinggung hal itu terkait dengan kenaikan biaya masyair yang ditetapkan pihak Saudi, Khanif tidak menampiknya.

”Salah satu kenaikan itu terkait dengan fasilitas juga,” ujarnya. Namun, dia belum bisa menjelaskan secara detail fasilitas yang dijanjikan untuk para jemaah haji.

Sebagaimana diketahui, biaya masyair untuk ibadah haji 2022 mengalami kenaikan drastis. Kenaikannya SAR 5.656,87 atau setara Rp21,76 juta per jemaah. Pemerintah setidaknya menyiapkan tambahan Rp1,5 triliun.

 

Imbauan Kemenag

Kemenag mulai memberangkatkan rombongan JCH gelombang kedua kemarin (19/6/2022). Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin menuturkan, JCH gelombang kedua diharapkan mengenakan pakaian ihram sejak di asrama haji. Mereka bisa miqat atau berniat menjalankan umrah sejak di embarkasi, di atas pesawat saat melewati Yalamlam, atau ketika sudah tiba di bandara Jeddah.

Ketika berada di pesawat, awak kabin akan memberikan informasi kapan waktu untuk mulai berniat ihram. Atau bisa juga mulai ihram sekaligus salat sunah di plaza Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.

Baca Juga:  Tiga Terdakwa Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan

Fauzin juga menyampaikan perkembangan terkini kesehatan jemaah. Dia mengatakan, total ada 76 orang yang menjalani rawat jalan, 83 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Lalu, ada dua orang yang dirawat di RS Arab Saudi di Madinah. ”Jemaah wafat bertambah satu orang. Sehingga total tiga orang,” tuturnya.

Fauzin mengingatkan JCH untuk tetap disiplin memakai masker. ”Khususnya di tempat-tempat yang banyak kerumunan,” katanya. Termasuk di Masjidilharam maupun Masjid Nabawi. Petugas haji diminta untuk terus mengingatkan jemaah supaya menggunakan masker.

Sementara itu, proses penerbitan visa mujamalah atau visa haji undangan sudah resmi dibuka. Kabar tersebut disambut baik oleh sejumlah pengelola travel haji khusus atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK). Mereka sebelumnya sempat khawatir karena hingga beberapa waktu lalu pengurusan visa mujamalah belum dibuka.

Salah satu yang sempat khawatir soal penerbitan visa mujamalah adalah Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada. Jumat (17/6) lalu Wawan masih menunggu kabar soal penerbitan visa mujamalah. Sampai akhirnya pada Sabtu (18/6) otoritas Saudi membuka pengurusan visa mujamalah secara online.

Seperti diketahui, visa haji mujamalah atau undangan memiliki banyak kelebihan. Antara lain, jemaah tidak perlu antre bertahun-tahun. Bayar tahun ini, berangkat tahun ini juga. Tetapi, harga paket haji mujamalah cukup mahal. Di sejumlah informasi yang tersebar secara online, tarifnya mulai USD 17.500 atau sekitar Rp259 juta. Bahkan, ada yang mematok hingga USD 37.000 atau sekitar Rp549 juta per jemaah.

Kemenag menegaskan, haji mujamalah merupakan kewenangan PIHK dengan mitra mereka di Saudi. Kemenag hanya menerima laporan pemberangkatan.

”Kemenag berfokus pada penyelenggaraan haji reguler dan haji khusus,” kata Kasubdit Pemantauan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Noer Alya Fitra. (wan/c6/oni/jpg)

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sesuai perkiraan, Ahad (19/6) kloter 24 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 24) yang mengawali kedatangan gelombang kedua jemaah calon haji (JCH) tiba di Makkah pukul 07.00 waktu setempat. Sebelumnya, pesawat Garuda Indonesia GA 7321 yang mengantar 393 jemaah itu mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pukul 03.00.

Namun, rombongan jemaah asal Banten itu tiba lebih cepat di Makkah. Pukul 05.30, mereka masuk Al Lu’luah Hotel yang berada di sektor 3 (Raudah) Daker Makkah. Kedatangan yang lebih cepat tersebut disebabkan JCH dari kloter JKG24 mendapatkan layanan jalur cepat alias fast track. Segala proses keimigrasian telah dilakukan di bandara keberangkatan, Soekarno-Hatta.

- Advertisement -

”Sehingga tadi kita melihat tidak ada lagi prosesi imigrasi di sini. Mereka langsung menuju bus masing-masing,” kata Konjen RI di Jeddah Eko Hartono.

Layanan itulah yang akan terus diperluas. Tidak hanya untuk jemaah yang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Bandara-bandara di embarkasi lainnya diharapkan bisa menerapkan kebijakan serupa.

- Advertisement -

”Di Solo, Juanda (Surabaya), Medan, dan di Makassar. In sya Allah,” lanjut Eko.

Tahun ini sebanyak 29 ribu jemaah haji mendapatkan layanan fast track. Mereka berasal dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Jakarta-Bekasi (JKS) yang terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi Mukhammad Khanif, pemerintah Indonesia sebenarnya telah meminta agar layanan fast track bisa dilakukan di bandara embarkasi selain Soekarno-Hatta.

”Namun, pemerintah Saudi baru menyetujui untuk di Soekarno-Hatta,” katanya di sela-sela pengecekan fasilitas jemaah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina kemarin.

Sebab, lanjut dia, pemerintah Saudi juga perlu menyiapkan petugas imigrasi mereka di kota-kota embarkasi tersebut. ”Jadi semacam pindah kantor,” kata Khanif.

 

Sementara itu, mulai kemarin hingga Senin (20/6) dini hari pukul 01.50 waktu Arab Saudi, sebanyak 3.209 JCH telah mendarat di Bandara Jeddah. Mereka terbagi dalam delapan kloter. Secara keseluruhan, lebih dari 48 ribu JCH sudah diterbangkan ke Tanah Suci.

Baca Juga:  Ducati Streetfighter V4, Lahir dari DNA Panigale untuk Jalan Raya

Jumlah JCH Indonesia yang wafat bertambah satu orang. Yakni, Purnomo Sokariyo Sastro yang berusia 60 tahun. Pria asal Sragen yang masuk kloter 15 embarkasi Solo (SOC15) itu sempat pingsan setelah melaksanakan Salat Duha di Masjid Nabawi pada Sabtu (18/6/2022). Berdasar pemeriksaan, jemaah tersebut meninggal karena serangan jantung.

Di bagian lain, kemarin PPIH melakukan pengecekan kesiapan menyambut puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Meski belum 100 persen, menurut Kadaker Makkah Mukhammad Khanif, sudah banyak persiapan yang dilakukan. ”Kita lihat sudah banyak AC yang baru dipasang. Belum semua, tapi memang saat ini sedang disiapkan,” katanya.

Dia menjelaskan, kondisi tenda-tenda di Arafah sangat bagus. Khanif pun berharap pelayanan kepada jemaah haji saat pelaksanaan wukuf akan lebih baik. Disinggung hal itu terkait dengan kenaikan biaya masyair yang ditetapkan pihak Saudi, Khanif tidak menampiknya.

”Salah satu kenaikan itu terkait dengan fasilitas juga,” ujarnya. Namun, dia belum bisa menjelaskan secara detail fasilitas yang dijanjikan untuk para jemaah haji.

Sebagaimana diketahui, biaya masyair untuk ibadah haji 2022 mengalami kenaikan drastis. Kenaikannya SAR 5.656,87 atau setara Rp21,76 juta per jemaah. Pemerintah setidaknya menyiapkan tambahan Rp1,5 triliun.

 

Imbauan Kemenag

Kemenag mulai memberangkatkan rombongan JCH gelombang kedua kemarin (19/6/2022). Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin menuturkan, JCH gelombang kedua diharapkan mengenakan pakaian ihram sejak di asrama haji. Mereka bisa miqat atau berniat menjalankan umrah sejak di embarkasi, di atas pesawat saat melewati Yalamlam, atau ketika sudah tiba di bandara Jeddah.

Ketika berada di pesawat, awak kabin akan memberikan informasi kapan waktu untuk mulai berniat ihram. Atau bisa juga mulai ihram sekaligus salat sunah di plaza Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.

Baca Juga:  Jelang Puncak Haji, Pembangunan Tenda di Arafah Sudah 75 Persen

Fauzin juga menyampaikan perkembangan terkini kesehatan jemaah. Dia mengatakan, total ada 76 orang yang menjalani rawat jalan, 83 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Lalu, ada dua orang yang dirawat di RS Arab Saudi di Madinah. ”Jemaah wafat bertambah satu orang. Sehingga total tiga orang,” tuturnya.

Fauzin mengingatkan JCH untuk tetap disiplin memakai masker. ”Khususnya di tempat-tempat yang banyak kerumunan,” katanya. Termasuk di Masjidilharam maupun Masjid Nabawi. Petugas haji diminta untuk terus mengingatkan jemaah supaya menggunakan masker.

Sementara itu, proses penerbitan visa mujamalah atau visa haji undangan sudah resmi dibuka. Kabar tersebut disambut baik oleh sejumlah pengelola travel haji khusus atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK). Mereka sebelumnya sempat khawatir karena hingga beberapa waktu lalu pengurusan visa mujamalah belum dibuka.

Salah satu yang sempat khawatir soal penerbitan visa mujamalah adalah Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada. Jumat (17/6) lalu Wawan masih menunggu kabar soal penerbitan visa mujamalah. Sampai akhirnya pada Sabtu (18/6) otoritas Saudi membuka pengurusan visa mujamalah secara online.

Seperti diketahui, visa haji mujamalah atau undangan memiliki banyak kelebihan. Antara lain, jemaah tidak perlu antre bertahun-tahun. Bayar tahun ini, berangkat tahun ini juga. Tetapi, harga paket haji mujamalah cukup mahal. Di sejumlah informasi yang tersebar secara online, tarifnya mulai USD 17.500 atau sekitar Rp259 juta. Bahkan, ada yang mematok hingga USD 37.000 atau sekitar Rp549 juta per jemaah.

Kemenag menegaskan, haji mujamalah merupakan kewenangan PIHK dengan mitra mereka di Saudi. Kemenag hanya menerima laporan pemberangkatan.

”Kemenag berfokus pada penyelenggaraan haji reguler dan haji khusus,” kata Kasubdit Pemantauan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Noer Alya Fitra. (wan/c6/oni/jpg)

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari